Indonesia memiliki usaha peternakan terbilang cukup luas dan berpengaruh bagi perekonomian. Idealnya aktivitas peternakan dilakukan pada daerah dataran tinggi karena memiliki iklim baik untuk perkembangbiakan berbagai jenis hewan. Misalnya, peternakan kambing, ayam, dan sapi potong selanjutnya diperjual-belikan kepada pemasok. Manfaat peternakan juga tidak terbatas bagi manusia. Supaya lebih jelas ada baiknya menyimak ulasan seputar peternakan berikut ini.
A. Apa itu Peternakan?
Secara umum definisi peternakan adalah sebuah kegiatan pengembangbiakkan hewan ternak dengan tujuan memperoleh keuntungan. Peternakan biasanya dijalani dengan prinsip manajemen produksi, bidang keilmuan, dan operasional yang tertata. Manfaat peternakan sama dengan pertanian karena mempegaruhi makhluk hidup dan alam. Seluruh negara di dunia ini memiliki peternakan untuk mencukupi pasokan makanan dalam negerinya. Oleh sebab itu, keberadaan peternakan tidak dapat diremehkan.
B. Manfaat Peternakan
Hewan-hewan ternak tidak hanya menjadi bahan makanan dengan sumber protein dan kalori bagi manusia. Beberapa manfaat keberadaan peternakan wajib diketahui, antara lain:
1. Hewan Ternak Menghasilkan Pupuk
Hewan ternak berukuran besar disinyalir mampu menghasilkan pupuk kandang. Kegunaan pupuk alamiah ini mendukung pertumbuhan tanaman yang berada pada lahan pertanian. Pada tahun 2016, dilaporkan sekitar 2,8 juta ekor kerbau di Indonesia menghasilkan 4.305.000 ton per hari. Hasil pupuk kandang ini dimanfaatkan pada lahan seluas 340.000 Ha. Diketahui juga dari pemupukan ini terjadi peningkatkan produksi pangan sekitar 30% .
2. Sumber Tenaga Kerja
Meskipun inovasi dalam bidang peternakan cukup banyak, tetapi masih memerlukan tenaga manusia untuk mengelolanya. Misalnya, penggunaan hewan kerbau untuk membajak tanah memerlukan arahan dan pegawasan dari manusia. Sama halnya dengan pemberian makanan sehari-hari hewan ternak juga diatur oleh manusia. Jadi, keberadaan industri peternakan secara tidak langsung memperluas peluang lapangan kerja bagi masyarakat.
3. Aktivitas Kehidupan Manusia Sehari-hari
Hasil dari peternak sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Contohnya daging, telur, dan susu dari hewan peternakan untuk dikonsumsi. Adapun fungsi ekonomis lainnya seperti memperoleh pendapatan jika dijadikan bahan industri, obat-obatan, sosial budaya, dan ternak percobaan.
C. Macam Jenis Peternakan Populer di Indonesia
Jenis-jenis peternakan yang paling sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia ada tiga, yakni :
1. Peternakan Besar
Peternakan yang mengembangbiakkan hewan ternak berukuran besar dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Contoh, budidaya kuda, sapi, kerbau, dan banteng. Hewan-hewan ini dianggap potensial karena sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Ada peternakan sapi potong dan sapi perah yang dijumpai dalam wilayah Boyolali (Jawa Tengah), Lembang (Jawa Barat), dan Grati (Jawa Timur). Peternakan hewan-hewan besar lebih sering ditemukan pada daerah dataran tinggi dan pegunungan. Dalam kondisi sejuk inilah menjadi syarat hidup bagi hewan ternak besar.
2. Peternakan Kecil
Peternakan yang fokus utama mengembangbiakan hewan berukuran kecil dengan tujuan memperoleh keuntungan. Peternakan jenis ini tidak harus dilakukan pada wilayah dataran tinggi maupun pegunungan. Contoh hewan yang dikembangbiakan yakni kambing, babi, domba, dan kelinci.
3. Peternakan Unggas
Peternakan yang fokus utama pengembangbiakan hewan yang memiliki sayap atau sebangsa burung. Contoh peternakan unggas yakni ayam, burung puyuh dan lainnya. Bagi masyarakat Indonesia lebih memilih peternakan ayam karena hasil panennya cepat dan terjamin aman. Ditinjau dari pemeliharaan ternak ayam, baik itu ayam boiler maupun ayam kampung juga tergolong mudah.
D. Bidang Keilmuan Peternakan
Seorang peternak juga harus menguasai dunia peternakan dengan baik. Hal ini akan mendukung proses pemeliharaan, budidaya ternak, distribusi, dan lainnya. Ada 4 bidang keilmuan peternakan yang patut diketahui.
1. Ilmu Formulasi dan Nutrisi Pakan
Hewan ternak tentu memerlukan pakan agar dapat hidup dan berkembang biak. Persoalan pakan biasanya menelan biaya 70-80% dari modal awal karena dikonsumsi hewan sehari-hari.
Bidang keilmuan yang mempelajarinya tidak sembarangan, melainkan ilmu formulasi dan nutrisi pakan. Ilmu ini bertujuan memastikan bahan pakan ternak bergizi. Bahkan, mendorong peternak membuat formulasi pakan tersendiri guna menghemat pengeluaran.
2. Ilmu Produksi dan Pemuliaan Ternak
Ilmu produksi dan pemuliaan ternak tidak terbatas pada pembibitan dan penggemukan hewan ternak. Cakupannya lebih luas, mulai dari ilmu memperoleh bibit ternak berkualitas, proses pengembangan hasil ternak, dan pemanfaatan teknologi peternakan. Dari ilmu ini muncul pemanfaatan teknologi kawin suntik atau inseminasi buatan agar proses produksi lebih mudah.
3. Ilmu Teknologi Hasil Peternakan
Seorang peternak juga dituntut dapat mengolah hasil ternak utamanya. Contohnya, pengolaan daging, telur, susu, dan lainnya. Termasuk juga berapa lama daya simpan agar hasil ternak dapat diterima pasaran.
Ilmu teknologi hasil peternakan ini berguna untuk menghindari hasil ternak berlebih yang menyebabkan kerugian. Fokus utama bidang keilmuan terhadap olahan seperti keju, susu steril, sosis, bakso, telur asin, dan nugget.
4. Ilmu Sosial dan Ekonomi Peternakan
Ilmu yang mempelajari tentang hasil ternak untuk diperdagangkan sehingga mendapatkan keuntungan. Seorang peternak idealnya menguasai ilmu sosial dan ekonomi peternakan agar tidak tertipu oleh tengkulak. Dimana para tengkulak biasanya membeli hasil ternak dengan harga murah dan menaikkan harga berkali-kali lipat saat dijual.
Peternakan memang sangat menarik untuk diulas. Terlebih lagi perkembangan dan hambatan yang terjadi akan berdampak bagi perekonomian negara. Semoga ulasan diatas bermanfaat.