Pengertian Pelangi : Proses Pembentukan dan Macam Jenis Contohnya

Ada banyak fenomena menarik di alam semesta seperti salah satunya adalah pelangi yang terdiri dari 7 warna. Meski sama sama merupakan fenomena optik, namun pelangi dan aurora adalah dua hal yang berbeda. Aurora hanya terjadi di kutub, sedangkan pelangi bisa terjadi di mana saja ketika hujan reda. Pelangi terdiri dari beberapa warna sehingga sering dianggap fenomena alam tumpukan warna pada satu garis yang sama.

A. Pengertian Pelangi

Apabila dijelaskan secara umum, maka pengertian pelangi adalah fenomena alam yang terjadi karena pembiasan cahaya dari percikan air hujan yang terkena cahaya matahari. Pembiasan tersebut lalu membentuk sebuah busur cahaya yang memiliki 7 warna dasar yakni merah, jingga, kuning, hijau, nilai dan juga ungu yang disingkat mejikuhibiniu.

B. Pengertian Pelangi Menurut Para Ahli

Selain pengertian secara umum, beberapa orang ahli juga memberi penjelasan tentang pengertian pelangi seperti berikut ini :

1. Newton

Newton beranggapan jika pelangi adalah spektrum dari pembelokkan sinar yang masuk lewat prisma. Di dalamnya ada 7 warna dasar yakni merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan juga ungu.

2. Lord Rayleigh

Menurut pendapat Lord Rayleigh, pelangi merupakan efek cahaya yang terjadi di langit akibat pembiasan cahaya. Cahaya ini terdistorsi partikel uap air yang ada di sekitarnya.

C. Proses Pembentukan Pelangi

Pelangi bisa terbentuk tidak hanya lewat satu proses namun dari beberapa tahapan dan berikut penjelasannya :

1. Pembiasan Cahaya Matahari

Pelangi terbentuk akibat pembelokkan atau pembiasan cahaya matahari yang terjadi di atmosfer bumi. Cahaya matahari akan tertahan masuk ke permukaan bumi lewat atmosfer lalu ditahan dari medium satu ke medium lainnya. Kemudian, sinar matahari akan masuk ke titik titik air hujan.

2. Sinar Matahari Melewati Presipitasi Air Hujan

Ketika cahaya matahari tertahan di lapisan atmosfer bumi, maka akan ada beberapa cahaya yang akhirnya sampai ke permukaan bumi lewat presipitasi air hujan. Presipitasi air hujan adalah jumlah titik titik air hujan yang nantinya akan masuk ke permukaan bumi. Akan tetapi titik titik air hujan tidak dapat turun lurus ke bawah dan akhirnya sinar matahari akan terbawa ikut berbelok karena presipitasi air hujan.

Pembelokkan cahaya matahari terjadi karena presipitasi air hujan berdampak ke warna cahaya matahari yang sudah berkumpul menjadi satuan berwarna putih dan akhirnya terpisah antara satu warna dengan warna lainnya. Ini mengakibatkan terbentuknya pembiasan cahaya menjadi beberapa warna seperti yang sudah dijelaskan di atas.

3. Pembelokkan Cahaya

Sesudah cahaya berkumpul menjadi warna putih, maka warna ini bisa bertahan ketika cahaya matahari masih tertahan di lapisan atmosfer. Sesudah itu, warna akan menyebar menjadi 7 warna akibat pembelokkan sudut sehingga pelangi berbentuk seperti busur.

4. pembentukan Warna Pelangi

Pelangi pada awalnya terbentuk dari perputaran warna matahari yang berwarna putih. Nantinya akan berubah menjadi 7 warna dasar yang menjadi awal dari cahaya matahari. Pertama kali dibelokkan oleh cahaya, maka pelangi berwarna ungu. Sedangkan pembelokkan cahaya matahari karena presipitasi air hujan yang terakhir adalah merah. Ini berbanding terbalik dengan penyebutan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nilai dan ungu pada pelangi.

D. Macam Jenis Pelangi

Jenis pelangi tidak hanya satu namun ada beberapa jenis yang masing masingnya punya ciri dan karakteristik berbeda seperti berikut ini:

1. Pelangi Kabut

Pelangi Kabut

Pelangi kabut bisa terjadi karena pembiasan cahaya matahari yang awalnya dari kumpulan kabut. Pembiasan yang terjadi pada saat pelangi kabut umumnya diikuti dengan kabut yang tebal. Ada perbedaaan warna dari pelangi biasa dengan pelangi kabut. Salah satunya pelangi kabut mempunyai warna merah di sisi luar dan sisi dalamnya berwarna biru. Pelangi ini biasanya ditemukan di sekitar perairan seperti air terjun, sungai dan tempat mengandung air lainnya.

2. Pelangi Ganda

Pelangi Ganda

Seperti namanya, jenis pelangi ini terdiri dari lebih satu pelangi yang umumnya terjadi ketika hujan sedang lebat. Jumlah air yang banyak ketika hujan lebat membuat pelangi yang muncul jumlahnya lebih dari satu. Di pelangi ganda, urutannya terbalik dari pelangi normal yakni ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan juga merah.

3. Pelangi Sirkular

Pelangi Lingkaran

Pelangi sirkular tidak berbentuk busur seperti pelangi biasanya namun berbentuk lingkaran. Selain itu, sebenarnya semua jenis pelangi juga berbentuk lingkaran. Pelangi terlihat seperti busur sebab jarak pandang yang lebih rendah sehingga pelangi hanya terlihat setengah dari bentuk seluruhnya. Tentunya, hal ini berbeda ketika pelangi dilihat dari pegunungan atau dataran tinggi di mana pelangi akan terlihat berbentuk lingkaran.

4. Pelangi Satu Warna

Pelangi Satu Warna Merah

Seperti namanya, pelangi jenis ini hanya memperlihatkan satu warna yakni merah. Pelangi tersebut umumnya terjadi ketika senja akibat presipitasi air hujan yang terjadi antara arah terbit dan tenggelamnya matahari.

5. Pelangi Kembar

Pelangi Kembar

Pelangi kembar bisa terjadi akibat pembiasan cahaya ketika butiran hujan berukuran tidak sama. Perbedaan ukuran ini bisa terjadi karena selisih tekanan udara. Fenomena pelangi kembar tersebut terbilang langka dan berbeda dengan pelangi ganda. Apabila pelangi ganda terjadi akibat pembiasan yang menghasilkan pelangi sejajar, maka pelangi kembar memiliki bentuk terbelah sehingga tidak sejajar dan bahkan urutannya bisa terbalik.