Dalam dunia bisnis, istilah Klien sudah tidak asing lagi. Tapi sebenarnya ada istilah lain yang mengiringinya yaitu Kostumer atau Konsumen. Ketiga istilah ini nampaknya sama, tetapi tahukah Anda jika masing-masing memiliki makna yang sangat berbeda.
Jika Anda ingin membuka sebuah usaha atau bisnis, penting untuk mengetahui mana yang akan menjadi sasaran. Klien, Konsumen atau Kostumer ? Tentukan salah satu karena ketiganya memiliki makna yang berbeda.
A. Pengertian Klien
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi Klien adalah seseorang yang mendapatkan bantuan hukum dari seorang Pengacara. Sedangkan menurut kamus Oxford pengertian klien adalah seseorang yang memakai jasa dari sebuah organisasi profesional seperti Pengacara atau Bank.
Kostumer adalah seseorang yang membeli kepada Anda tetapi ada kemungkinan untuk dijual lagi. Sedangkan Konsumen adalah pengguna akhir sebuah produk. Istilah Klien identik dengan sebuah jasa pelayanan. Sedangkan Kostumer atau Konsumen identik dengan pembelian produk.
Sederhananya, Klien adalah seseorang yang datang kepada Anda dan mengatakan apa yang dia butuhkan. Sedangkan Kostumer atau Konsumen adalah orang yang Anda datangi dengan menawarkan apa yang Anda punya.
B. Macam Karakteristik Klien
Ada bermacam-macam jenis Klien dan masing-masing mempunyai ciri tersendiri. Anda harus memperhatikan ini, agar bisa menentukan sikap bagaimana cara memperlakukannya dengan baik dan benar.
1. Klien Terpaksa
Klien jenis ini biasanya ditemui di Lembaga Perlindungan Perempuan, yang mana mereka datang ke Konselor atas dorongan orang lain. Ciri-cirinya adalah menolak bantuan Konselor, tidak banyak berbicara, dan menutup diri.
2. Klien Sukarela
Jenis kedua yaitu sukarela, Klien datang sendiri tanpa dorongan dari siapapun. Ciri-cirinya lebih terbuka, bersikap bersahabat dan mengemukan permasalahannya secara jelas. Yang harus Anda lakukan jika berhadapan dengannya adalah mengontrol pembicaraan agar tetap pada topik.
3. Klien Krisis
Klien krisis mempunyai ciri-ciri mudah rapuh, jarang berbicara, dan kurang mampu berfikir secara rasional. Cara memperlakukannya harus berhati-hati atau bisa jugadengan cara menjadi orang yang bisa dipercaya untuknya.
4. Klien Enggan
Klien jenis ini hampir sama dengan jenis sukarela. Perbedaannya, jenis sukarela masih mau menerima masukan dari Konselor. Sedangkan jenis enggan, biasanya hanya butuh untuk didengarkan tanpa diberikan solusi. Atau justru malah sebaliknya mereka hanya diam saja dan lebih suka mendengarkan Konselor berbicara.
5. Klien Bermusuhan atau Menentang
Paling susah jika menghadapi Klien semacam ini. Karena biasanya mereka bersikap tidak ramah, selalu ingin menang sendiri dan terlihat tidak baik. Yang harus Anda lakukan adalah memperlakukannya dengan lembut tapi juga harus pintar negoisasi.
Biarkan Klien berbicara di menit-menit awal sebagai bentuk observasi. Selanjutnya baru Anda bisa menentukan sikap.
C. Contoh Klien
Pada pembahasan sebelumnya kiranya cukup untuk menggambarkan bagaimana seorang Klien. Yaitu seseorang yang memakai jasa Pengacara atau Konselor untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang mereka alami.
Contoh lainnya adalah jika Anda seorang Web Developer kemudian ada seseorang yang ingin menggunakan jasa Anda untuk membuatkan sebuah web untuknya. Mereka menjelaskan apa saja yang harus ada dalam website yang akan dibuat.
Mereka membicarakan dengan jujur, terbuka dan cara penyampaiannya juga baik. Klien seperti ini masuk dalam kategori sukarela. Sikap yang harus Anda ambil adalah memberikan pelayanan terbaik dan sering berkoordinasi.
Terakhir, jika ada yang beranggapan Klien, Kostumer atau Konsumen adalah raja, bukan berarti Anda harus bersikap di bawahnya. Jadikan mereka partner dan seseorang yang membutuhkan bantuan Anda. Dengan cara tersebut hubungan kerjasama yang baik akan terjalin.