Pelaku kejahatan teridentifikasi sebagai warga Kampung Baru. Kalimat tersebut tentunya sering sekali didengar ketika menyaksikan acara berita di televisi. Identifikasi dapat dimaknai sebagai persamaan kata dari identitas atau data diri.
A. Pengertian Identifikasi
Identifikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanda diri, penentuan identitas seseorang, atau proses meniru figur yang diidamkan. Sedangkan menurut seorang ahli yang bernama Cambridge, definisi identifikasi adalah dokumen bukti diri atau proses pengenalan dan penamaan sesuatu atau seseorang.
B. Bentuk Identifikasi
- Identifikasi Kelas atau Class Identification merupakan proses pengenalan atau penamaan yang terjadi pada kelas sosial tertentu.
- Identifikasi Defensif atau Defensive Identification merupakan identifikasi yang muncul karena adanya rasa takut akan suatu hal.
- Identifikasi Etnik atau Ethnic Identification merupakan identifikasi yang terjadi pada golongan etnis tertentu.
- Identifikasi Perkembangan atau Development Identification adalah identifikasi yang diilakukan oleh seseorang yang sebelumnya bergantung pada orang lain. Proses sosial tersebut kemudian berdampak pada terjadinya identifikasi.
C. Proses Identifikasi
Identifikasi yang dimaknai sebagai proses meniru figur yang diidolakan biasanya akan dimulai dengan imitasi. Perbedaan keduanya terletak pada penempatan diri seseorang. Pada tahapan identifikasi, seseorang akan menempatkan diri pada posisi yang sama dengan orang yang diidolakan. Sedangkan proses imitasi hanya sebatas meniru secara fisik tetapi tidak menempatkan diri pada posisi yang sama. Imitasi juga dilakukan hanya dalam jangka waktu tertentu atau temporary sedangkan identifikasi dilakukan dalam jangka yang lebih lama bahkan bersifat permanen.
Contoh dari identifikasi adalah ketika anak-anak selesai menonton film superhero. Ia akan bertingkah seakan-akan ia adalah figur superhero tersebut mulai dari cara berjalan, cara berbicara, hingga cara berpakaian. Proses identifikasi merupakan akumulasi dari beberapa tahun sehingga bisa mempengaruhi identitas seseorang.
Identifikasi terjadi karena adanya dorongan dari dua hal yaitu sugesti dan motivasi. Sugesti adalah pengaruh yang diberikan oleh seseorang untuk mengubah pola pikir atau tindakan orang lain karena memiliki kepercayaan terhadap sesuatu. Sedangkan motivasi adalah hal yang melandasi seseorang untuk melakukan suatu tindakan.
Identifikasi Identitas
Selain bermakna sebagai proses meniru dan menempatkan diri seolah-olah menjadi pribadi yang diimpikan, identifikasi juga berarti proses pengumpulan fakta untuk mendapatkan kesimpulan yang pada umumnya berkaitan dengan identitas seseorang. Salah satu metode yang sering dilakukan adalah melalui DNA.
Pada orang yang masih hidup, sumber DNA yang digunakan bisa dari darah, air liur, hingga sperma. Sedangkan pada jenazah yang sudah lama meninggal, biasanya akan digunakan DNA yang bersumber dari tulang kerangka.
DNA dari kedua pihak kemudian akan dicocokkan dan biasanya akan dicocokkan dengan keluarga terdekat seperti ayah, ibu, atau anak. Ekstraksi DNA dilakukan dengan cara mengisolasi DNA kemudian menduplikasi DNA tersebut. Setelah DNA diperbanyak, kemudian akan dilakukan pemisahan muatan DNA dengan prinsip elektroforesis hingga hasilnya dapat dibaca.
Proses isolasi DNA merupakan tahapan yang paling sulit dalam identifikasi identitas karena memerlukan tempat dengan kriteria khusus. Tempat yang digunakan tidak boleh terlalu lembab dan berjamur karena memungkinkan DNA lain untuk mengganggu dan merusak hasil bacaan DNA menjadi tidak valid.
Proses identifikasi dengan menggunakan DNA ini sangat akurat dengan tingkat keakuratan mencapai 100%. Oleh karena itu, metode ini banyak digunakan untuk mencari identitas korban bencana yang sudah tidak utuh lagi atau jenazah yang telah terkubur lama.
Identifikasi dan metodenya semakin lama akan semakin berkembang. Perkembangan tersebut tentunya bertujuan untuk mempermudah proses pengenalan dan meningkatkan tingkat akurasi dari hasil yang diperoleh.