Siapa yang tak tahu dengan hewan mungil dan indah ini? Ya, kumbang merupakan kelompok hewan berjenis serangga dengan ordo Coleoptera. Kata ‘Coleoptera ini berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti ‘sayap berselubung’. Jadi, tak heran kalau kita melihat hewan mungil ini tubuhnya diselimuti sayapnya. Di mana sayap mereka yang disebut elytra ini sebenarnya berfungsi untuk melindungi sayap tipis di bagian belakang tubuh mereka.
Menurut penelitian ilmiah, kalau Ordo Coleoptera merupakan salah satu jenis spesies yang lebih mendominasi dibandingkan dengan ordo lainnya.
Hewan kumbang tersebar luas ke berbagai penjuru dunia. Nah, kita bisa melihat habitat populasi terbesar hewan kumbang berada di mana-mana kecuali laut dan kutub. Kebiasaan-kebiasaan kumbang yang mungkin membuat kita heran sangatlah banyak, seperti menghancurkan jaringan tumbuhan dan hewan yang sudah mati, memakan sampah, hingga memakan bangkai. Jadi, bisa dikatakan kalau hewan kumbang sangatlah bermanfaat bagi kehidupan dan ekosistem hewan, tumbuhan, terutama manusia. Bukan begitu?
Habitat Kumbang
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa kumbang merupakan ordo serangga terbesar dan paling mendominasi dibandingkan dengan ordo lainnya. Terdapat serkitar 400 ribu spesies lebih dengan subordo Adephaga, Archostemata, Myoxphaga, dan Polyphaga. Habitat kumbang dapat kita temukan di mana saja.
Daur Hidup Kumbang
kumbang merupakan serangga yang mengalami tahapan proses metamorfosis sempurna (holometabola). Daur Hidup Kumbang yaitu dari telur Kumbang yang menetas, kemudian tumbuh memasuki tahap larva, berkembang menjadi pupa atau kepompong, selanjutnya pupa berubah menjadi Kumbang dewasa yang kemudian kawin dan menghasilkan Kumbang generasi yang baru dengan siklus sama yang akan berulang kembali. Jadi jika di urutkan proses tahapan metamorfosis kumbang yaitu :
- Telur
- Larva
- Kepompong
- Kumbang
Ciri-Ciri Kumbang
Kumbang memiliki karakteristik yang menakjubkan. Dengan adanya eksoskeleton yang sangat keras dan elytra alias sayap yang keras sebagai pelindung sayap tipis. Kumbang memiliki eksoskeleton yang sangat keras karena terdiri dari banyak lapisan yang mana lapisan tersebut disebut sklerit dan dipisahkan oleh benang tipis. Dengan adanya desain tubuh yang demikian, maka kumbang mampu menyeimbangkan fleksibilitas mereka dalam bergerak dan terbang.
Jika dilihat dari anatomi tubuh, kumbang sangatlah beragam, karena terdapat beberapa tambahan pada bagian organ, dan variasi lainnya. Ya, seperti serangga lainnya, bahwa kumbang terdiri dari kepala, dada atau toraks, dan perut yang disebut abdomen.
Kepala
Pada bagian kepala kumbang, bahwa hewan mungil ini memiliki kepala yang keras. Eits, bukan keras kepala ya. Di mana di bagian kepalanya terdapat mulut yang memoncong ke depan dan ada juga yang memutar ke bawah. Kumbang memiliki mata yang bersifat majemuk, di mana kedua mata mereka terpisah untuk melihat dari pandangan atas dan bawah. Ada juga beberapa spesies kumbang yang memiliki mata yang berlekuk hingga beberapa derajat, juga mata kecil yang sederhana yang letaknya di belakang kepala.
Dada
Bagian dada atau toraks kumbang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan yang disebut protoraks dan bagian belakang yang disebut pteratoraks. Dada bagian belakang ini merupakan gabungan antara dada tengah dengan dada belakang, yang mana tersambung secara fleksibel dengan dada depan. Sedangkan dada bagian bawah atau depan terdapat tiga pasang kaku dan dua pasang sayap. Mungkin, banyak keliru bahwa kumbang memiliki tiga bagian pada tubuhnya, padahal kumbang hanya memiliiki dua bagian, yaitu dada depan dan dada belakang.
Kaki
Sama halnya dengan serangga lainnya, bahwa kumbang memiliki kaki yang beruas dengan ujung pada dua atau lima ruas kecil yang disebut sebagai tarsi. Kumbang pun juga memiliki cakar agar dapat merayap di tembok, kayu, dan bidang miring lainnya.
Nah, itulah penjelasan mengenai klasifikasi, habitat, dan ciri-ciri kumbang yang perlu kita ketahui. Ingin belajar lebih lengkap lagi mengenai pengetahuan alam. Simak terus artikel-artikel di blog ini ya.