Keistimewaan Bulan Ramadhan – Kemuliaan Puasa

Jagad.id Bulan Ramadhan yaitu bulan dimana diwajibkan bagi seorang muslim yang mampu dan sudah memenuhi syarat wajib puasa. Oleh karena itu, untuk beribadah puasa setiap harinya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari sesuai dengan syarat sah. Puasa dalam islam dan dilakukan sesuai dengan rukun puasa. Puasa dalam islam tidak hanya menahan diri dari Makan dan Minum tetapi juga hawa nafsu dalam diri. Pada Bulan Ramadhan menjadi bulan yang paling ditunggu dan merupakan keberkahan bagi seorang muslim.

Bulan Ramadhan merupakan ajang yang dijadikan umat muslim di seluruh dunia untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah Swt. Melalui rahmat dan nikmat nya memberikan segala karunia pada umat Nya yang dengan periode satu bulan. Seluruh umat muslim diperintahkan untuk menahan hawa nafsu dari lapar, haus dan menjaga diri untuk mengendalikan ucapan, amarah dan perbuatan.

Bulan suci penuh rahmat ini menjadi momen berharga bagi umat islam karena pada masa ini Allah Subhan allahu wata’ala membuka pintu rahmat dan ampun selebar-lebarnya bagi umat dengan melipatgandakan pahala bagi umat islam yang mengerjakan kewajiban dan sunah selama bulan puasa ini yang oleh karena itu kisah Rasulullah Subhan allahu wata’ala dan para sahabat yang justru menangis ketika bulan puasa telah usai.

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Dalam ayat suci Al-Qur’an khususnya di surah Al Baqarah ayat 185 Allah Subhan allahu wata’ala berfirman bahwasannya bulan ramadhan merupakan bulan dimana kitab suci diturunkan melaui perantara malaikat jibril dan bulan dimana Allah Subhan allahu wata’ala memberi petunjuk antara yang hak dengan yang batil. Dalam surah dan ayat tersebut juga tersebut juga disebutkan bahwa Allah memudahkan seorang musafir yang tidak wajib puasa.

Seperti yang sudah ada dalam Kitab Suci Al-Quran yaitu surat Al Baqarah [2:185]

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya : “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Dan juga telah di terangkan dalam Hadits :

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan dari ‘Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan,’” (H.R. Bukhari – 7, lihat juga hadis yang serupa H.R. Muslim 20, 21, 22, Tirmidzi 2534, Nasa’i 4915, Ahmad 5414, 5743, 6019)

Dari ayat dan hadits tersebut perintah Puasa yang ditujukan kepada seorang muslim yang sudah masuk dalam Syarat Wajib Puasa tentunya harus dilakukan dengan segenap hati yang ikhlas dan tulus semata mata untuk beribadah kepada Allah Subhanallahuwataala. Banyak Keistimewaan dan Kemuliaan yang didapat dari puasa di Bulan Ramadhan.

Keutamaan Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya Dengan Hadis dan Perawinya :

1. Dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka

Bulan Ramadhan merupakan momen dimana umat muslim berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah karena saat itu Allah Ta’ala membuka pintu surga selebar-lebarnya dan menutup pintu neraka.

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960)

Keistimewaan ini disampaikan langsung oleh Sabda Rasulullah Subhan allahu wata’ala melalui Abu Hurrairah yang dikatakan bahwa apabila bulan ramadhan tiba makan pintu surga akan dibuka selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup dan kaum setan akan dibelenggu jauh dari umat muslim sebagaimana juga tertulis dalam surah An Nahl ayat 32 bahwasannya Allah menjamin surga pada umat nya yang beriman.

2. Dosa yang diampuni

Tidak hanya akan mendapat kelimpahan pahala, rahmat dan hidayah Allah Subhan allahu wata’ala setelah dibukakannya pintu-pintu surga pada bulan Ramadhan, namun Allah Subhan allahu wata’ala juga menjanjikkan akan dihapusnya dosa-dosa umat nya yang telah lalu.

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 233)

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan mengenai dosa yang akan diampuni juga diungkapkan dalam hadis Bukhari dan Muslim yang mengungkapkan umat yang berpuasa selama sebulan penuh dengan mengharap iman serta memohon pahala maka Allah Subhan allahu wata’ala akan mengampuni dosa-dosa nya yang telah lama.

3. Pahala yang Berlipat Ganda

Hadist Bukhari dan Muslim mengungapkan bahwa pahala umat muslim yang berpuasa di Bulan Ramadhan dan beramal shaleh akan dilipat gandakan.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

4. Keistemewaan Malam Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadr merupakan malam penuh rahmat yang mengisahkan kisah perjalanan Rasulullah Sallawahualaihiwasalam ke langit ke tujuh atau di sebut juga dengan peristiwa isra’ mi’raj. Keistimewaan malam terbaik dari seribu bulan ini juga memberi pahala melimpah dari hari-hari lain di bulan Ramadhan.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya : “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
(QS. Al-Qadr:3)

Rasulullah Sallawahualaihiwasalam dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al Mundzary menuturkan bahwasannya malam lailatul qadr merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan dan merugi lah bagi umat yang melewatkan malam ini dengan tidak berdo’a dan semakin mendekatkan diri pada Allah Subhan allahu wata’ala dimana Lailatul Qadr terjadi di 10 hari terkhir bulan Ramadhan ini. Maka perbanyaklah amal ibadah seperti bersedekah, berdzikir, bersholawat, memperbanyak membaca Al-Qur’an dan beristigfar.

Allah Subhan allahu wata’ala, Sang Maha Pengampun dan Maha Penyayang, selalu memberi kenikmatan, kemudahan serta keadilan bagi seluruh umat nya dan meminta umat tersebut untuk makin banyak bersyukur dan mendekatkan diri kepada Nya dimana pada Bulan Ramadhan ini Allah Ta’ala memberi kesempatan dan ampunan seluas-luasnya bagi umat manusia yang mulai terlena dengan dunia.

DAFTAR ISI :