Jagad.id – Secara umum definisi Router adalah sebuah alat pada jaringan komputer yang berfungsi untuk mengirimkan suatu paket data melewati sebuah media jaringan atau Internet menuju tujuannya, proses tersebut lebih dikenal sebagai routing.
Router memiliki fungsi sebagai sarana penghubung antara 2 atau lebih jaringan untuk bisa meneruskan data dari sebuah jaringan ke jaringan yang lainnya. Sebuah router bisa berupa suatu device yang dirancang secara khusus untuk memiliki fungsi sebagai dedicated router, atau juga bisa sebuah PC/Komputer yang digunakan sebagai router yang lebih dikenal sebagai PC Router. Manfaat yang bisa diperoleh jika menggunakan sebuah PC Router yaitu maka tidak perlu untuk membeli router tambahan sehingga akan lebih menghemat biaya.
Baca Juga : LAN – Pengertian, Fungsi, Peralatan, Media Transmisi dan Topologi
Default Gateway : Supaya sebuah Router bisa meneruskan data dengan tepat, komputer yang terdapat pada jaringan itu harus menugaskan router tersebut untuk meneruskan data yang dikirimkan. Penugasan itu dilakukan dengan menambahkan pengaturan komputer default gateway ke router yang dimaksudkan. Jika tidak melakukan pengaturan default gateway maka bisa dipastikan jaringan LAN itu tidak dapat terkoneksi dengan jaringan yang lain. Penjelasan tersebut merupakan beberapa pengertian dari kumpulan dalam konfigurasi pada router statis.
Begini Cara Konfigurasi Routing Static di Cisco Packet Tracer
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer di komputermu, jika belum ada silahkan Download dan Install terlebih dulu.
2. Keterangan Penggunaan Kabel pada Jaringan
Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
- Switch – Router
- Hub – Router
- Switch – PC
- Hub – PC
Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
- Router – Router
- PC – Router
- Switch – Hub
- Switch – Switch
3. Ketentuan Konfigurasi Interface antar device yaitu :
- Router – Router : Serial (Konektor warna merah yaitu menggunakan Serial DTE)
- Router – Switch : FastEthernet (Bisa menggunakan Ethernet tapi lebih direkomendasikan menggunakan FastEthernet karena lebih cepat)
- Switch – PC : FastEthernet
Baca Juga : Pengertian Wired Network Adalah – Kelebihan dan Kekurangan
Setelah paham mengenai beberapa ketentuan yang telah disebutkan diatas maka desain jaringan dengan menggunakan cisco packet tracer seperti contoh gambar dibawah ini :
Setelah selesai, hubungkan semua device dengan kabel yang semestinya serta aktifkan konfigurasi interface yang akan kita isi dengan pengaturan nantinya.
Catatan :
- Sterling dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch1 menuju PC1 dan PC2.
- Hoboken dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch2 menuju PC3 dan PC4.
- Waycross dengan fastethernet0/0 terhubung ke Switch3 menuju PC5 dan PC6.
- Masing masing router terhubung melalui Sterling–Hoboken= Serial 2/0 dan Hoboken–Waycross= Serial 3/0
4. Setting Fastethernet dan serial dengan cara CLI :
Router Sterling – Fastethernet 0/0 :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#int f0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex
Router Hoboken – Fastethernet 0/0 :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#int f0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex
Router Waycross – Fastethernet 0/0 :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#int f0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex
Setelah melakukan setting Fastethernet pada router kemudian isi konfigurasi pada serial masing masing Router.
Router Sterling – Serial 2/0 :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#int s2/0 Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.0.0.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex
Router Hoboken – Serial 2/0 :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#int s2/0 Router(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.0.0.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex
Router Hoboken – Serial 3/0 :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#int s3/0 Router(config-if)#ip add 11.11.11.1 255.0.0.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex
Router Waycross- Serial 3/0 :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#int s3/0 Router(config-if)#ip add 11.11.11.2 255.0.0.0 Router(config-if)#no shut Router(config-if)#ex
Pada saat menghubungkan serial, Router Sterling dengan serial 2/0 dan Hoboken serial 2/0, hal ini harus satu Jaringan tetapi harus berbeda hostnya dengan ketentuan harus membedakan IP kelasnya. Setting konfigurasi seperti di atas merupakan contoh sederhana agar lebih mudah untuk diingat.
Setelah selesai setting koneksi antar Router dan switch, Berikutnya yaitu melakukan pengaturan IP pada PC1, PC2, PC3, PC4, PC5 dan PC6
Baca Juga : Cara Membuat Kabel UTP Cross dan Straight
5. Setting IP pada masing masing perangkat yang akan dihubungkan
Fastethernet untuk Default Gateway pada PC 1 harus diisi dengan konfigurasi IP Fastethernet Router Sterling karena pada PC1, PC2 Terhubung ke Router Sterling melaui switch. Begitu juga dengan PC3, PC4 dengan Hoboken, dan PC5, PC6 dengan Waycross.
PC 1
IP Address : 192.168.1.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 192.168.1.1
PC 2
IP Address : 192.168.1.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 192.168.1.1
PC 3
IP Address : 192.168.2.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 192.168.2.1
PC 4
IP Address : 192.168.2.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 192.168.2.1
PC 5
IP Address : 192.168.3.2
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 192.168.3.1
PC 6
IP Address : 192.168.3.3
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Getway : 192.168.3.1
Konfigurasi di atas dapat dilakukan dengan mudah melalui pengaturan yang terdapat pada :
Pilih PC > masuk ke Desktop > IP Configuration
Baca Juga : Pengertian Kabel UTP Adalah – Fungsi, Jenis dan Kategori
6. Setelah selesai melakukan konfigurasi pada device yang akan terhubung, kini tinggal Setting IP Route (STATIC). Pengaturan ini dibutuhkan ketilitian sehingga jaringan dapat berjalan dengan normal.
Network diisi dengan IP Tujuan dengan Host yang Terkecil yaitu 0. Sebagai contohnya untuk menuju Router Waycross, Router Waycross memiliki IP Fastethernet : 192.168.3.1, Jadi Penulisannya : 192.168.3.0 . Kemudian Netmask diisi mengikuti Network Apabila Kelas C diisi dengan 255.255.255.0. Next Hop diisi dengan serial yang terdekat dari Router itu sendiri Serial Pertama yang dilewati setelah keluar dari jalur router itu tersebut).
Setelah memahami penjelasan yang telah disebutkan diatas berikut ini merupakan konfigurasi pengaturan IP Route Statis :
Setting IP Route Sterling:
Router#en Router#configure terminal Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.10.10.2 Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 10.10.10.2
Setting IP Route Hoboken :
Router#en Router#configure terminal Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.10.10.1 Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 11.11.11.2
Setting IP Route Waycross:
Router#en Router#configure terminal Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 11.11.11.1 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 11.11.11.1
Baca Juga : Pengertian Jaringan Komputer – Sejarah, Jenis dan Manfaat
Setelah selesai melakukan konfigurasi Static Router berikutnya yaitu melakukan pengtesan dengan cara ping IP Address di PC. Sebagai contoh dibawah ini dapat dilihat ping antar PC/Laptop yang telah sukses terhubung.
Selain itu berikut ini juga dapat dilihat cara melakukan test koneksi dengan mengirimkan simulasi pesan, yang jika sudah terhubung maka pesan akan terkirim dan terdapat tulisan sucess sebagai indikasinya.
Bagi anda yang ingin menjalankan router dengan desain seperti di atas bisa download file project cisco packet tracer melalui link berikut ini :
- Download Project Routing Dinamis Cisco Packet Tracer.pkt (Google Drive)
- Download Project Routing Dinamis Cisco Packet Tracer.pkt (One Drive)
- Download Project Routing Dinamis Cisco Packet Tracer.pkt (Yandex Drive)
Pastikan untuk membuka file tersebut menggunakan Cisco versi terbaru. Setelah dibuka tunggu beberapa saat hingga device siap digunakan. Setelah itu baru bisa dilakukan test apakah jaringan tersebut sudah terkonfigurasi dengan benar.
Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan cara diatas ini maka koneksi komunikasi data pada jaringan sudah berhasil dan benar.