Kata peka mungkin sudah sering Anda dengar. Kata ini menggambarkan perasaan seseorang yang mudah merasakan suatu keadaan atau rangsangan. Pada beberapa keadaan, laki-laki dianggap kurang sensitif dibandingkan perempuan. Hal itu disebabkan karena perempuan lebih dominan menggunakan perasaan dibandingkan laki-laki.
A. Pengertian Peka
Peka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sensitif dan murah merasa. Peka juga berarti mudah bergerak apabila dihubungan dengan alat-alat mekanik. Sedangkan kepekaan memiliki ari kemudahan suatu alat untuk bergerak dan bereaksi terhadap beban yang ditimbang.
Menurut Kamus Cambrigde, peka dapat diartikan dalam berbagai banyak hal. Berhubungan dengan kondisi emosi seseorang, dapat berarti mudahnya seseorang untuk menjadi marah atau menjadi malu, atau gembira. Sedangkan apabila dihubungkan dengan kemampuan seseorang bereaksi, dapat diartikan sebagai mudahnya seseorang untuk dipengaruhi dan melakukan reaksi terhadap aksi tersebut.
B. Jenis Peka
Pada masa sekolah SD, tentu Anda sering mendengar istilah ‘peka terhadap rangsang’. Ini adalah salah satu ciri makhluk hidup yang mudah bereaksi terhadap suatu rangsangan. Contoh yang paling umum digunakan adalah tumbuhan putri malu yang akan menutup daunnya apabila disentuh. Hal itu menggambarkan bahwa tumbuhan putri malu sensitif terhadap rangsangan berupa sentuhan.
Contoh Peka Berdasarkan Jenisnya
Pada manusia, ada beberapa jenis peka baik terkait fisik maupun psikis. Contoh kepekaan manusia dalam hal fisik adalah apabila manusia merasa kedinginan, bulu kuduk akan berdiri. Hal itu bertujuan sebagai adaptasi manusia terhadap kondisi lingkungan yang menunjukkan bahwa manusia sensitif terhadap rangsangan berupa suhu udara yang dingin.
Contoh dalam hal psikis adalah apabila seseorang melihat seorang ibu hamil yang menaiki transportasi umum seperti bis dan seseorang tersebut menawarkan tempat duduknya untuk digunakan oleh ibu hamil tersebut. Contoh itu menunjukkan bahwa seseorang memiliki kepekaan terhadap kondisi orang lain yang mendorongnya untuk melakukan reaksi yang pada contoh ini adalah dengan memberikan tempat duduk.
C. Panca Indera Manusia
Kepekaan manusia didorong oleh panca indra yang dimiliki oleh manusia. Panca indra berguna bagi manusia untuk menerima rangsangan dari lingkungan sekitar yang kemudian reaksi akan ditunjukkan oleh bagian tubuh manusia lainnya dan panca indra itu sendiri. Sama seperti namanya, panca indra terdiri dar 5 indra yaitu mata, kulit, hidung, lidah, dan telinga.
1. Penglihatan
Indra mata berguna untuk menerima rangsangan berupa vision atau penglihatan. Mata akan menerima rangsangan dalam bentuk cahaya yang akan diterima oleh pupil. Bagian mata ini berupa bulatan hitam di tengah-tengah mata. Pupil kemudian akan menyalurkan sinyal ke bagian mata lainnya yang akan diteruskan ke otak. Salah satu bentuk kepekaan yang disebabkan oleh mata adalah pada kasus diatas dimana seseorang menawarkan tempat duduk kepada ibu hamil.
2. Perasa
Indra yang kedua adalah kulit yang menerima rangsang dalam berbagai bentuk seperti temperatur, rasa sakit, tekstur permukaan benda, dan tekanan. Setiap bentuk rangsang memiliki sarat penerimanya sendiri yang akan membuat seseorang peka terhadap rangsangan tersebut. Salah satu contohnya adalah bulu kuduk yang berdiri pada saat suhu udara menurun.
3. Penciuman
Indra yang ketiga adalah hidung yang menerima rangsang dalam bentuk bau atau aroma. Rangsangan aroma yang masuk ke dalam hidung diterima oleh saraf penciuman yang terletak di atas selaput lender hidung. Kepekaan manusia yang disebabkan oleh hidung adalah pada saat manusia menghirup bau yang kurang sedap, maka manusia akan bereaksi dengan menutup hidung.
4. Pengacap
Panca indra selanjutnya yaitu lidah yang berfungsi merasakan rangsangan dalam bentuk rasa atau pengacap dan temperatur. Lidah terdiri dari beberapa bagian utama yang akan merasakan beberapa jenis rasa. Kepekaan terhadap rasa akan ditunjukkan manusia setelah rangsangan yang diterima lidah, ditransferkan ke otak dan reaksi akan ditunjukkan oleh anggota tubuh lainnya.
5. Pendengaran
Indra yang terakhir adalah telinga. Indra pendengaran ini sering sekali dihubungkan dengan sifat peka manusia dan menerima rangsang berupa suara. Kepekaan manusia ditunjukkan apabila mendegar suara yang terlampau keras, maka manusia akan menutup telinga sebagai bentuk kepekaan terhadap rangsangan suara.
Manusia memang diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kita wajib untuk menjaga dan merawatnya. Sifat peka manusia juga merupakan salah satu anugerah karena berguna untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kepekaan juga berperan dalam adaptasi manusia terhadap lingkungannya baik secara fisik maupun psikis.