Bagi Anda yang biasa melihat tayang ILC di salah satu stasiun televisi swasta kita, mungkin sudah tidak asing mendengar kata “persepsi” saat para narasumber atau pembawa acara melakukan sebuah dialog.
Tapi sudah tahukah Anda apa yang dimaksud dengan persepsi itu? Sesuai judul kita di atas, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai seluk beluk persepsi, mulai dari pengertian, syarat terjadinya, proses dan faktor yang mempengaruhinya. Untuk lebih lanjut, langsung saja simak uraian selengkapnya di bawah ini.
A. Pengertian Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau serapan. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Wilfridus Josephus Sabarija Poerwadarminta yang merupakan salah seorang tokoh sastra Indonesia, beliau menjelaskan persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pengindraan.
Adapun pengertian persepsi menurut Asrori di dalam buku berjudul Psikologi Pembelajaran, yaitu proses individu dalam menginterpretasikan, mengorganisasikan dan memberi makna terhadap stimulus yang berasal dari lingkungan di mana individu itu berada yang merupakan hasil dari proses belajar dan pengalaman. Jika kita melihat definisi persepsi barusan, maka terdapat dua hal penting yang tekandung dalam sebuah persepsi.
- Interpretasi
- Pengorganisasian
Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses, cara, atau perbuatan untuk mengorganisasi.
B. Syarat Terjadi Persepsi
Bimo Walgito salah seorang penulis buku berjudul Pengantar Psikologi Umum menyebutkan bahwa ada 3 syarat yang menjadikan sebuah persepsi.
- Adanya objek yang akan menjadi sasaran persepsi
- Adanya alat indra atau reseptor
- Adanya perhatian (dari orang yang akan memberikan persepsi).
Dengan adanya objek yang menjadi sasaran persepsi atau sebuah peristiwa yang dapat menimbulkan stimulus, hal tersebut akan memicu alat indra dari individu untuk memunculkan sebuah persepsi atau tanggapan. Lebih lanjut, BimoWalgito menjelaskan bahwa sebuah persepsi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor perhatian dari individu. Sebab aspek psikologis individulah, yang menjadi pemeran utama dalam mengadakan sebuah persepsi. Sebuah persepsi yang lahir, sangat bergantung pada beberapa faktor intern seperti : kepribadian, pengalaman, pendidikan, motivasi, serta kebutuhan. Oleh sebab itu, apabila kita berbicara mengenai sebuah persepsi, maka kita harus bisa menilai bagaimana informasi bisa masuk ke dalam dirinya, sehingga dirinya mampu menilai dan mengamati objek yang menjadi sasaran persepsi olehnya.
C. Proses Terjadinya Persepsi
Perlu diketahui bersama bahwa, sebuah persepsi muncul atau terjadi tidak instan begitu saja. Ada tahapan-tahapan proses yang dilalui sehingga informasi yang terkumpul melahirkan sebuah persepsi terhadap objek persepsi. Bimo Walgito menjelaskan (yang maknanya lebih kurang) yaitu: Sebuah persepsi terbentuk melalui tahapan-tahapan proses, antara lain:
- Adanya objek yang menimbulkan rangsangan stimulus.
- Kemudian stimulus tersebut memicu alat indera atau reseptor (disebut proses kealaman reseptor).
- Lalu, stimulus yang diterima oleh alat indera atau reseptor diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak (disebut proses fisiologis).
- Kemudian terjadi sebuah proses di dalam otak, sehingga individu tersebut mampu menyadari apa yang telah ia terima dari reseptor atau alat indera. Terjadinya proses di bagian pusat otak ini dikenal dengan sebutan proses psikologis.
Ketika seseorang telah menyadari apa yang dia terima melalui reseptor ke bagian otak pusat, lalu mendapatkan sebuah kesimpulan dari informasi yang ia terima. Maka itulah yang disebut dengan proses terjadinya persepsi. Persepsi adalah sesuatu yang dihasilkan melalui tahapan proses, hingga kemudian menghasilkan sebuah tanggapan, respon, atau kesimpulan, dan siap untuk disampaikan kepada manusia.
Adapun sub-sub dari proses terjadi persepsi itu sendiri antara lain ialah:
- Pengenalan
- Perasaan
- Penalaran
Persepsi dan kognisi (proses memperoleh pengetahuan), berperan sangat penting pada seluruh kegiatan psikologis. Dan sejauh ini, sebuah proses persepsi terdiri dari 3 komponen utama, sebagai berikut:
1. Seleksi
Seleksi merupakan komponen pertama yang bertugas menyaring rangsangan dari luar, baik itu berupa jenis, intesitas atau banyak sedikitnya rangsangan yang masuk.
2. Interpretasi
Yang dimaksud dengan interpretasi disini ialah sebuah proses mengorganisasikan informasi, sehingga informasi tersebut memiliki arti dan makna bagi seseorang. Beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah interpretasi antara lain seperti: pengalaman, motivasi, intelegensi (kecerdasan), kepribadian, dan sistem nilai yang ia anut.
3. Menyimpulkan
Komponen ketiganya ialah menterjemahkan atau menyimpulkan interpretasi dan persepsi ke dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi terhadap objek persepsi.
D. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
1. Sasaran atau Objek Persepsi
Sasaran atau objek persepsi adalah sesuatu yang akan menjadi tujuan dari persepsi yang kita miliki. Objek persepsi sangat bervariasi, bisa manusia, benda, hewan, peristiwa, atau apapun itu.
2. Individu yang bersangkutan
Ketika seseorang melihat sesuatu,lalu kemudian ia berniat memberikan interpretasinya terhadap apa yang ia lihat, maka kepribadian dari individu tersebut akan sangat berpengaruh terhadap persepsi yang nantinya akan ia lahirkan. Adapun yang dimaksud dengan kepribadian disini yaitu : pengetahuan, pengalaman, minat, motif, kepentingan, dan sikap perilaku.
3. Situasi
Situasi adalah salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pembentukkan persepsi seseorang. Oleh sebab itu, sebuah persepsi harus dilihat secara kontekstual, yakni memahami dari mana persepsi tersebut muncul.
E. Macam Jenis Persepsi
1. Persepsi Visual (Penglihatan)
Persepsi visual berasal dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi jenis ini merupakan persepsi yang paling pertama berkembang pada balita dan memengaruhinya untuk bisa memahami dunianya. Persepsi visual adalah pemahaman hasil dari apa yang telah dilihat, baik sebelum melihat objek atau saat masih membayangkan dan juga sesudah melakukan pengamatan pada objek yang dituju.
2. Persepsi Auditoria (Pendengaran)
Persepsi auditori adalah persepsi yang diperoleh melalui telinga atau indera pendengaran. Seseorang bisa mempersepsikan sesuatu dari apa yang dia dengarkan.
3. Persepsi Perabaan
Persepsi perabaan yaitu persepsi yang didapatkan melalui kulit tubuh atau indera perabaan. Seseorang bisa mempersepsikan sesuatu melalui pemahaman pengalaman dari apa yang dia sentuh atau berasal dari akibat persentuhan suatu objek dengan kulitnya.
4. Persepsi Penciuman
Persepsi penciuman yaitu persepsi yang diperoleh dari aroma melalui hidung atau indera penciuman. Seseorang bisa mempersepsikan sesuatu melalui dari apa yang pernah dia cium.
5. Persepsi Pengecapan
Persepsi rasa pengecapan yaitu jenis persepsi yang diperoleh melalui pengalaman yang pernah dirasakan dari lidah atau indera pengecapan. Seseorang bisa mempersepsikan sesuatu melalui dari apa yang pernah dirasakan atau diecapnya.
F. Contoh Persepsi
Setelah memahami banyak penjelasan yang sudah disampaikan diatas tentunya sudah paham dari pengertian persepsi. Kesimpulan dari penjelasan tersebut dapat didefinisikan bahwa Persepsi adalah sebuah proses yang diawali oleh penginderaan (penerimaan stimulus dari individu melalui media reseptor / indera) serta pemberian makna atau pemahamanya terhadap stimulus itu. Dengan kata lain, proses yang menyangkut masuknya sebuah pesan dan informasi kedalam pikiran/otak manusia, sekilas proses ini nampak sangat sederhana, tetapi tanpa disadari, bahwa persepsilah yang mampu membuat atau menyebabkan suatu keadaan seseorang seperti apa yang sedang dia rasakan.
1. Ketakutan
Rasa ketakutan merupakan salah satu contoh dari bentuk suatu persepsi. Dapat diambil contoh seandainya seseorang melihat senapan api yang diarahkan kepada dirinya. Dari proses melihat secara visual tersebut, kemudian dia akan menyimpulkan dalam diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan terhadap situasi yang saat ini dihadapinya. Dia mungkin akan memiliki anggapam bahwa senapan api yang diarahkan pada dirinya tersebut sebagai suatu bentuk ancaman sehingga menimbulkan perasaan takut.
2. Bangga
Bangga merupakan salah satu contoh persepsi dalam ilmu psikologi komunikasi yang bisa saja datang karena sensasi dari mendengar serta adanya sentuhan sosial di sekitarnya. Seseorang dapat memiliki rasa bangga dikarenakan prestasinya diakui oleh seseorang. Hal ini biasanya didengar dari pernyataan orang lain mengenai dirinya, sehingga stimulus tersebut selanjutnya akan menjadi persepsi dalam pikirannya sebagai suatu rasa bangga.
Mungkin itu saja pembahasan kita kali ini mengenai seluk beluk persepsi, mulai dari pengertian, syarat terjadinya, proses terjadinya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya persepsi. Terima kasih dan sampai jumpa lagi!