Pada umumnya bentuk interaksi sosial ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bentuk interaksi sosial asosiatif, atau menciptakan kerjasama dan juga bentuk interaksi sosial lainnya yaitu disasosiatif yang menciptakan perpecahan. Interaksi sosial yang dilakukan berulang kali tentu akan menghasilkan sebuah proses sosial. Interaksi sosial ini juga dialami oleh manusia, di dalam kehidupannya sehari-hari.
Proses sosial merupakan perilaku yang dilakukan berulang kali, yang digunakan oleh seseorang ketika berinteraksi sosial dengan orang lain. Terdapat 5 kemungkinan bentuk proses sosial, diantaranya yaitu kerjasama, persaingan atau kompetisi, akomodasi, pertentangan atau konflik, dan asimilasi. Yang diantara bentuk interaksi sosial tersebut, terdapat fungsi dan tujuannya masing-masing.
Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif Yang Menghasilkan Kerjasama
1. Kerjasama
Bentuk utama di dalam proses sosial adalah kerjasama. Biasanya masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan memiliki kerjasama yang bagus, yang dimana hampir setiap pekerjaan akan dikerjakan bersama-sama atau dengan cara gotong royong. Misalnya dalam hal membangun masjid dan mushola, memperbaiki jalan, membuat rumah dan masih banyak lagi.
Bentuk interaksi sosial yang terjadi di daerah pedesaan untuk mengajak orang lain ikut di dalam kerjasama, misalnya dalam membangun masjid biasanya disebut dengan kerja bakti. Di daerah perkotaan juga ada bentuk kerjasama misalnya membersihkan lingkungan, tempat ibadah, dan lain sebagainya.
2. Akomodasi
Akomodasi adalah sebuah proses penyesuaian sosial yang tujuannya adalah untuk meredakan perselisihan. Setiap kelompok yang berselisih akan berusaha untuk berakomodasi, untuk menghilangkan jarak yang menjadi sumber perbedaan. Sehingga dua kampung yang pada awalnya berselisih, setelah itu akan melakukan perdamaian.
3. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang dimana suatu kebudayaannya memiliki unsur kebudayaan lainnya, tanpa harus menghilangkan bentuk dari kepribadiannya masing-masing. Misalnya pada masjid Agung Menara Kudus Jawa Tengah, yang menjadi bentuk interaksi sosial dari perpaduan Hindu dan juga islam.
Ciri dari bangunan Hindu tersebut diperjelas oleh adanya konstruksi bangunan yang tersusun atas batu bata, dan ciri islam adalah masjid yang menjadi poin utamanya. Contoh lainnya yaitu Masjid Agung Demak Jawa Tengah dan juga Makam Sunan Kudus.
Bentuk Interaksi Sosial Disasosiatif Yang Menghasilkan Perpecahan
1. Persaingan
Persaingan adalah sebuah bentuk usaha yang dilakukan dengan suatu tujuannya untuk mendapatkan kemenangan yang lebih, daripada hal lainnya tanpa harus ada benturan fisik. Misalnya adanya persaingan usaha, atau persaingan dua calon presiden dalam memperebutkan kursi presiden untuk memimpin suatu negara.
Pada umumnya persaingan dibagi menjadi dua macam, yaitu persaingan sehat dan persaingan tidak sehat. Persaingan sehat contohnya yaitu persaingan siswa antar kelas, untuk mendapatkan rangking tanpa harus mencontek. Sedangkan untuk contoh persaingan yang tidak sehat adalah, ketika melakukan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan tidak memperdulikan dampak buruk yang akan ditanggung orang lainnya.
2. Kontroversi
Kontroversi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang ada diantara persaingan dan juga konflik. Yang bentuknya bisa berupa rasa tidak suka, tidak senang atau kebencian terhadap suatu hal. Kontroversi ini juga bisa dipicu oleh perasaan tidak setuju, akan suatu hal atau keputusan yang bertolak belakang dengan keinginan atau pendapatnya pribadi.
3. Konflik
Konflik adalah sebuah interaksi sosial yang disebabkan oleh adanya perbedaan paham, pendapat atau kepentingan yang paling mendasar dari suatu hal tertentu. Pada umumnya dengan melakukan sesuatu yang tidak wajar, dan saling menjatuhkan. Misalnya perang samudra pasifik atau konflik yang terjadi antara Jepang dan Amerika pada tahun 1941-1945.
Konflik yang tidak memiliki titik temu tentunya bisa terus terjadi, bahkan menimbulkan ratusan/ribuan korban jiwa akibat dari konflik yang terjadi. Bentuk interaksi sosial yang seperti ini tentunya menjadi hal yang kurang baik, dan harus mendapatkan perhatian, sehingga bisa menemukan solusi yang tepat.