Istilah DNA dan RNA tentu bukanlah hal yang asing, khususnya bagi seseorang yang mendalami ilmu Biologi. Namun, kedua hal tersebut sesungguhnya sangat berkaitan dengan kehidupan manusia. Oleh karena itu, memahami keduanya sangat penting bagi semua orang.
Pada kesempatan kali ini akan diulas mengenai DNA dan RNA sebagai tambahan wawasan pengetahuan. Mulai dari pengertian, struktur, contoh, dan masih banyak lagi yang penting untuk dipahami. Berikut ulasan selengkapnya.
Pengertian DNA dan RNA
DNA adalah sejenis Asam Nukleat yang terdapat sel makhluk hidup di dalamnya. Ini merupakan biomolekul primer yang dimiliki oleh seluruh makhluk hidup serta melakukan penyusunan berat kering. Di dalam DNA sendiri terdapat berbagai materi yang membentuk suatu kromosom dan juga informasi secara genetis yang ada di dalam tubuh makhluk hidup.
Adapun pengertian RNA adalah sebuah rangkaian nukleotida yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan. Korelasi ini diibaratkan dengan hubungan lantai. RNA sendiri bisa dibilang hasil transkipsi dari fragmen DNA. Oleh karena itu, apabila dibandingkan dengan DNA memiliki polimer yang lebih pendek.
Secara umum, DNA ditemukan di dalam bagian inti sel. Sedangkan untuk RNA sendiri terdapat pada sitoplasma, terkhusus di daerah ribosom. Asal dari kata DNA sebenarnya adalah Deoksiribosa. Ini adalah dua kata yang artinya adalah gula pentoisa dan nucleic yang bisa diartikan sebagai nukleat.
Oleh karena itu, DNA juga dapat dimaknai dengan senyawa kimia yang bisa membentuk suatu keterangan genetik sebuah sel makhluk hidup. Artinya, DNA ini bisa berlaku dari satu generasi ke generasi yang selanjutnya. Ini menjadi sebuah cetak biru yang di bagian dalamnya terdapat kode kehidupan tiap makhluk hidup yang ada di dalam suatu sel.
Struktur DNA dan RNA
Orang pertama kali yang menemukan struktur DNA adalah James Watson bersama Francis Crick. Struktur ini dikenal dengan struktur rantai berganda Watson Crick. DNA adalah molekul besar atau makro molekul yang berisi 2 rantai polinukleotida yang antara satu dengan yang lain saling berkaitan. Masing-masing dari nukleotida tersebut akan membentuk tiga susunan.
Tiga susunan yang dimaksud tersebut adalah Gula Pentose, Nitrogen dan Gugus Fosfat. Sedangkan di dalam basa Nitrogen sendiri terdapat basa Primidin dan juga basa Purin. Di dalam basa Primidin ada basa Timin dan basa Sintosin. Sedangkan di dalam basa Purin ada Adenin dan juga Guanin.
Adapun untuk strutur RNA sendiri terdiri atas rantai Poliribonukleotida. Sedangkan basa yang umum terdapat di dalamnya terdiri dari Adenin (A), Urasil (U), Guanin (G) dan juga sitosin (C). Letak dari RNA sendiri adalah berada di dalam Nukleus atau dalam Sitoplasma sel. Bentuk dari RNA relatif lebih banyak apabila dibandingkan dengan DNA.
Berat molekul yang dimiliki oleh RNA yakni di antara 25.000 hingga jutaan. Secara umum, RNA di sini isinya adalah Polinukleotida yang sifatnya tunggal. Namun, bagian rantai yang umum terlipat membentuk suatu daerah heliks ganda yang memikiki kandungan pasangan basa A:U serta G:C.
Bentuk dari molekul RNA relatif berbeda dengan yang dimiliki oleh DNA. Bentuk dari RNA adalah pita tunggal dan tidak memiliki pilin. Masing-masing pita pada RNA adalah Polinukleotida yang tersusun dari berbagai Ribonukleotida (r). Dan yang menyusun Ribonukleotida sendiri adalah basa Nitrogen, Gula Ribosa dan Asam Fosfat.
Basa yang berasal dari Nitrogen RNA terdiri atas basa Purin dan basa Pirimidin. Basa Purin di sini sama dengan DNA yang terbentuk dari Adenin dan Guanin. Sementara untuk basa Pirimidin yang berbeda dari DNA terdiri dari Urasil dan Sitosin.
RNA memiliki tulang punggung yang tersusun atas deretan Ribosa dan Fosfat. Ribonuleotida pada RNA ada secara bebas di dalam Neukleoplasma yang memiliki bentuk Neukleosida Trifosfat.
Fungsi DNA dan RNA
DNA memilikii fungsi utama sebagai sebuah pembawa materi genetik. Akan tetapi, ia juga memiliki fungsi yang cukup luas. Begitu juga dengan RNA. Berikut ini adalah ulasan mengenai fungsi DNA dan RNA yang wajib diketahui.
Fungsi DNA:
- Membawa materi yang bersifat genetik dari generasi yang satu kepada generasi yang ada di bawahnya.
- Melakukan kontrol terhadap kehidupan baik itu dilakukan secara langsung ataupun tidak.
- Sebagai sebuah auto katalisa atau sejenis penggandaan diri.
- Sebagai sebuah heterokatalis atau yang dapat melakukan suatu sintesis terhadap senyawa yang lainnya.
Fungsi RNA
- Untuk penyimpanan informasi.
- Untuk perantara antara DNA dengan protein yang terdapat dalam proses ekspresi genetik. Hal ini berlaku untuk organisme yang hidup.
Perbedaan DNA dan RNA
DNA dan RNA memiliki perbedaan tersendiri. Perbedaan yang ada di antara keduanya penting untuk dipahami secara detail dan mendalam. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Basa Nitrogen yang ada di dalam DNA tersusun atas Purin. Adapun Purin tersebut terbentuk dari susunan Guanin dan Adenin serta dari Pirimidin. Untuk Pirimidin di sini terbentuk atas susunan Cytocine dan Timin. Sementara basa Nitrogen yang terkandung dalam RNA disusun dari Purin Guanin serta Adenin. Ditambah dengan Pirimidin Uracyl serta Cytocine.
2. Rantai yang dimiliki oleh DNA sendiri umumnya panjang dan ganda yang memiliki pilin. Sementara untuk RNA memiliki rantai yang cenderung tunggal dan pendek.
3. DNA dapat ditemui pada Mitokondria, Kloropas dan juga Nukleus. Sementara untuk RNA bisa ditemui pada Ribosom, Sitoplasma dan juga Nukleus.
4. DNA memiliki peran di dalam mewariskan sifat serta sintesis pada protein. Sementara untuk RNA hanya berperan di dalam mensintesis protein.
5. Komponen gula yang melakukan penyusunan DNA merupakan Deoksiribosa. Sedangkan untuk komponen gula yang menyusun RNA merupakan jenis Ribosa.
6. Basa Nitrogen yang terdapat pada DNA adalah sejenis Purin atau Adenin dan Guanin, Gugus Fosfat dan juga Pirimidin atau Sitosin dan Timin. Sedangkan untuk RNA sendiri merupakan Purin atau Adenin dan Guanin serta Pirimidin atau Sitosin dan Urasil.
7. DNA adalah sebuah gugus dari Asam Amino yang berbentuk rantai ganda. Sementara untuk RNA merupakan sebuah gugus Asam Amino yang memiliki rantai pendek.
8. DNA secara umum mempunyai bentuk yang cukup panjang dan membulat. Sedangkan untuk RNA bentuknya lebih pendek dan tipis.
9. Kadar yang dimiliki oleh DNA sifatnya cenderung statis atau sama sekali tidak berubah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya pengaruh dari kegiatan sintesis protein atau kegiatan genetis. Sedangkan untuk kadar RNA sendiri bisa berubah-ubah lantaran adanya kegiatan sintesis protein.
10. Bentuk yang dimiliki oleh DNA mirip dengan pita spiral ganda. Sedangkan untuk bentuk pada RNA lebih nampak seperti sejenis pita tunggal.
DNA dan RNA sangatlah penting untuk dipahami. Kedua komponen ini sangat berpengaruh kepada kehidupan manusia dan sangat dibutuhkan untuk dipelajari guna mendukung perkembangan teknologi modern. Sehingga, memahami apa itu keduanya secara lebih mendalam sangat dibutuhkan untuk memperkaya pengetahuan.