Jagad.id – Rantai makanan merupakan peristiwa makan serta dimakan pada sebuah ekosistem dengan pola tertentu. Pada rantai makanan, ada makhluk hidup yang memiliki peran sebagai produsen, konsumen serta pengurai. Semua uncur tersebut tidak bisa dilepaskan karena saling berhubungan.
Produsen memiliki peran sebagai penghasil serta penyedia makanan. Dengan begitu, produsen harus bisa menghasilkan makanan sendiri. Konsumen berperan sebagai pemangsa produsen dan konsumen sendiri dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Sementara untuk pengurangi memiliki peran untuk menguraikan produsen dan konsumen yang sudah mati sehingga bisa kembali diserap oleh produsen lainnya.
Pengertian Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang bisa membuat makanannya sendiri. Produsen juga bisa dikatakan makhluk hidup yang bisa mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Seluruh tumbuhan hijau merupakan produsen sebab proses perubahan zat anorganik menjadi zat organik terjadi karena klorofil di tumbuhan hijau lewat proses bernama fotosintesis.
Proses fotosintesis tersebut terjadi pada bagian daun tumbuhan dan terjadi pada siang hari. Tumbuhan sebagai dasar rantai makanan jumlahnya harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen. Dengan jumlah yang lebih banyak, maka kelangsungan hidup konsumen bisa terjaga dengan baik.
Produsen atau autotrof merupakan tanaman serta beberapa jenis bakteri yang bisa membuat makanan sendiri untuk memberi makan sendiri serta untuk membantu pertumbuhan. Ini menandakan produsen bisa menerima serta menyerap bahan penting untuk membentuk makanan.
Pada tanaman menciptakan makanannya lewat proses fotosintesis. Dalam proses tersebut, nutrisi bahan utama serta mineral yang sudah didapat akan dikumpulkan pada sel khusus. Sel tersebut kemudian akan menyerap sinar matahari serta mengubahnya menjadi energi untuk membantu proses konversi makanan. Dengan begitu, makanan bisa dibuat sendiri untuk konsumsi sendiri.
Tumbuhan hijau merupakan organisme yang bisa membuat makanan sendiri lewat proses fotosintesis. Fotosintesis sendiri merupakan proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik memakai bantuan cahaya. Reaksi fotosintesis tersebut terjadi pada klorofil dan secara sederhana akan dirumuskan sebagai berikut:
6 CO2 + 6 H2O yang menghasilkan C6H12O6 + 6 O2 + Energi
Hasil fotosintesis berbentuk karbohidrat atau glukosa yang nantinya akan dipakai oleh tumbuhan itu sendiri. Glukosa yang dihasilkan nantinya akan diubah menjadi zat tepung atau pati serta disimpan untuk cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut yang nantinya bisa dikonsumsi hewan serta manusia.
Klasifikasi Produsen
Produsen atau autotrof bisa mensintesis senyawa organik kompleks seperti protein, karbohidrat serta lemak dari molekul anorganik sederhana memakai bantuan cahaya atau reaksi kimia anorganik. Tergantung dari metode yang dipakai untuk fotosintesis, produsen atau autotrof diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yakni:
- Phototrophs: Sebagian besar tanaman yang memakai cahaya untuk sumber energi.
- Chemoautotrophs: Jamur atau bakteri yang mendapatkan makanan dari reaksi kimia anorganik.
Jenis Jenis Produsen
Organisme produsen atau autotrof adalah organisme yang bisa mengubah bahan anorganik menjadi organik atau bisa membuat makanannya sendiri memakai bantuan energi seperti kimia dan energi cahaya matahari. Organisme produsen atau autotrof sendiri bisa dibedakan menjadi 2 tipe, yakni:
1. Fotoautotrof
Fotoautotrof merupakan organisme yang bisa memakai sumber energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik sehingga bisa menjadi bahan organik. Contohnya seperti bakteri ungu, tumbuhan hijau serta bakteri hijau. Proses fotosintesis di bakteri dilakukan dengan cara anaerobik serta tidak menghasilkan oksigen.
2. Kemoautotrof
Kemoautotrof merupakan organisme yang bisa memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanannya sendiri berbahan organik. Contohnya adalah bakteri beleran, bakteri besi dan bakteri nitrogen. Bakteri kemoautotrof memakai energi kimia dari oksidasi molekul organik dengan tujuan untuk menyusun makanannya.
Molekul organik yang bisa dipakai bakteri kemoautotrof merupakan senyawa belerang, nitrogen serta besi atau oksidasi gas hidrogen. Saat proses tersebut, bakteri memerlukan oksigen .
Contoh Produsen
Seperti yang sudah dijelaskan, produsen merupakan semua makhluk hidup yang bisa membuat makanannya sendiri. Beberapa contoh dari produsen adalah tanaman pisang, tanaman padi, tanaman ketela pohon, ganggang hijau dan masih banyak lagi.
Produsen merupakan penghasil yakni tumbuhan hijau sebab bisa membuat makanannya sendiri. Makhluk hidup akan sangat tergantung dari produsen yakni hewan pemakan tumbuhan seperti kerbau yang makan rumput. Sedangkan makhluk hidup yang secara tidak langsng bergantung pada produsen adalah hewan pemakan daging (Karnivora) atau hewan lain seperti harimau yang memangsa rusa.
Manusia juga sangat tergantung dari produsen karena manusia mengonsumsi tumbuhan serta hewan lain. Untuk itu, manusia serta hewan bisa disebut dengan konsumen. Dalam eksistem alam, hewan memiliki kedudukan sebagai konsumen dan hewan yang mengonsumsi tumbuhan atau produsen secara langsung dinamakan dengan konsumen satu. Berikut adalah beberapa contoh produsen selengkapnya:
1. Tumbuhan
Contoh produsen pertama adalah tumbuhan seperti tanaman merambat, buah buahan, rumput, semak semak serta pohon yang tinggi dan besar sampai lumut kehijauan yang menutupi bebatuan. Semua makhluk ini bisa menghasilkan nutrisi lewat fotosintesis.
2. Alga
Contoh produsen berikutnya adalah alga yang memiliki ukuran serta kompleksitas bervariasi dan juga fitoplankton mikroskopis yang bisa ditemukan di laut. Ini menjadi bentuk kehidupan produsen khas laut, perairan besar dan juga danau.
3. Cyamobacteria
Disebut juga dengan ganggang biru hijau yakni makhluk hidup prokariotik atau dari sel tanpa inti yang bisa melakukan fotosintesis serta memperbaiki nitrogen lingkungan. Proses tersebut dilakukan dengan cara mereduksi menjadi molekul yang bermanfaat pada tingkat sel seperti amonium.
4. Anaerob
Anaerob juga menjadi contoh produsen yakni bakteri yang membentuk flora usus manusia. Ini bertanggung jawab untuk memecah bahan organik yang tertelan serta memicu reaksi kimia yang kemudian merusak struktur dan menyederhanakan proses pencernaan dan mengekstraksi energi untuk mempertahankan metabolisme.