Selain aset (harta atau aktiva), unsur lain yang terdapat dalam laporan keuangan adalah hutang atau kewajiban (liabilities). Secara umum, hutang atau kewajiban adalah klaim atas aset tertentu yang timbul karena peminjaman uang, pembelian barang dagangan atau perlengkapan secara kredit yang digunakan untuk membantu kegiatan perusahaan.
A. Pengertian Hutang
Secara umum definisi atau pengertian hutang yaitu sesuatu yang bernilai dan dipinjam dari pihak lain, dimana peminjam memiliki kewajiban untuk membayar sesuai dengan nilai yang pernah dipinjam tersebut dikuatkan dengan peraturan yang sudah disepakati sebelumnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud dengan hutang adalah uang yang dipinjam dari orang lain. Selain itu, hutang juga diartikan sebagai kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima. Dengan demikian, hutang merujuk pada kewajiban (liabilities).
Adapun pengertian hutang atau kewajiban menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.
- Umi Muawanah mendefinisikan hutang atau kewajiban sebagai hutang perusahaan masa kini yang timbul akibat dari peristiwa masa lalu. Penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
- Leni Permana dkk mendefinisikan hutang atau kewajiban sebagai pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha.
B. Macam Jenis Hutang
Kewajiban atau liabilities terdiri dari hutang lancar, hutang jangka panjang, dan hutang lain-lain.
1. Hutang lancar atau current liability
Yang dimaksud hutang lancar atau current liability adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu dua belas bulan atau satu tahun dengan menggunakan kas, barang, atau jasa.
Yang termasuk hutang lancar atau current liability antara lain sebagai berikut.
- Hutang dagang atau hutang usaha (account payable) adalah hutang yang timbul akibat adanya pembelian barang atau jasa secara kredit
- Hutang wesel (notes payable) adalah hutang yang diasarkan perjanjian tertulis atau promes
- Hutang pajak penjualan (sales taxes payable) adalah hutang yang timbul akibat perusahaan memungut pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai yang dikenakan atas barang-barang yang dijual perusahaan
- Hutang pajak penghasilan (income taxes payable) adalah hutang yang timbul akibat perusahaan tidak segera membayar pajak penghasilan yang diperoleh dari wajib pajak badan maupun karyawan hingga akhir periode akuntansi
- Hutang jangka panjang yang jatuh tempo pada periode sekarang (current maturities of long term debt) adalah hutang yang timbul akibat ada bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo pada periode sekarang.
- Hutang deviden (dividends payable) adalah hutang yang harus dibayar oleh perseroan kepada para pemegang saham berdasarkan pembagian deviden yang ditetapkan melalui RUPS.
- Pendapatan diterima di muka (unearned revenue) adalah uang yang diterima oleh perusahaan sebelum barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
- Hutang kontigensi adalah jumlah hutang yang harus dibayar tergantung pada kejadian di masa mendatang.
2. Hutang jangka panjang atau long term liability
Adapun yang dimaksud dengan hutang jangka panjang atau long term liability adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun kepada pihak lain atau kreditur.
Yang termasuk hutang jangka panjang atau long term liability di antaranya adalah sebagai berikut.
- Hutang obligasi adalah hutang perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk surat bukti hutang yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun dengan imbalan jasa berupa bunga.
- Hutang hipotik adalah hutang jangka panjang dengan jaminan aset (harta atau aktiva) tetap.
- Wesel bayar jangka panjang adalah hutang wesel yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi.
3. Hutang lain-lain atau other liabilities
Hutang lain-lain atau other liabilities adalah hutang yang tidak termasuk hutang lancar maupun hutang jangka panjang.
C. Pengakuan dan Pengukuran Hutang
Hutang atau kewajiban diakui dalam neraca bilamana pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi benar-benar dapat menyelesaikan hutang atau kewajiban (obligasi) sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Adapun pengukuran hutang atau kewajiban menurut Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Biaya historis atau historical cost
Hutang atau kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari hutang atau kewajiban (obligasi) atau dalam keadaan tertentu dalam jumlah kas atau setara kas, yang dibayarkan untuk memenuhi hutang atau kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
2. Biaya kini atau current cost
Hutang atau kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan, yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan hutang atau kewajiban (obligasi) sekarang.
3. Nilai realisasi atau penyelesaian atau realizable/settlement value
Hutang atau kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan, yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
4. Nilai sekarang atau present value
Hutang atau kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang, yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan hutang atau kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.