Jagad.id – Pandemi COVID-19 sudah secara menegangkan mengganti langkah orang bekerja dengan beberapa langkah jarak sosial. banyak pebisnis sudah berpindah ke penataan Work from Home (kerja jarak jauh) sebagai langkah untuk menjaga operasi usaha.
Apa sih Work from Home itu?
Work from Home (Kerja di rumah), dikenal juga sebagai kerja jarak jauh atau telecommuting, jadi makin terkenal. Tidak hanya untuk tanggapan pada wabah tapi sebagai penataan kerja masih tetap. Pada artikel ini, kami akan mengulas beragam tipe atau jenis-jenis kerja dari rumah. Lalu faedah (manfaat) dan efeknya untuk pegawai dan pemberi kerja.
Jenis-jenis Work from Home (Kerja dari Rumah)
Ada beragam tipe atau jenis penataan kerja dari rumah yang dipakai perusahaan, yaitu :
1. Full-time Remote Work (Kerja Jarak Jauh Penuh Waktu): Ini ialah penataan kerja dari rumah di mana seorang pegawai bekerja seutuhnya dari rumah tanpa berkunjung kantor. Dalam penataan ini, pegawai berbicara dengan rekan kerja dan supervisor melalui platform online.
2. Hybrid Work : Dalam penataan ini, pegawai membagikan hari kerja mereka di antara kantor dan rumah. Misalkan, seorang pegawai kemungkinan bekerja dari kantor sepanjang 2 hari dan kerja di rumah sepanjang 3 hari dalam satu minggu.
3. Freelancing: Freelancer bekerja dari jauh dan umumnya terima banyak client untuk project periode pendek. Mereka ialah kontraktor mandiri dan umumnya bekerja berdasar project untuk project.
Baca Juga : 11 Cara Mudah Menghasilkan Uang Secara Online Tahun 2023
Faedah atau Manfaat Bekerja dari Rumah
1. Increased Flexibility (Kenaikan Fleksibilitas): Pegawai yang kerja di rumah mempunyai kontrol semakin lebih besar atas agenda mereka. Sehingga memungkinkannya mereka menyamakan tugas dan kehidupan individu dengan lebih bagus. Misalkan, mereka bisa mengurusi tanggung-jawab keluarga, melakukan pekerjaan, atau mendatangi janji sepanjang jam kerja.
2. Reduced Commuting Time (Pengurangan Waktu Komuter): Pegawai mengirit waktu, perjalanan dan uang yang semestinya mereka habiskan untuk ke kantor, dan ini bisa tingkatkan keproduktifan.
3. Reduced Overhead Costs (Mengurangi biaya berlebih): Organisasi bisa mengirit ongkos overhead seperti sewa, utilitas, dan perlengkapan kantor karena memerlukan semakin sedikit ruangan kantor.
4. Improved Employee Satisfaction (Meningkatkan kepuasan Karyawan): Penataan kerja dari rumah mengakibatkan kenaikan kepuasan pegawai, yang bisa mengakibatkan tingkat penyimpanan yang semakin tinggi.
Baca Juga : Aplikasi Pengajaran Online Terbaik Bagi Siswa 2023
Imbas atau Dampak Bekerja dari Rumah
- Bertambahnya Isolasi: Kerja di rumah bisa mengakibatkan isolasi, dan beberapa pegawai kemungkinan bergumul dengan kesepian dan minimnya hubungan sosial.
- Sulitnya akses teknologi: Pegawai yang kerja di rumah kemungkinan hadapi rintangan teknologi seperti permasalahan sambungan, akses ke piranti lunak, dan permasalahan piranti keras.
- Batas Kehidupan-Kerja yang Kabur: Saat kerja di rumah, pegawai kemungkinan berasa kesusahan untuk memutuskan batas di antara tugas dan kehidupan individu, yang bisa mengakibatkan kesetidakimbangan kehidupan-kerja.
- Berkurangnya Budaya kerja Kantor: Karyawan jarak jauh kemungkinan berasa terputus dari budaya dan nilai perusahaan, yang bisa mengakibatkan minimnya keterkaitan dan loyalitas.
WFO (Work From Office) mengacu pada cara kerja tradisional di mana karyawan melakukan perjalanan ke lokasi kantor fisik untuk melakukan tugas pekerjaan mereka. Di sisi lain, WFH (Work From Home) mengacu pada pengaturan kerja di mana karyawan bekerja dari rumah atau lokasi lain di luar kantor.
Beberapa perbedaan antara WFO dan WFH antara lain:
- Lokasi: WFO mewajibkan karyawan untuk hadir secara fisik di kantor, sedangkan WFH mengizinkan karyawan untuk bekerja dari lokasi mana pun yang mereka pilih.
- Perjalanan: Dengan WFO, karyawan harus pergi ke kantor, yang dapat menghabiskan banyak waktu dan melelahkan. WFH menghilangkan kebutuhan untuk bepergian.
- Keseimbangan kehidupan kerja: WFH memungkinkan jadwal kerja yang lebih fleksibel, yang dapat menghasilkan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. WFO mungkin mengharuskan karyawan untuk mematuhi jadwal tetap, yang dapat membatasi fleksibilitas mereka.
- Lingkungan kantor: WFO menyediakan ruang kerja dan sumber daya khusus, seperti perlengkapan dan persediaan kantor. WFH mengharuskan karyawan untuk membuat ruang kerja mereka sendiri dan menyediakan sumber daya mereka sendiri.
- Komunikasi: WFO memungkinkan komunikasi tatap muka, yang dapat bermanfaat untuk kolaborasi dan kerja sama tim. WFH mengandalkan alat komunikasi digital seperti konferensi video dan pesan instan.
Belakangan ini, akibat pandemi Covid-19, banyak perusahaan mengadopsi WFH sebagai sarana untuk memastikan keselamatan dan produktivitas karyawan.
WFH ialah kependekan dari “Work From Home,” dan merujuk pada penataan kerja di mana pegawai dibolehkan untuk kerja di rumah mereka dari jauh. Pendekatan ini mempunyai kekurangan dan kelebihan, yang tertera berikut ini:
Keuntungan WFH:
- Flexibilitas:WFH memungkinkannya pegawai untuk bekerja secara nyaman dan pilih jam kerja yang mereka harapkan, yang disebut keuntungan untuk mereka yang mempunyai loyalitas keluarga atau tanggung–jawab individu.
- Penghematan Ongkos: WFH bisa menolong pegawai mengirit uang untuk perjalanan, parkir, dan pengeluaran yang lain berkaitan dengan bekerja di dalam kantor.
- Kenaikan Keproduktifan: WFH memungkinkannya pegawai untuk bekerja tanpa masalah, seperti keributan dari rekanan kerja atau rapat. Riset memperlihatkan jika pegawai yang kerja di rumah sering lebih produktif dibanding mereka yang bekerja di dalam kantor.
- Kenaikan Kesetimbangan Kehidupan–Kerja: WFH memungkinkannya pegawai untuk menyamakan tugas dan kehidupan individu mereka lebih efisien, yang hasilkan kepuasan kerja yang semakin lebih besar dan kesehatan psikis yang lebih bagus.
- Mengurangi Dampak Lingkungan: WFH kurangi keperluan pegawai untuk pergi bekerja, yang kurangi tapak jejak karbon dan menolong membuat perlindungan lingkungan.
Kerugian WFH:
- Isolasi dan Kesepian: WFH menjadi isolasi, dan pegawai kemungkinan berasa terputus dari rekanan kerja dan budaya tempat kerja.
- Minimnya Pemantauan: WFH bisa menyulitkan manager untuk memantau pegawai mereka, yang ke arah kekuatan permasalahan keproduktifan dan komunikasi.
- Permasalahan Tehnologi: WFH benar–benar tergantung pada tehnologi, dan permasalahan tehnis seperti permasalahan sambungan internet bisa mengusik keproduktifan dan mengakibatkan frustrasi.
- Kesusahan Memisah Tugas dan Kehidupan Individu: WFH bisa menyulitkan pembagian tugas dan kehidupan individu, yang mengakibatkan kekuatan kecapekan dan depresi.
- Pengurangan Kerjasama: WFH bisa kurangi kesempatan kerjasama dan pengembangan, karena sering lebih gampang untuk lakukan brainstorming dan bekerjasama langsung.
Keseluruhannya, WFH menjadi opsi yang pantas untuk perusahaan yang ingin kurangi ongkos, tingkatkan keproduktifan, dan tawarkan elastisitas yang semakin lebih besar ke pegawai mereka. Tetapi, penting untuk menimbang kekuatan rugi dan mengaplikasikan taktik untuk menanganinya, seperti check–in reguler dan kegiatan membuat team virtual.
Kesimpulannya
Work from Home (Kerja di rumah) ialah trend yang berkembang yang terjadi sejak momen karena wabah COVID-19. Sementara penataan kerja jarak jauh banyak memiliki faedah, mereka mempunyai rintangan. Pebisnis harus pastikan jika karyawan jarak jauh mempunyai sumber daya dan support yang mereka perlukan menjadi produktif dan turut serta. Demikian juga, pegawai harus memutuskan batas dan atur agenda mereka secara efisien untuk menghindar kesetidakimbangan kehidupan kerja. Lewat pendekatan yang pas, penataan kerja di rumah bisa memberikan keuntungan pegawai dan pemberi kerja.