Jagad.id – Listrik merupakan bagian dari kebutuhan primer bagi semua orang. Tanpa listrik, kita mungkin tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti menonton tv dan mencuci dengan mesin. Mungkin hal yang paling menyebalkan ketika mati listrik adalah tidak bisa ngecharge smartphone. Padahal smartphone saat ini telah menjadi barang primer.
Tentunya, listrik sangat diperlukan bagi semua orang untuk menunjang banyak aktivitas. Meskipun memiliki beragam manfaat, nyatanya listrik sangat berbahaya apabila disentuh dengan tangan kosong. Apabila seseorang menyentuh kabel atau konduktor yang teraliri arus listrik dengan tegangan tinggi, dapat mengakibatkan percikan hingga menimbulkan api, hingga akhirnya orang tersebut terbakar dan meninggal.
Karena listrik sangat berbahaya, untuk itu pemasangan listrik seperti di rumah, kantor maupun tempat-tempat umum lainnya harus di instal dengan baik dan benar. Hal itu berguna untuk menghindari korsleting atau arus pendek sehingga dapat terhindar dari kebakaran. Panduan instalasi ini sangat penting mengingat banyaknya kasus kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik.
Persiapan sebelum melakukan instalasi listrik
Instalasi listrik merupakan tanggung jawab dari pemilik rumah. Petugas PLN hanya bertugas menyediakan listrik dan memasangkan meteran khusus listrik. Untuk itu, bagi yang sedang renovasi atau baru saja membangun rumah dan sedang tahap pemasangan listrik rumah lebih baik menyimak beberapa panduan instalasi listrik berikut.
1. Mengetahui denah untuk instalasi listrik rumah
Persiapan awal adalah mengetahui denah perangkat apa saja yang membutuhkan aliran listrik. Penempatan box MCB (Miniature Circuit Breaker), lampu, saklar, dan stopkontak pada denah rumah. Denah pemasangan listrik rumah tidak hanya untuk memastikan bahwa terdapat stopkontak yang cukup, tetapi juga memperhatikan posisi penempatan saklar.
Misalnya, pemasangan saklar lampu yang berada disamping pintu ruangan menjadi hal yang cukup penting demi kemudahan penghuninya. Persiapan denah instalasi listrik ini juga berguna untuk menghindari terjadinya kesalahan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau menimbulkan bahaya bagi penghuni.
2. Besaran daya yang dibutuhkan
Mencari tahu seberapa besar daya yang dibutuhkan juga menjadi hal yang cukup penting bagi bangunan baru. Memang kebutuhan peralatan rumah tangga tidak bisa diprediksi secara tepat. Tapi, memasang listrik dengan daya terlalu besar akan berimbas pada tarif listrik yang mahal. Besaran daya penting diketahui guna menentukan ukuran MCB yang digunakan.
Misalnya, rencana kedepan Anda ingin memasang peralatan listrik seperti TV, kulkas, mesin cuci dan pemasak nasi, maka Anda dapat memilih daya 900 watt. Anda bisa juga memasang AC dengan pilihan daya rendah dibawah 900 watt untuk menghindari terjadinya kelebihan daya. Untuk pompa air biasanya daya yang dibutuhkan lebih besar, sehingga ketika digunakan peralatan listrik yang lain harus dimatikan terlebihdulu.
3. Menggunakan komponen berstandar SNI
Dalam memasang listrik, tentu dibutuhkan komponen pendukung seperti kabel, saklar, rumah lampu dan lain sebagainya. Agar instalasi listrik terjamin keamanannya, diperlukan komponen komponen yang berstandar SNI. Tidak harus mahal atau merk tertentu, yang terpenting terdapat logo SNI pada produk.
Khususnya pemilihan kabel harus SNI, karena sudah terjamin keamanannya serta tidak mudah terkikis atau terkelupas. Penggunaan kabel listrik bermacam-macam, ada yang berdiameter 2,5 mm yang tergolong cukup kuat untuk dialiri listrik hingga daya 5.000 watt. Biasanya kabel ini digunakan pada rumah dengan luas di bawah 70 meter persegi.
Namun, untuk menyalurkan listrik pada peralatan rumah tangga seperti lampu berdaya di bawah 100 watt dapat menggunakan kabel berdiameter 1,5 mm saja. Kabel diameter ini aman untuk diaplikasikan pada jalur stopkontak yang nantinya dapat digunakan pada perangkat yang memiliki daya rendah, seperti charge smartphone.
Karena kabel adalah komponen utama dalam mengalirkan listrik, jangan lupa untuk membungkus kabel listrik dengan menggunakan pipa lentur sehingga akan mudah dalam melakukan pergantian dan dapat mengamankan kabel dari gigitan tikus serta menjamin aliran listrik tetap stabil.
4. Membagi jalur kabel ketika installasi listrik
Ada baiknya, ketika memasang listrik rumah jalur kabel harus sesuai dengan keperluannya. Jangan sampai perangkat yang membutuhkan aliran listrik berada pada satu jalur. Dikhawatirkan, nanti ketika satu peralatan mengalami korslet, akan merembet pada peralatan lain.
Membagi jalur kabel sesuai dengan kegunaannya, misalnya jalur kabel untuk pompa air, AC, lampu, televisi, kulkas, stopkontak dan MCB cadangan apabila diperlukan. Perlu diketahui, bahwa MCB ini berguna untuk memutuskan aliran listrik pada grup saluran listrik ketika terjadi pemakaian yang melebihi daya.
Ada baiknya juga memisahkan jalur kabel antara peralatan dengan daya kecil dan besar. Hal tersebut berguna untuk menjaga daya tetap stabil pada peralatan yang membutuhkan daya besar seperti AC, pemanas dan pompa air. Pemisahan kabel akan memberikan keamanan yang lebih baik. Selain itu, pemisahan kabel akan membuat beban arus tidak berlebih sehingga kabel menjadi lebih awet.
5. Grounding
Grounding sangat diperlukan dalam pemasangan listrik supaya lebih aman dan terhindar dari sengatan listrik dengan daya besar. Misalnya ketika ada sambaran petir pada tower PLN sehingga daya membesar tidak beraturan. Selain itu, perawatan listrik PLN juga bisa menyebabkan adanya ledakan daya pada aliran listrik.
Dengan menyambungkan atau menyalurkan aliran listrik dari MCB ke dalam tanah, ketika terjadi ledakan daya, arus listrik tidak meledak pada salah satu peralatan listrik di dalam rumah. Untuk memasang ground pada instalasi listrik, bida menggunakan alat bernama ELCB (earth leakage circuit breaker) dan kabel khusus berukuran minimal 4 mm.
6. Memastikan semua komponen dan peralatan tersedia
Sebelum melakukan instalasi listrik, lebih baik memastikan semua komponen tersedia. Hal ini mencegah kita bolak-balik membeli komponen sehingga saat pemasangan tidak efisien. Tersedianya peralatan untuk memasang listrik juga harus diperhatikan demi keselamatan kerja.
Meninggalkan kabel terkelupas karena ketidaksiapan peralatan dan komponen ketika pemasangan listrik dapat berakibat fatal. Apalagi ketika lupa menutup dengan solatip, ketidaksengajaan menghidupkan meteran listrik bisa membuat tersengat listrik. Perhatikan pula konstruksi rumah Anda, apabila menggunakan baja ringan, kecelakaan kerja saat pemasangan listrik sangat besar kemungkinannya.
Cara Instalasi Listrik Rumah
Setelah melakukan persiapan yang dibutuhkan dalam proses pemasangan listrik, selanjutnya berikut adalah cara instalasi listrik rumah secara baik dan benar.
1. Membobok dinding
Seharusnya tahap ini sudah Anda rencanakan sejak awal ketika membangun rumah. Semua denah stopkontak ataupun saklar telah digambar, sehingga dalam proses pembangunan tempat saklar dan stopkontak telah siap. Namun, bagi rumah yang telah jadi, ada baiknya membobok dinding terlebihdulu sebagai tempat untuk saklar lampu dan stopkontak.
Membobok dinding berguna untuk mengamankan sambungan kabel dengan terminal kontak. Selain itu, juga berfungsi untuk merapikan pemasangan kabel, stopkontak dan saklar. Namun, apabila dinding rumah bukan tembok, misalnya dari kayu, maka tidak perlu untuk memboboknya, cukup gunakan rumah saklar. Cara ini cukup aman tetapi membuat tampilan saklar atau stopkontak terlihat menonjol.
2. Menggerus dinding untuk jalur kabel
Setelah membobok dinding atau membuat rumah saklar, selanjutnya adalah membuat jalur kabel pada dinding. Agar kabel dan pipa tidak menonjol danĀ rata dengan dinding, cara paling efektif adalah menggerus dinding dengan kedalaman menyesuaikan diameter pipa. Tapi, apabila tidak ingin menggerus dinding dapat menggunakan klem.
Jika kabel melewati atau berada di atas plafon, lebih baik dilindung pipa lentur. Hal ini berguna untuk menghindari gigitan tikus, sehingga kabel tetap aman. Jangan lupa memasang klem pada pipa agar tidak bergeser.
3. Memasang Box MCB dan ELCB
Biasanya, box MCB dipasang atau diletakkan dekat dengan sumber listrik kWH meter. Dapat dipasang disebelah samping meteran atau MCB diletakkan belakang meteran atau didalam rumah apabila meteran dipasang luar rumah. Hal itu bertujuan agar memudahkan pemasangan kabel dari sumber listrik.
Selain itum disarankan pula untuk melakukan pemasangan ELCB pada installasi listrik rumah. Jika MCB berfungsi untuk mematikan arus listrik jika terjadi ledakan atau pemakaian daya berlebih, MLCB berfungsi sebagai pelindung apabila terjadi kerusakan atau kebocoran pada jaringan listrik yang disebabkan oleh kabel yang terkelupas, peralatan listrik yang rusak dan lain sebagainya.
4. Memasang kabel jalur utama
Setelah seluruh kabel yang terhubung dengan peralatan rumah tangga selesai, serta sudah memasang box MCB dan ELCB, selanjutnya adalah pemasangan kabel jalur utama. Namun, sebelum melakukannya, pastikan dulu kabel yang digunakan untuk kabel jalur utama ini terdiri dari tiga jenis kabel.
Pastikan di dalam kabel jalur utama terdapat kabel berwarna merah (+) dan kabel netral (-) berwarna biru. Sedangkan kabel arde memiliki strap karet berwarna kuning dengan strip hijau.
Selanjutnya pasang kabel untuk jalur utama yakni dari MCB/ELCB menuju instalasi listrik rumah yang akhirnya menuju listrik untuk peralatan rumah. Selanjutnya kabel yang digunakan untuk peralatan rumah disambungkan ke stop kontak, saklar dan fitting lampu.
5. Memasang kabel ke fitting lampu, stopkontak dan saklar
Kabel-kabel yang terhubung langsun ke fitting lampu, saklar dan stop kontak tidak bisa dipasang secara sembarangan. Agar aman dan rapi, bisa menggunakan atau memanfaatkan kotak sambungan (sembodus) atau rumah saklar dan wire nut supaya sambungan terlihat rapi dan aman.
Karena sambungan adalah hal yang penting dan rentan, lebih baik menggunakan pelindung tersebut. Tidak hanya membuat tampilan terlihat lebih rapi, kotak sambungan ini dapat membuat kabel lebih kuat dan aman.
6. Memasang baut terminal pada MCB, Saklar dan Stopkontak
Setelah semua kabel yang terpasang pada peralatan seperti saklar, fitting lampu dan stopkontak selesai, selanjutnya adalah memasang kabel tersebut masing-masing pada baut terminal yang ada pada MCB, ELCB, fitting, saklar, serta stop kontak.
Memastikan bahwa seluruh komponen yang terhubung dengan kabel telah dipasang secara benar. Kemudian tempelkan stopkontak, saklar dan fitting lampu sesuai pada tempatnya dan telah terpasang dengan kuat. Jika belum yakin lebih baik tidak terlalu kencang, agar saat perbaikan mudah dilakukan.
7. Menguji instalasi listrik
Sebelum merapikan kabel dengan semen, alangkah baiknya menguji instalasi listrik. Uji coba ini bertujuan untuk mengecek apakah semua jaringan terpasang dengan benar dan semua stopkontak dan saklar telah terpasang dengan baik.
Ketika menguji instalasi listrik, Anda dapat mencoba memasang lampu, serta mencoba saklar. Kemudian, cek pula koneksi stopkontak apakah telah teraliri arus listrik dengan mencolokkan charge pada smartphone atau menggunakan untuk peralatan rumah lainnya seperti kipas angin. Jika terdapat kesalahan pasang, misalnya lampu tidak hidup coba cek pada sambungan fitting atau pada saklar lampu. Diawal telah disarankan untuk tidak memasang terlalu kuat memang agar mempermudah dalam proses pengujian apabila terdapat kesalahan pasang.
8. Proses perapian terakhir
Setelah semua instalasi listrik baik kabel ke MCB/ELCB, fitting lampu, saklar dan stopkontak telah diuji dan semuanya berfungsi, saatnya untuk memasang dengan kuat sambungan dan pemasangan saklar, fitting dan stopkontak. Setelah semua terpasang dengan kuat saatnya untuk melakukan perapian instalasi dengan menempelkan semen pada dinding yang telah dibobok dan digerus. Terakhir adalah mengecat ulang pada jalur kabel agar tampilan lebih estetik.