Jagad.id – Tes kepribadian dibutuhkan untuk mengetahui kepribadian seseorang. Salah satu tes kepribadian paling populer adalah MBTI atau The Myers-Briggs Indicator. Biasanya tes ini dapat dilakukan oleh psikolog maupun lembaga tertentu. Setelah melalui tes kepribadian MBTI seseorang akan mengetahui caranya mengambil keputusan yang terbagi dalam 16 tipe MBTI.
Apa itu MBTI?
Tes kepribadian MBTI biasanya diisi sendiri, supaya dapat mengetahui bagaimana cara seseorang memandang dunia dan mengambil keputusan. Ternyata tes kepribadian ini terinspirasi dari teori Carl Jung, dimana mengemukakan bahwa tiap manusia memiliki 4 fungsi utama. Diantaranya fungsi tersebut adalah Thinking, Sensing, Intuisi, dan Feeling.
Empat fungsi psikologis manusia tersebut masing-masing memiliki takaran yang berbeda. Alhasil, kepribadian terbentuk juga berbeda-beda juga. Sesungguhnya MBTI tidak dapat disamakan dengan tes medis, serta dapat dilakukan oleh non psikolog. Kini tes MBTI populer digunakan oleh banyak orang diseluruh penjuru dunia. Bahkan, diperkirakan telah digunakan oleh lebih dari satu juta orang didunia selama kurun waktu 1 tahun.
MBTI memang didesain digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Sebab, hasil tes ini dapat menunjukkan nilai-nilai, kebutuhan, dan keinginan seseorang. Disamping itu, tes tersebut sering dimanfaatkan pada konseling bisnis, konseling karir, dan perekrutan karyawan.
Contohnya, konseling karir ditujukan untuk menemukan kecocokan profesi seseorang dan dengan siapa partner yang pas. Melalui tes ini juga perusahaan dapat mengetahui apakah seseorang cocok menjadi karyawan atau tidak.
Sejarah Tes Kepribadian MBTI
Apabila meninjau dari segi sejarah, tes kepribadian MBTI diciptakan oleh Katharine Cook Briggs dan sang anak yang bernama Isabel Briggs Myers. Keduanya juga terinspirasi dari Carl Jung, yang mengemukakan ada empat prinsip psikologis manusia.
Secara harfiah persepsi seseorang yang berpengaruh untuk menyadari berbagai hal, seperti kejadian, orang lain, dan pemikiran. Setelah itu, terdapat penilaian yang menunjang seseorang memperoleh kesimpulan terhadap sesuatu. Tiap individu memiliki cara pandang yang berbeda.
Jadi, masing-masing reaksi, ketertarikan, nilai, kemampuan, dan motivasi yang berbeda. Ibu dan anak tersebut akhirnya mendesai suatu teori yang dapat diterapkan langsung oleh banyak orang. Sehingga, mereka membagi kepribadian manusia menjadi berbagai tipe yang terukur dan jelas.
Awalnya, Briggs melakukan penelitian mengenai kepribadian pada tahun 1917. Dalam penelitian tersebut melihat perbedaan kepribadian dari masing-masing anggota keluarganya. Untuk menunjang penelitiannya, ia juga membaca berbagai biografi. Sampai kini, hasil penelitian Briggs mengajukan empat tipe tempramen yakni eksekutif, spontanitas, mediatif, dan sosial.
Briggs juga berpedoman pada buku terjemahan dari Carl Jung bertajuk Psychological Types yang dirilis tahun 1923. Ia menyadari bahwa teori ciptaan Jung serupa dan lebih lengkap dari teori yang dikemukakannya. Akhirnya, usai mendalami teori ciptaan Jung, Briggs memutuskan memperbarui teori psikologis yang mudah diterapkan orang banyak.
Perkembangan selanjutnya, anak kandung perempuan Briggs yakni Isabel Myers turut berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Keduanya sama-sama berlatar belakang psikologis dan memfokuskan diri pada bidang psikometri. Myers mendalami ilmu psikometri berasal dari Edward Hay seorang konsultan personalia.
Dari mentornya ia mempelajari cara validasi, skoring, konstruksi, dan metode statistikal alat ukur. Selanjutnya, ibu dan anak ini menerbitkan buku yang berjudul pada The Briggs Myers Type Indicator Handbook pada tahun 1956.
Kehadiran tes kepribadian MBTI rupanya menarik perhatian masyarakat. Pada tahun 1962 Myers dan Briggs menerbitkan buku manual pembuatan MBTI. Selama berjalannya waktu banyak dukungan yang mengalir, seperti berasal dari Michigan State, UC Berkeley, dan University of Florida.
Myers wafat pada bulan Mei 1980, akhirnya Mary McCaulley memperbarui pedoman MBTI Manual. Edisi kedua pedoman tersebut diterbitkan pada tahun 1985. Hingga kini MBTI digunakan sebagai referensi pada berbagai aspek kehidupan.
Tujuan Tes Kepribadian MBTI
Tujuan utama dari tes MBTI ada dua, yaitu :
1. Kepribadian Yang Jelas
Hasil identifikasi MBTI berbeda dari tes kepribadian lainnya karena lebih jelas. Terlebih lagi kepribadian seseorang dapat diketahui secara jelas dan mendetail karena ada 16 jenis. Selain itu, tes ini berlaku seumur hidup, kecuali seseorang yang mampu merubah pemikirannya 360 derajat.
2.Tepat Sasaran
Hasil tes tersebut juga tepat sasaran untuk menentukan kapasitas seseorang. Selain itu, MBTI dapat menentukan profesi yang tepat sesuai dengan psikologis seseorang. Jadi, sering digunakan dalam proses recruitment karyawan untuk menentukan kelayakan seseorang bekerja dalam instansi atau lembaga tertentu.
Tipe-tipe Kepribadian MBTI
Faktanya psikologis besutan dari Carl Jung terbagi dalam empat, yaitu thinking, feeling, intuition, and sensation. Pembagian tersebut dibagi dalam empat rentang, yaitu :
- Extraversion-Introversion (E-I) : mudah bersosialisasi-tertutup
- Sensing-Intuition (S-N): berpusat kenyataan-imajinasi kuat
- Thinking-Feeling (T-F): pikiran logis- mengedepankan perasaan
- Judging-Perceiving (J-P): menganalisa- spontanitas
Dari keempat rentang tersebut kemudian kerucutkan lagi menjadi 16 tipe kepribadian yang populer hingga sekarang, yakni :
- ISTJ
- ISFJ
- INFJ
- INTJ
- ISTP
- ISFP
- INFP
- INTP
- ESTP
- ESFP
- ENFP
- ENTP
- ESTJ
- ESFJ
- ENFJ
- ENTJ
Jika kamu tertarik untuk mengetahui tipe kepribadianmu maka terdapat banyak website yang menyediakan layanan ini, dan yang paling direkomendasikan Test MBTI Bahasa Indonesia yaitu : 16personalities.com
Setiap orang dapat mengetahui profesi yang cocok bagi diri mereka melalui tes kepribadian MBTI. Disamping itu, biasanya digunakan oleh perusahaan dan instansi untuk merekrut pegawai yang sesuai dengan standard yang ditentukan.