Jagad.id – Ada yang menarik dari laga pertama Piala Dunia Qatar 2022, yakni dengan teknologi offside baru untuk mengetahui pemain yang terjebak offside. Qatar kemungkinan menjadi Piala Dunia pertama kali yang memakai Teknologi Offside baru ini.
Tentu saja teknologi ini akan membantu wasit memutuskan seadil-adilnya dalam laga Piala Dunia 2022. FIFA mengenalkan teknologi anyarnya di Piala Dunia Qatar 2022 dan wasit bisa mengetahui status offside nyaris secara automatis.
Apa itu Teknologi Offside baru Semi-Otomatis?
Teknologi Offside baru memasangkan chip sensor pada bola yang terhubung dengan 12 camera optik yang dipasang setiap sudut stadion. Hingga dapat mendeteksi gerakan pemain yang terjebak offside.
Teknologi ini bekerja memakai 12 camera di tiap titik pojok stadion. Camera bisa mencari bola dan pemain sampai 29 titik data dari tiap pergerakan, dan keseluruhan kecepatnnya sampai 50 kali per-detik. Data yang diolah meliputi pergerakkan dari seluruh pemain yang terpenting untuk mengambil keputusan offside.
Dalam laga pembuka Qatar menantang Ekuador, teknologi Semi Automated Offside Technology (SAOT) menggagalkan gol Enner Valencia pada menit ke-3. Teknologi Offside baru semi-otomatis yang dipakai di Piala Dunia Qatar terbatas pada laga pertama.
Baca Juga : Piala Dunia Qatar 2022 dan Bangga dengan Islam
Tetapi, golnya dibatalkan di menit ke-3 oleh wasit karena kaki kanan rekanan segrupnya telah menyentuh garis offside, Michael Estrada offside. Detil kecil ini bisa terdeteksi karena ada teknologi baru yang memberikan dukungan Video Assistant Referee (VAR), offside semi-otomatis.
Semua bermula dari sepakan bebas Pervis Estupinan yang masuk ke kotak penalti dan kaki kanan Estrada sudah dalam posisi offside. Setelah menerima bola rebound dari rekanan segrupnya, Felix Torres yang berduel dengan penjaga gawang Qatar itu.
Estrada selanjutnya menyundul bola kembali lagi ke Torres, yang melakukan gerakan akrobat untuk menyundul bola Ener Valencia. Teknologi Offside baru ini selanjutnya mengetahui masalah apa saja di dalam permainan bola yang sedang berlangsung.
Baca Juga : Pertandingan Pertama Piala Dunia Qatar, Tuan Rumah Dipermalukan!
Pernyataan FIFA
Awalnya, FIFA melakukan eksperimen dengan beragam kesempatan seperti Piala Arab 2021 dan Piala Dunia Club FIFA 2021. Karena teknologi hebat ini, official laga bisa membuat keputusan offside yang lebih terinformasi. Detail teknologi offside semi-otomatis sudah dikatakan ke team-team yang hendak maju ke Piala Dunia 2022 di Doha, 4-5 Juli.
“Piala Dunia FIFA 2018, FIFA ambil langkah berani dengan memakai teknologi VAR di pentas besar dunia dan bisa dibuktikan sukses.” kata Gianni Infantino, Presiden FIFA, dikutip situs sah FIFA. “Teknologi offside semi automatis ini sebagai evolusi dari proses VAR yang sudah dipakai di penjuru dunia. Teknologi ini ialah puncak dari riset sepanjang 3 tahun untuk capai hasil terbaik untuk team, pemain, dan fans yang hendak ke Qatar tahun ini.”
Baca Juga : Aplikasi Piala Dunia 2022 Terbaik Untuk Live Streaming !
Pierluigi Collina, Ketua Komite Wasit FIFA, menggaungkan sentimen itu. “VAR mempunyai imbas paling positif pada sepak bola dan kita bisa menyaksikan jika jumlah pelanggaran serius sudah turun secara berarti,” ucapnya.
Collina mengharap partainya akan mengambil langkah lebih jauh dari sebelumnya. “Kami mengharap teknologi infiltrasi semi automatis bisa bawa kita langkah-langkah di depan. Kita mengetahui jika proses pengetesan kasus kemampuan infiltrasi kadang benar-benar memerlukan waktu, dan teknologi berikut jawabnya,” terang Collina.
Bola Al-Rihla
Disamping itu, bola yang dipakai mempunyai sensor khusus, Inertial Measurenment Unit (IMU) yang dimasukkan di Al-rihla, bola sah Qatar 2022. Sensor itu mengirim data ke ruangan video dengan kecepatan 500 kali per detik. Demikian seorang pemain kuasai bola pada kondisi offside atau telah terjerat dalam status offside. Teknologi baru ini secara automatis akan memberikan signal ke wasit yang bekerja di ruangan VAR.
Sensor ditempatkan di tengah-tengah bola atau titik center bola, dan sensor atau chip. Lalu sensorĀ mengirim data ke ruangan pemutaran ruangan VAR (50 kali perdetik), memungkinkan menganalisis titik tendangan yang paling tepat.
Dengan mengaplikasikan data penelusuran kaki dan bola dan memakai AI (Artificial Intelegent-kecerdasan buatan). Teknologi baru ini memberikan peringatan offside secara automatis ke official laga. Saat sebelum memberitahu wasit di atas lapangan, petugas video laga mengecek hasil yang diberi oleh pengetesan manual.
Proses ini terjadi dalam hitungan detik dan keputusan rahasia bisa dibuat lebih semakin cepat serta lebih tepat. Sesudah keputusan diverifikasi, titik data kondisi yang serupa yang dipakai untuk membuat keputusan. Selanjutnya dibuat dalam animasi 3D prima yang memperlihatkan kondisi berlebih pemain di atas lapangan.
Dan itulah yang membuat unik VAR terbaru dengan animasi 3Dnya yang menampilkan pergerakan pemainnya. Saat bola di dalam permainan, animasi 3D memberi tampilan terbaik dari keadaan offside untuk diperlihatkan di monitor raksasa dalam stadion. Penonton jarak jauh di dalam rumah dapat melihat secara jelas.
Demikianlah, pembahasan tentang Teknologi Offside baru yang di pakai dalam piala dunia Qatar 2022. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita akan teknologi yang digunakan. Terima kasih telah membaca.