Jagad.id – Pengertian Jihad, Makna Jihad dan Jenis-jenisnya. Istilah “jihad” dari asal kata Arab “jihad” yang berarti serius. lalu secara terminologi, jihad berarti berjuang dengan sahih–sahih–sungguh di jalan Allah asal hukum Islam. Tujuan utama jihad artinya menegakkan dan melindungi kepercayaan yg kuasa memakai cara yang konsistenmenggunakan jihad Rasul serta Al-Qur’an.
Penjelasan Jihad
Dari konsep pada atas, jihad sebenarnya mampu diterjemahkan secara sangat awam . Jihad tidak terbatas di konsep perang bersenjata. namun, jihad merupakan bentuk pengabdian pada dewa yang Maha Esa sesuai dengan kemampuan–Nya. Pemahaman bahwa jihad wajib berupa perang terlalu sempit. Jihad memiliki poly variabel. Jihad meliputi semua aspek kehidupan insan. dan dimana ada kesempatan untuk menegakkan ajaran yang kuasa, disitu terdapat kewajiban jihad.
Jihad tidak melulu bermakna qital (perang). Perang hanyalah salah satu cabang dari jihad. Para ulama juga menentukan syarat-syarat ketat jika hendak melakukan jihad perang, salah satunya dapat dilakukan jika musuh menyerang wilayah atau negara kaum muslimin.
Jihad memiliki beberapa jenis. Syekh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi memaparkan di antaranya :
Jihad Menghadapi Orang Kafir
Jihad jenis ini dilakukan jika orang kafir memerangi umat Islam dan dilakukan menggunakan tangan, harta, lisan dan hati.
Rasulullah ﷺ bersabda:
جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُم
Perangilah orang-orang musyrik dengan harta, diri, dan lidah kalian (HR. Abu Dawud no. 2504).
Kendati demikian, umat Islam dilarang membalas serangan musuh dengan berlebihan atau melampaui batas. Contohnya, membumi hanguskan suatu wilayah, membunuh anak-anak dan wanita, dan hal-hal lain yang dilarang dalam aturan perang.
Allah berfirman:
وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS. Al-Baqarah [2]: 190).
Baca Juga : Tanya Kiai/Nyai : Apa Hukum Menentukan Hari yang baik untuk Acara dalam islam?
Sahabat Ibnu Umar ra. menuturkan :
Aku mendapati seorang wanita terbunuh dalam sebuah peperangan. Kemudian Rasulullah ﷺ melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan (HR. Muslim no. 1744).
Jihad menghadapi orang-orang fasik
Jihad ini adalah melawan kerusakan, kemungkaran, maupun kezaliman yang dilakukan oleh orang fasik. Melawannya juga harus menggunakan tangan, harta, lisan, dan hati.
Rasulullah ﷺ bersabda:
Siapa saja di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya dicegah dengan tangannya, jika tidak mampu, cegahlah dengan lisannya, dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya, hal yang demikian ini menunjukkan iman yang paling lemah (HR. An-Nasa’i no. 5008).
Jihad menghadapi setan
Jihad menghadapi setan adalah jihad dengan cara menolak segala bentuk syubhat yang dibawa dan diperlihatkan oleh iblis dan tentaranya, juga dengan cara meninggalkan syahwat yang digunakan sebagai perhiasannya.
Allah berfirman :
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ
Artinya :
Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar. Maka, janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala) (QS. Fatir [35]: 5-6).
Baca Juga : Wanita Muslimah : Alasan Allah Memperintahkan Menutup Auratnya !
Jihad Menghadapi Hawa Nafsu
Dengan mempelajari ajaran Islam, mengamalkan, dan mengajarkannya, maka seorang muslim dianggap sudah melaksanakan jihad ini. Selain itu, termasuk juga mengendalikan hawa nafsu dan melawan segala kecenderungannya.
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyatakan bahwa jihad mengendalikan hawa nafsu adalah jihad yang paling besar kedudukannya. Ia menyebutkan jihad memerangi musuh Allah adalah cabang dari jihad memerangi jiwa.
Dengan mempelajari ajaran Islam, mengamalkan, dan mengajarkannya, maka seorang muslim dianggap sudah melaksanakan jihad ini. Selain itu, termasuk juga mengendalikan hawa nafsu dan melawan segala kecenderungannya.
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyatakan bahwa jihad mengendalikan hawa nafsu adalah jihad yang paling besar kedudukannya. Ia menyebutkan jihad memerangi musuh Allah adalah cabang dari jihad memerangi jiwa.
Rasululah ﷺ bersabda:
والمجاهدُ من جاهدَ نفسَهُ في طاعةِ اللَّهِ والمهاجرُ من هجرَ الخطايا والذُّنوبَ
Seorang mujahid adalah dia yang memerangi jiwanya dalam ketaatan kepada Allah, dan seorang muhajir adalah orang yang hijrah dari kesalahan dan dosa (HR. Ahmad no. 24013).
Jihad memerangi jiwa lebih utama menurut Imam Ibnu Qayyim. Karena jika seseorang belum bisa memerangi jiwanya terlebih dulu dalam melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah, bagaimana ia bisa memerangi musuh Allah di luar jiwanya.
Demikianlah, pembahasan mengenai Pengertian Jihad, Makna Jihad, dan Jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat dan terima kasih sudah mampir membaca.