Timun jepang (Cucumis sativus) menjadi salah satu bahan pangan yang menyehatkan bagi tubuh manusia. Bahkan bisa digunakan untuk perawatan kulit dan rambut. Jika mengalami dehidrasi, timun juga dapat menjadi solusi untuk mengatasinya.
Secara umum, mentimun atau timun terdiri atas berbagai spesies (jenis) dan varietas. Tak heran jika ukuran, bentuk, dan warnanya pun bervariasi. Tanaman ini sudah dibudidayakan di berbagai negara, dan bisa tumbuh dalam zona iklim yang berbeda-beda.
Sebagian orang menganggap timun sebagai sayuran. Sebenarnya ia termasuk buah, karena memiliki biji yang berasal dari ovarium tanaman berbunga. Buahnya bulat lonjong, dengan panjang sekitar 30 cm.
Buah timun memiliki kulit dengan permukaan halus, berwarna hijau kehitaman, hijau, kuning, atau keputihan, tergantung spesies dan varietasnya. Di dalam daging buah terdapat banyak biji berwarna putih yang juga dapat dimakan.
Khusus timun jepang, kulitnya buah berwarna hijau kehitaman. Daging buahnya renyah dan kaya air, serta memiliki biji-biji kecil yang kaya gizi. Sebagaimana jenis timun lainnya, tanaman timun jepang juga termasuk salah satu anggota keluarga Cucurbitaceae. Daunnya berbulu, sedangkan bunganya berwarna kuning.
Timun paling baik dipanen saat muda, ketika masih lunak dan belum sepenuhnya matang. Pada fase ini, daging buahnya memiliki rasa yang manis, tekstur renyah, dengan rasa hampir netral.
Jika dibiarkan tanpa gangguan, buah mentimun akan terus tumbuh, kulitnya menjadi lebih keras dan berubah menjadi kuning. Bijinya pun menjadi keras, sehingga tidak bisa dimakan. Karena itu, penting memperhatikan masa panen tanaman ini, agar konsumen bisa memperoleh manfaatnya.
Selain buah, beberapa bagian tanaman timun jepang juga bisa dikonsumsi. Misalnya daunnya dapat dimanfaatkan untuk sayuran. Bijinya bisa diekstrak, di mana minyaknya bisa digunakan sebagai saus salad.
A. Kandungan Gizi Timun Jepang
Timun jepang bukan sekadar banyak mengandung air dan elektrolit, tetapi juga mempunyai banyak kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Berikut ini kandungan gizi timun jepang yang dirangkum jagad.id dari berbagai sumber (dalam 100 gram penyajian).
B. Fakta Gizi Timun Jepang
- Timun jepang merupakan salah satu tanaman tertua yang dibudidayakan, sebagaimana jenis cucurbita lainnya seperti labu, labu, melon, dan zucchini.
- Timun jepang merupakan sumber fitonutrien atau bahan kimia dalam tanaman yang bersifat mencegah berbagai penyakit.
- Timun jepang mengandung flavonoid, lignan, dan triterpen yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti kanker.
- Bagian kulit dan bijinya memiliki nutrisi yang lebih baik daripada daging buahnya. Mulai dari serat (baik untuk pencernaan), beta-karoten (kesehatan mata), dan sebagainya.
- Timun jepang juga rendah kalori, karbohidrat, natrium, lemak, dan kolesterol.
C. Manfaat Timun Jepang untuk Kesehatan
Informasi mengenai manfaat timun jepang bagi kesehatan manusia belum sebanyak buah / sayuran lainnya. Padahal, timun jepang memiliki aneka manfaat untuk kesehatan manusia, termasuk untuk perawatan kulit dan rambut.
Sejak dulu, timun jepang sudah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Misalnya untuk mengobati penyakit kulit, luka bakar, dan borok. Buah ini juga dapat dimanfaatkan dalam bidang kecantikan seperti melembutkan, melembabkan, dan memutihkan kulit.
Berikut ini beberapa manfaat timun untuk kesehatan manusia:
1. Mengatasi Dehidrasi
Kandungan air dalam timun jepang sekitar 95%, sehingga bisa digunakan untuk mengatasi dehidrasi, terutama saat musim kemarau. Selain itu, timun jepang juga bisa menjadi pendingin dan membantu menghilangkan racun tubuh.
2. Menyehatkan Jantung
Timun jepang termasuk sumber kalium yang sangat bagus. Dalam 100 gram terdapat 147 mg kalium. Di sisi lain, kandungan natriumnya relatif rendah (2 mg).
Kombinasi kalium tinggi dan natrium rendah membuat timun jepang menjadi elektrolit intraseluler yang ramah jantung, serta membantu mengontrol tekanan darah normal.
Kalium merupakan bagian penting dari kesehatan jantung. Beberapa ilmuwan pernah mengadakan penelitian terhadap 12.000 orang dewasa. Kelompok I diberi asupan kalium sebesar 4.069 mg setiap hari, dan Kelompok II diberi asupan kalium sebesar 1.793 mg per hari.
Hasil penelitian yang dipublikasikan Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa Kelompok I mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung iskemik, masing-masing sebesar 37% dan 49 % dibandingkan dengan Kelompok II.
Selain itu, timun jepang juga kaya vitamin K. Vitamin ini bisa membantu mencegah kalsifikasi arteri yang menyebabkan serangan jantung, serta mencegah penyimpanan plak yang keras dan berbahaya.
3. Mencegah dan Melawan Kanker
Timun jepang mengandung tiga jenis lignan yang mampu mencegah risiko terkena kanker, terutama kanker payudara, ovarium, rahim, dan prostat. Ketiga lignan itu adalah lariciresinol, pinoresinol, dan secoisolariciresinol.
Fakta juga menunjukkan bahwa timun jepang mengandung beberapa antioksidan, termasuk vitamin C, beta-karoten, mangaan, flavonoid, triterpen dan lignan. Antioksidan dapat membantu mencegah penyakit kanker.
Hasil studi yang dipublikasikan Current Pharmaceutical Design menemukan hubungan positif antara triterpendan penurunan peradangan, terutama pada sel kanker. Bukan hanya itu, timun jepang mengandung dua senyawa yang bersifat anti-kanker, yaitu lignan dan cucurbitacin. Dalam beberapa tahun terakhir ini, perusahaan farmasi memberikan perhatian khusus terhadap cucurbitacin, terutama untuk pengobatan kanker baru.
Hasil penelitian tahun 2010 yang diterbitkan Scientific World Journal menunjukkan, cucurbitacin bisa memblokir jalur sinyal penting untuk proliferasi dan kelangsungan hidup sel kanker. Setahun sebelumnya, penelitian mengenai manfaat cucurbitacin telah dipublikasikan dalam Journal of Cancer Research. Cucurbitacin B yang terdapat pada timun bisa menghambat pertumbuhan tujuh sel kanker pankreas hingga 50%. Adapun lignan bisa mencegah kanker ovarium, payudara, prostat, dan endometrium.
4. Mencegah Diabetes
Hormon yang ditemukan dalam timun jepang sangat penting untuk memproduksi insulin. Mentimun memiliki indeks glikemik nol. Asupan timun dapat membantu menjaga kadar glukosa.
Studi lain menyimpulkan, timun memiliki efek perlindungan terhadap komplikasi diabetes. Buah ini juga aman dan efektif mengurangi stres oksidatif yang biasanya dijumpai pada penderita diabetes (BioImpacts Journal. Mar 2016).
Kulit timun jepang mengandung polifenol, flavonoid, dan asam askorbat yang melindungi darah dari ancaman diabetes dan cemaran oksidatif lainnya. Hasil riset menunjukkan, asupan timun selama 15 hari berturut-turut mampu mengurangi berbagai “kotoran” dalam darah, baik gula tinggi, kolesterol jahat (HDL), dan trigliserida (Plant Foods for Human Nutrition. Sep 2010).
5. Menurunkan Kadar Kolesterol
Biji timun dapat dijadikan suplemen untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi. Ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal Food of Science (Januari 2017). Dalam penelitian ini terungkap, pasien kolesterol tinggi bisa dipulihkan setelah rutin mengkonsumsi ekstrak biji timun dengan dosis 500 mg / hari.
6. Menjaga Tekanan Darah
Mentimun memiliki sifat diuretik ringan yang kemungkinan disebabkan air bebas, kalium tinggi, dan natrium rendah. Hal ini membantu dalam mengontrol tekanan darah.
Asupan vitamin K sangat penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat dan mengurangi risiko serangan jantung. Studi lain menunjukkan, asupan tinggi kalium, magnesium, dan serat bisa membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankannya ke tingkat normal.
7. Mencegah Penuaan Dini
Hasil studi yang dipublikasikan The Journal of Nutrition, Health and Aging (Aug 2015) membuktikan, timun jepang memiliki efek anti-aging dan antioksidan. Asupan timun secara rutin bisa mengurangi secara signifikan apa yang disebut hemolisis atau kematian sel darah. Hal itu berarti bisa mencegah penuaan dini.
8. Menyehatkan Pencernaan
Timun jepang mengandung serat pangan dan air yang mencegah batu ginjal dan sembelit. Asupan mentimun setiap hari dapat meningkatkan asupan serat pangan.
Sebuah penelitian di tahun 2013 menunjukkan, timun bisa membantu meringankan sembelit, karena kaya serat pangan dan air. Jika difermentasi, misalnya dalam bentuk acar, bisa meningkatkan kinerja saluran pencernaan.
Acar timun mengandung bakteri probiotik yang menyehatkan pencernaan dan membiakkan bakteri usus yang bermanfaat. Acar yang dibeli di toko biasanya tidak mengandung bakteri ini karena sudah direbus.
9. Menurunkan Berat Badan
Timun jepang termasuk rendah kalori, rendah karbohidrat, rendah gula, dan rendah lemak, sehingga bisa dimasukkan dalam program diet. Sebuah studi di tahun 2011 membuktikan, konsumsi air yang lebih besar memiliki korelasi positif terhadap penurunan berat badan pada orang dewasa dan paruh baya.
Dalam riset ini, setiap objek mengkonsumsi 1/2 liter air sebelum makan, dan mengalami penurunan berat badan hingga 2 kilogram daripada peserta yang menjadi objek kontrol. Ngemil makanan padat air seperti mentimun bisa menjadi cara efektif untuk menambah asupan air.
10. Menyehatkan Otak dan Memori
Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap fisetin, salah satu jenis flavonoid yang terdapat dalam timun jepang. Hasil riset yang dipublikasikan dalam Jurnal Antioxidants and Redox Signaling (2013) menunjukkan, fistetin dapat melindungi sel-sel saraf, meningkatkan memori, dan mengurangi risiko alzheimer.
11. Menjaga Fungsi Tubuh
Timun jepang bisa menghilangkan racun dan limbah dari tubuh. Hal ini jelas membantu pengeluaran air seni, serta meningkatkan fungsi hati, ginjal, kandung kemih, dan pankreas. Kesemuanya ini bisa membantu mengendalikan diabetes dan tekanan darah, serta efektif mengobati radang sendi akibat asam urat.
Asupan jus timun setiap hari membantu mengobati eksim dan asam urat. Penambahan timun untuk diet bisa mencegah masalah perut dan paru-paru. Ini meningkatkan fleksibilitas otot, sirkulasi darah, dan menenangkan saraf.
12. Mengatasi Masalah Menstruasi
Vitamin K juga berguna untuk membantu mengatur fungsi hormon dalam mengatasi masalah haid / menstruasi, terutama nyeri dan kram. Bahkan bisa mengatasi perdarahan yang berlebihan.
13. Mengatasi Perdarahan pada Bayi
Vitamin K yang terkandung dalam timun juga dapat mencegah haemorrhagic disease of newborns (HDN), yaitu penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. Dalam gangguan ini, pembekuan darah tidak berjalan benar. Hasil riset menunjukkan, bayi baru lahir yang diberi injeksi vitamin K dapat terhindar dari HDN.
14. Menyehatkan Tulang
Masih tentang vitamin K. Vitamin ini juga baik untuk kesehatan tulang dan menurunkan risiko patah tulang. Berdasarkan penelitian, vitamin K dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang pada pasien osteoporosis dan menurunkan risiko patah tulang.
Hasil riset yang dipublikasihan American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan, asupan vitamin K yang rendah dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul pada wanita paruh baya. Pada laki-laki, pengaruh vitamin K dan kesehatan tulang menjadi lebih jelas seiring bertambahnya umur.
15. Mengatasi Bau Mulut
Kandungan fitokimia dalam timun jepang dapat membunuh bakteri yang menyebabkan bau mulut, sekaligus bisa mengatasi sariawan. Timun jepang juga merupakan sumber silika yang sangat baik, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan sendi dengan memperkuat jaringan ikat.
16. Perawatan kulit dan rambut
Timun jepang memiliki efek pendingin dan penyejuk, sehingga dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan, iritasi, dan peradangan.
Irisan timun dapat ditempelkan pada mata, sehingga dapat mengurangi bengkak pada pagi hari. Bisa juga untuk meringankan dan mengobati sengatan matahari.
Kandungan silikon dan sulfur dalam timun jepang juga dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut.
D. Tips Konsumsi Timun Jepang
Sebelum digunakan, timun jepang dicuci bersih dengan air mengalir. Setelah itu, lakukan tindakan berikut ini:
- Gosok permukaannya secara lembut, untuk menghilangkan kotoran yang melekat dan menghilangkan residu pestisida.
- Potong kedua ujungnya dengan pisau tajam, lalu gosok ujungnya untuk menghilangkan cairan yang lengket dan pucat. Ini bisa mengurangi rasa pahit pada kedua ujung tersebut.
- Selanjutnya, timun diiris atau dipotong sesuai dengan keinginan.
- Jika mau dijadikan acar, sebaiknya potongannya berbentuk dadu kecil.
Sebisa mungkin jangan membuang kulitnya, karena mengandung berbagai mineral penting, serat pangan, dan sejumlah fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
Berikut ini beberapa tips konsumsi timun jepang:
- Dimakan langsung (setelah dicuci bersih).
- Diblender menjadi jus timun yang bagus untuk kesehatan.
Selain itu, timun jepang juga dapat diolah bersama bersama bahan-bahan lainnya. Misalnya:
- Diolah menjadi acar, sekaligus sebagai upaya pengawetan agar timun jepang bertahan lebih lama. Bahan lainnya dalam pembuatan acar adalah garam, cuka, biji adas, bawang putih, dan jeruk nipis. Sebaiknya menggunakan timun jepang yang belum matang.
- Diolah menjadi salad bersama beberapa jenis buah dan sayuran lainnya. Dalam hal ini, timun jepang dipotong kecil-kecil dan berbentuk dadu.
- Dipotong melintang, atau bisa juga diiris-iris, lalu ditambahkan pada masakan sup dan kari.
- Dicincang halus, kemudian dicampur dengan yogurt, jinten, ketumbar, merica, dan garam. Ini menjadi ramuan herbal yang menyehatkan.
- Diiris halus dan tambahkan tomat. Ini menjadi minuman unik, sehat, menyegarkan, dan bisa dikonsumsi dalam kondisi dingin.
E. Tips Memilih Timun Jepang
Timun jepang mudah dijumpai di pasar tradisional maupun pasar swalayan dalam berbagai musim. Berikut ini tips memilih timun jepang yang baik:
- Carilah timun jepang yang masih segar. Hal ini ditandai dengan warna hijau cerah, bentuk tegas dan kekar, serta memiliki tekstur daging buah yang renyah.
- Jangan membeli timun yang permukaannya retak atau cacat.
- Jangan membeli timun yang terlalu matang atau berwarna kuning, karena kulit dan dagng buahnya sudah. Biji-bijinya juga keras sehingga tidak bisa dimakan.
- Jangan memilih timun yang ujungnya kusut, karena menunjukkan stok lama, sehingga sudah tak segar lagi rasanya.
- Kalau memungkinkan, belilah timun yang ditanam secara organik, karena rasanya lebih enak dan kandungan nutrisinya juga lebih tinggi.
F. Efek Samping Timun Jepang
Ada beberapa efek samping yang bisa saja dialami seseorang setelah mengkonsumsi timun jepang. Hal ini terkait dengan maraknya penggunaan pestisida saat menanam mentimun.
Di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, timun termasuk dalam daftar buah / sayuran yang memiliki kandungan residu pestisida. Karena itu, disarankan untuk membeli timun organik.
Jika tidak memungkinkan, lakukan pencucian dan pemotongan kedua ujung timun seperti dijelaskan di bagian sebelumnya.
Dalam beberapa kasus, ada kalanya kita menjumpai timun dengan rasa pahit. Hal ini biasanya akibat senyawa beracun terpenoid seperti cucurbitacin B, D, G, dan H.
Karena itu, sebelum dikonsumsi, lakukan beberapa tindakan preventif berikut ini;
- Sebelum dimakan dalam kondisi segar, atau sebelum diolah sebagai makanan / minuman, ambil sedikit timun untuk dicicipi. Ini untuk memastikan ada dan tidaknya rasa pahit.
- Jika ada rasa pahit, buang seluruh timun yang ada.
- Jika mengalami mual, muntah, diare, atau gangguan perut lainnya setelah makan timun, segera bawa ke rumah sakit terdekat.
G. Tips Penyimpanan Timun Jepang
Jika tidak segera dikonsumsi, timun jepang dapat disimpan dalam suhu kamar. Namun cara ini hanya dapat bertahan selama 1-2 hari saja.
Kalau ingin bertahan lebih lama, penyimpanan harus dilakukan di dalam kulkas, dengan kelembaban relatif tinggi. Cara ini bisa membuat timun jepang tetap segar selama beberapa hari.
Itulah informasi lengkap tentang manfaat timun jepang bagi kesehatan, disertai kandungan gizi dan efek samping, serta tips konsumsinya. Semoga bermanfaat. (*)