Jagad.id – Keutamaan Ayat Kursi. Al-Qur’an merupakan kitab yang menuntun seorang muslim untuk menjalani kehidupan yang penuh keberkahan. Dalam Al-Qur’an banyak pelajaran mulia yang dapat diambil dari cerita-kisah umat-umat terdahulu sampai beragam jenis ilmu pengetahuan. Tafsiran yang ada dalam Al-Qur’an ialah kebenaran untuk membuat manusia berpikir mengenai kebesaran Allah Swt yang sering dilalaikan manusia.
Ayat al-Kursi adalah ayat mulia yang ada dalam Al-Qur’an pada Surat al-Baqarah ayat 255. Anda tentu kerap dengar ayat ini karena beberapa orang yang membacanya.
Ayat Kursi tersebut berbunyi :
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُون بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Artinya :
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Qs. Al-Baqarah : 255)
Riwayat Dalilnya :
1. Riwayat Hadits Abu Dawud No 1248
[Muhammad ibn al-Mutassana] sudah memberitahu kami, [Abd al-Ala] sudah memberitahu kami [Sae’ed? Ibn Iyas berbicara atas kewenangan [Abu Al-Salil] atas kewenangan [Abdullah Ibn Rabah Al-Anshari] atas kewenangan Ubayy Ibn Ka b. Rasulullah SAW, berkata : “Wahai Abu Al-Mundzir, ayat manakah dari Kitab Allah yang paling besar menurutmu?”
Saya ucapkan ; Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Ia menanyakan kembali: “Wahai Abu Al-Mundhir, ayat Kitab Allah mana yang kamu hafalkan yang terbesar untukmu?” Saya menjawab; اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ , lalu Rasulullah menepuk dadaku dan berbicara: “Wahai Abu Al-Mundhir, kamu betul-betul orang yang memiliki ilmu (orang yang berilmu).
2. Tafsir dalam Shahih Al-Bukhari secara muallaq , no. 2311
Dari Abu Hurairah RA ia yang berkata : Al-Bukhari mengatakan atas kewenangan Abu Hurairah RA, berkata : Rasulullah SAW mewakilkan saya untuk mengurusi (gudang) zakat Ramadan.
Sepenggal kisah tentang Ayat Kursi.
Selanjutnya seorang datang dan mengambil makanan, jadi saya tangkap dia. Lalu Saya berkata : “Saya akan memberitahukan kejadian ini kepada rasulullah SAW. Lau dia berkata : “Lepaskan saya, karena saya orang yang paling membutuhkan. Saya punya keluarga dan sangat membutuhkannya.” Maka saya lepaskan ia untuk pergi. Pada pagi hari Nabi SAW berkata : “Wahai Abu Hurairah, apa yang sudah dilakukan sanderaanmu semalam?” Saya berbicara: Ya Rasulullah, ia mengeluhkan jika ia benar-benar memerlukan dan mempunyai tanggungan keluarga, jadi saya kasihan dan melepaskannya. Beliau berkata, “Ia telah berbohong dan ia akan kembali.
Baca Juga : Hukum Mengucapkan Selamat Natal Bagi Umat Islam
Saya mengetahui jika ia akan balik karena kalimat Nabi, mudah-mudahan Tuhan memberkatinya dan memberikannya kenyamanan, jika ia akan balik. Saya hanya mempergokinya dari jauh, ia tiba dan mengambil makanan. Lantas saya menangkapnya. Saya menjelaskan padanya: “Saya akan memberitahu Anda mengenai kejadian ini kepada Rasulullah SAW.” dan ia berkata : “Tolong lepaskan saya pergi, karena saya memerlukan dan ada keluarga yang membutuhkan, dan saya tidak akan kembali,”.. Saya merasa kasihan. Maka saya lepaskan dia pergi.
Pada pagi hari, Rasulullah SAW, berbicara kepadaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang sudah dilakukan sanderamu semalam?” Saya berbicara, “Ia mengeluhkan mengenai kebutuhan dan tanggung-jawab keluarganya, jadi saya mengasihani ia dan membebaskannya.” Beliau berkata, “Ia betul-betul bohong kepadamu dan ia akan kembali,” jadi saya memata-matai untuk ke-3 kalinya.
Baca Juga : Hari Ibu : Cinta dalam Perjuangan Seorang Ibu
Selanjutnya ia datang dan mengambil makanan lalu saya mengambilnya. Saya berbicara padanya: “Saya akan memberitahu Anda mengenai kepada Rasulullah, dan ini ialah yang ke-3 kalinya Anda tidak akan datang, tapi Anda masih datang. Ia berbicara: “Lepaskan saya, saya akan mengajarkanmu sebuah kalimat yang hendak Allah akan memberikan manfaat untukmu. Lalu Saya menjawab : “Apa itu?” Ia menjawab: “Bila Anda ingin tidur pada tempat tidur, karena itu baca satu ayat Allah (ayat kursi) pada malam hari yaitu ‘Allahu lailaha illa huwal hayyul Qoyyum’ sampai akhir ayat sampai akhir ayat. Maka Allah akan menjagamu, dan Setan tidak kan mendekatimu sampai pagi hari.” Jadi saya lepaskan ia pergi.
Pada pagi hari Nabi Muhammad SAW, berbicara kepadaku : “Apa yang sudah dilakukan sanderamu semalam?” Saya berbicara: “Wahai Rasulullah, dia mengakui kepadaku jika ia akan mengajarkanku sebuah kalimat yang hendak berguna untuk Allah bagiku, sampai saya membebaskannya.” Beliau bertanya : “Ayat apakah itu?” Saya menjawab , “Dia berkata kepadaku, bahwa ketika akan tidur hendaknya membaca ayat kursi dari awal sampai akhir ayat. Allahu laillaha illa huwal hayyul Qoyyum’ dan dia berkata kepadaku, Allah akan menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi hari. Mereka benar-benar serius mengenai hal yang baik. Lalu nabi berkata kepadaku : “Sesungguhnya Ia jujur denganmu walau ia adalah pendusta. Apakah kamu mengetahui dengn siapa sakamu berbicara sepanjang tiga malam, Abu Hurairah? Saya menjawab “Tidak.” Lalu beliau berkata : “Itu adalah setan.”
Nah, demkianlah pembahasan tentang Keutamaan Ayat Kursi Semoga bisa menjadi renungan kita dalam bertaqwa kepada Allah untuk senatiasa beriman dan beribadah kepada Allah Swt.
Sekian. Semoga bermanfaat dam terima kasih telah mampir membaca. Have a nice Day.