Jagad.id – Pada tahun 1958, Jepang pernah mengalami peristiwa yang luar biasa dampaknya terhadap lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Minamata ini disebabkan oleh limbah air raksa atau merkuri (Hg) yang dibuang ke Teluk Minamata oleh suatu perusahaan dalam jumlah yang sangat besar.
Akibatnya, penduduk di sekitar teluk yang gemar makan ikan pun terkena dampak yang cukup parah. Bahkan beberapa di antaranya mengalami cacat fisik hingga kini. Dari peristiwa inilah, PBB kemudian mengesahkan sebuah konvensi yang disebut dengan Minamata Convention on Mercury yang mengatur pengadaan dan perdagangan merkuri dan senyawa merkuri. Konvensi ini ditandatangani pada tanggal 10 Oktober 2013 di Kumamoto, Jepang.
Apakah Air Raksa Atau Merkuri Itu?
Berkaca pada dahsyatnya bahaya dan dampak yang ditimbulkan, membuat kita tentu bertanya-tanya, sebenarnya apakah air raksa itu?
Air raksa atau raksa atau disebut juga dengan merkuri adalah salah satu unsur kimia dalam golongan unsur transisi dengan simbol Hg (hydrargyrum). Unsur ini menempati nomor atom 80 dalam sistem periodik unsur-unsur kimia. Air raksa merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Hal ini disebabkan air raksa bersifat toksik, persisten, bioakumulasi, dan dapat berpindah-pindah di atmosfer dalam jarak yang cukup jauh. Air raksa atau merkuri dapat ditemui dalam logam yang berbentuk batuan livingstonite, corderoite, cinnabar dan mineral.
Sifat Air Raksa
Sifat air raksa atau merkuri dapat dikelompokkan ke dalam sifat fisika dan sifat kimia.
1. Sifat Fisika
Air raksa atau merkuri adalah logam cair berwarna keperakan. Jika dibandingkan dengan logam lainnya, air raksa atau merkuri merupakan penghantar panas yang sangat buruk. Namun, dibalik kelemahannya dalam menghantarkan panas, air raksa atau merkuri merupakan logam penghantar listrik yang baik.
Sifat lainnya adalah air raksa atau merkuri memiliki titik beku -38,83°C dan titik didih 356,73°C. Ketika air raksa atau merkuri membeku, volumenya akan berkurang sebesar 3,59% dan kerapatannya berubah dari 13,69 g/cm³ dalam bentuk cair menjadi 14,184 g/cm³ dalam bentuk padat. Air raksa atau merkuri dalam bentuk padat ini sangat mudah ditempa sehingga dapat dengan mudah dipotong dengan menggunakan pisau.
Ditinjau dari konfiguasi elektronnya, air raksa atau merkuri memiliki konfigurasi elektron yang sangat unik dimana setiap elektron memenuhi lima kulit elektron utama dan enam sub kulit elektron lainnya. Konfigurasi elektron seperti ini memungkinkan air raksa atau merkuri memiliki kesamaan sifat dengan golongan unsur gas mulia yakni membentuk ikatan lemah dan meleleh pada suhu yang rendah.
2. Sifat kimia
Selain sifat kimia, air raksa atau merkuri juga memiliki sifat kimia. Diketahui, air raksa atau merkuri tidak dapat bereaksi dengan sebagian besar asam. Namun, air raksa atau merkuri dapat bereaksi dengan hidrogen sulfida dan serpihan belerang padat.
Air raksa atau merkuri dapat melarutkan beberapa jenis logam seperti emas dan perak ke dalam bentuk campuran. Namun tidak semua logam larut dalam air raksa atau merkuri. Adapun logam yang tidak dapat larut dalam air raksa atau merkuri adalah besi. Unsur lain yang tidak dapat larut dalam air raksa atau merkuri adalah platinum dan beberapa unsur lain yang berada pada golongan logam transisi kecuali mangan, tembaga, dan seng.
Tetapi ada salah satu unsur yang dapat bereaksi dengan air raksa atau merkuri dan membentuk amalgamasi atau campuran, unsur yang dimaksud adalah aluminum. Ketika keduanya bereaksi, campuran yang dihasilkan dapat menghancurkan permukaan aluminium oksida yang melindungi logam aluminium dari oksidasi yang parah.
Kegunaan Air Raksa
Dari sifat-sifat yang telah disebutkan di atas, air raksa atau merkuri banyak dimanfaatkan atau diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan di antaranya kesehatan, industri kimia, perangkat laboratorium, kecantikan, dan lain-lain.
1. Bidang kesehatan
Di bidang kesehatan, air raksa atau merkuri pernah digunakan pada termometer suhu dan alat ukur lainnya untuk mengukur derajat ketinggian suhu. Selain itu, air raksa atau merkuri juga pernah digunakan sebagai bahan pengawet dalam vaksin. Namun, kedua contoh penggunaan ini akhirnya dikurangi mengingat dampak dan bahaya yang ditimbulkan air raksa atau merkuri.
2. Bidang industri kimia
Air raksa atau merkuri digunakan untuk menghasilkan klorin dan soda melalui proses elektrolisis maupun proses Castner-Kellner.
3. Laboratorium
Sebagaimana diketahui, air raksa atau merkuri kerap digunakan sebagai bahan cairan dalam tabung termometer baik termometer medis maupun nonmedis. Namun, penggunaannya pada termometer mulai dihilangkan mengingat bahaya yang ditimbulkan.
4. Kecantikan
Merkuri banyak dijadikan sebagai bahan pemutih kulit. Hal ini dapat ditemui pada produk kecantikan yang menawarkan dapat menghilangkan bintik hitam, kerutan, serta noda pada kulit. Secara kimia, air raksa atau merkuri memang efektif mencerahkan kulit namun sangat efektif juga dalam merusak kulit. Bahkan dapat menyebabkan keracunan jika diserap kulit. Dampaknya pun tak main-main yaitu dapat merusak sistem saraf dan ginjal.