Pernahkah anda menginginkan sebuah barang namun ternyata sudah habis dan hampir dimiliki oleh seseorang? Ketika anda menawarkan sebuah barang lain kepada calon pemilik barang tersebut dan mengharapkan barang itu anda miliki adalah sebuah usaha negosiasi. Negosiasi sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa asing yakni “negotiate” yang bermakna menawar, membicarakan atau berunding.
Jadi, proses negosiasi ini sebenarnya sudah sangat sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi ketika memasuki dunia bisnis, contoh negosiasi akan sangat sering ditemukan di sana. Karena, secara umum negosiasi berarti pengambilan keputusan oleh dua atau beberapa pihak agar bisa mendapatkan kesepakatan atas jalan keluar terbaik.
A. Definisi Negosiasi
Secara umum pengertian Negosiasi adalah sebuah proses tawar menawar antara negosiator dari dua pihak untuk menemukan solusi yang tepat dan dapat diterima oleh pihak yang terlibat. Negosiator adalah orang yang melakukan Negosiasi. Ada beberapa kondisi khusus di mana negosiasi akan mencapai hasil terbaik :
- Saat hanya melibatkan dua pihak yang bernegosiasi.
- Merupakan kepentingan utama terjadi antara kedua belah pihak.
- Semua pihak merasa bahwa negosiasi akan menghasilkan hasil yang lebih baik.
- Semua pihak ingin bekerja sama, daripada memulai situasi konflik yang akan sangat merugikan.
B. Tujuan Negosiasi
Seperti pengertian negosiasi di atas, kita pastinya juga mengetahui proses negosiasi ini terjadi untuk beberapa tujuan, yaitu:
- Menghasilkan keputusan dan persetujuan bersama antara semua pihak yang terlibat dalam proses negosiasi tersebut.
- Mendapatkan jalan keluar untuk penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses negosiasi.
- Mencari dan menemukan solusi terbaik bagi pihak-pihak yang sedang bernegosiasi.
- Mendapatkan situasi paling baik untuk semua pihak yang terlibat dalam proses negosiasi.
C. Macam Jenis Negosiasi
Tahukah anda? Bahwasanya negosiasi ini memiliki beragam jenis jika ditinjau lebih lanjut. Pembagian jenis negosiasi ini terjadi dari jumlah negosiator atau pihak yang bernegosiasi, situasi dan keuntungan atau kerugian yang terjadi.
1. Berdasarkan Situasi
Jika dibagi berdasarkan situasi, maka negosiasi ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Formal : sesuai dengan namanya, ini merupakan proses pencapaian sepakat yang menggunakan jalur hukum.
- Informal : merupakan jenis negosiasi yang bisa terjadi dimana saja tanpa perlu pengesahan dari jalur hukum.
2. Berdasarkan Jumlah Negosiator
Sedangkan untuk jenis negosiasi yang dibagi berdasarkan jumlah negosiator dipisahkan menjadi:
- Menggunakan pihak penengah : biasanya, jenis negosiasi ini dilakukan oleh dua atau lebih pihak negosiator. Sehingga, keputusan dan jalannya negosiasi ini harus menggunakan pihak penengah yang bersifat netral.
- Tanpa pihak penengah : Ini merupakan negosiasi yang dilakukan tanpa perlu adanya bantuan pihak penengah dan biasanya hanya dua pihak yang terlibat.
3. Berdasarkan Keuntungan dan Kerugian
Jenis negosiasi yang terakhir ini dibagi menjadi:
- Kolaborasi : Jenis yang satu ini akan membuat semua pihak yang terlibat dalam negosiasi tersebut menyampaikan dan mengutarakan keinginan mereka. Sehingga mereka bisa saling mengkolaborasikan kepentingan serta kemauan sehingga menemukan jalan keluar terbaik.
- Dominasi : Sesuai dengan namanya, ini adalah jenis negosiasi yang menguntungkan salah satu pihak saja dan pihak lainnya tidak terlalu diuntungkan.
- Akomodasi : hampir sama dengan jenis negosiasi dominasi, dimana pihak yang berusaha bernegosiasi hanya mendapatkan sedikit keuntungan saja. Bahkan pihak lawan bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih banyak.
- Lose-Lose : Ini adalah jenis negosiasi yang terjadi agar tidak memperpanjang konflik atau menciptakan konflik baru. Jadi, semua pihak yang terlibat lebih memilih untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Secara gamblang, negosiasi ini diartikan sebagai sebuah proses komunikasi yang terjadi secara dua arah. Dimana ada dua atau beberapa pihak yang sedang bernegosiasi. Tujuannya? Untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama. Dimana kesepakatan ini nantinya menjadi keputusan yang diharapkan bisa menguntungkan masing-masing pihak dan menjadi jalan keluar dari sebuah masalah. Tentunya, negosiasi ini akan membutuhkan proses komunikasi yang baik.
D. Struktur Negosiasi
Adapun mengenai penjelasan struktur negosiasi dapat dilihat melalui rincian yang dijelaskan dibawah ini.
1. Orientasi
Orientasi merupakan perkenalan atau pembuka antar kedua belah pihak. Orientasi dapat berupa sebuah salam pembuka atau suatu pertanyaan tentang masalah yang akan diselesaikan.
2. Pengajuan
Pengajuan merupakan suatu penjelasan mengenai masalah yang akan diselesaikan oleh salah satu pihak yang bernegosiasi.
3. Penawaran
Penawaran merupakan proses tawar-menawar yang selanjutnya disepakati oleh kedua belah pihak yang bernegosiasi.
4. Persetujuan
Persetujuan merupakan kesepakatan terakhir yang terjadi antara kedua belah pihak.
E. Ciri-Ciri Negosiasi
Sebuah proses negosiasi dinyatakan ada dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keterlibatan Pihak Terkait
Negosiasi adalah sebuah proses hubungan komunikasi timbal balik atau dua arah. Sehingga, harus ada setidaknya dua pihak yang melakukan negosiasi tersebut. Keterlibatan dua pihak atau lebih ini bisa dinyatakan sebagai salah satu ciri-ciri adanya sebuah negosiasi.
2. Masalah
Untuk memunculkan sebuah proses negosiasi, tentunya ada sebuah tema atau masalah yang akan dinegosiasikan. Misalnya saja sebuah masalah yang memberatkan salah satu pihak. Maka pihak tersebut akan mencoba meminta jalan tengah yang lebih meringankan.
Dengan adanya sumber masalah ini, maka kesepakatan bersama akan diambil dan diputuskan. Jadi, tanpa adanya permasalahan, maka negosiasi tidak akan berlangsung, bukan?
3. Tujuan
Negosiasi memang tercipta agar kedua belah pihak mendapatkan sebuah hasil atau tujuan bersama. Sehingga, tidak ada lagi pihak yang merasa keberatan atau tidak terima dengan permasalahan yang mereka hadapi. Tujuan merupakan hasil akhir yang dibutuhkan semua pihak.
4. Realisasi
Negosiasi juga terbentuk untuk membuat sebuah realisasi dari permasalahan yang ada. Masalah yang tergolong abstrak harus direalisasikan dengan adanya proses ini. Adanya tujuan akhir yang menjadi realisasi dalam proses negosiasi merupakan ciri-cirinya. Sehingga, masalah tersebut tidak lagi berwujud masalah, namun sudah ada solusi yang diambil secara bersama-sama.
5. Dialog
Adanya percakapan atau dialog yang membuat kedua belah pihak untuk berdiskusi juga merupakan ciri-ciri negosiasi. Jika tidak ada dialog percakapan, maka bagaimana kedua belah pihak yang sedang bernegosiasi mendapatkan hasilnya? Jadi, poin ini merupakan poin penting dalam proses negosiasi.
6. Kepentingan Bersama
Negosiasi memiliki salah satu tujuan yakni untuk mencari jalan keluar atas sebuah masalah. Dimana masalah ini melibatkan dua atau lebih pihak yang harus melakukan negosiasi tersebut. Nah, negosiasi ini sangat diharapkan untuk bisa menjadi jembatan menemukan tujuan bersama dari semua pihak yang terlibat.
Sangat diharapkan agar semua pihak untuk mengemukakan pendapat dan jalan keluar untuk bisa menyerukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Jadi, ini adalah contoh musyawarah untuk bisa memberikan keputusan dan jalan keluar terbaik.
F. Manfaat dan Fungsi Negosiasi
Setelah kita mengetahui unsur, ciri atau karakteristik dari negosiasi, maka kali ini kita akan membahas apa saja manfaat negosiasi yang diinginkan oleh setiap pihak, yakni:
- Membentuk kesepakatan serta menjalin hubungan kerja sama yang terjadi antara setiap pihak yang sedang bernegosiasi.
- Setiap pihak yang sedang bernegosiasi bisa saling menghargai, menerima dan memahami hasil dari negosiasi tersebut.
- Menghasilkan kesepakatan yang disetujui oleh semua pihak dan sama-sama menguntungkan semua pihak tersebut.
- Menghasilkan sebuah interaksi yang baik dan hubungan kerja sama yang bisa mempengaruhi hubungan sosial antara pihak yang bernegosiasi.
G. Contoh Negosiasi
Setelah sebelumnya kita membahas mengenai manfaat negosiasi, maka kali ini kita akan membahas beragam contoh negosiasi yaitu:
- Jual Beli : Proses negosiasi yang terjadi ketika pembeli melakukan penawaran harga terhadap harga jual yang telah ditetapkan oleh penjual. Biasanya, kedua belah pihak akan mencari jalan tengah yang tidak merugikan pembeli dan menguntungkan penjual.
- Kerja sama kelompok : Komunikasi yang terjalin antara siswa-siswi yang menentukan dan mendiskusikan pembagian pekerjaan mereka. Biasanya masing-masing anggota akan menawarkan kemampuan terbaik mereka dan mengambil tugas yang sesuai.
Demikianlah pembahasan mengenai ciri-ciri dan contoh negosiasi dalam kehidupan sehari-hari. Dimana kita memang selalu menemui proses negosiasi ini. Walaupun terkadang, hasil akhir dari negosiasi tidak selalu menguntungkan kedua belah pihak. Namun, tujuan utama dan yang paling didahulukan dalam proses negosiasi adalah keuntungan bersama. Sehingga, tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan.