Jagad.id – Puisi Temanku – Jumpa lagi dengan kita. Semoga kalian selalu setia mampir di blog ini dan mendapatkan manfaat dari informasi yang disampaikan blog ini. Semoga juga kalian selalu diberi nikmat dan rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa.
Daftar Judul Puisi Temanku :
- Pendamping Masa
- Hanya Teman
- Teman dan Waktu
- Aku dan Kau
- Bintang Untukmu
- Menangislah
Bicara puisi temanku. Ada yang tak punya teman? Atau mungkin bahkan tidak tahu arti teman. Sebagai makhluk sosial, kita tak bisa bertahan hidup sendiri tanpa adanya orang lain. Salah satunya adalah teman yang selalu ada di samping kita.
Keluarga, saudara, sahabat, tetangga, dan teman membuat hidup kita lebih berarti dan berwarna. Apalagi sahabat yang merupakan orang penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita yang selalu mendukung apa yang kita lakukan.
Buat kalian yang rindu atau kagum dengan sosok teman, berikut ini adalah referensi buat kalian yang bisa kalian sampaikan ke teman kalian.
Pendamping Masa
Tak terasa kita telah termakan masa
Kebahagiaanku muncul seketika,
Saat aku berada di dekat kalian
Kebosananku sekejap sirna,
Itu semua karena kalian
Tawa dan sedih menjadi satu dengan selaras
Kadang ada hitam, kadang ada putih
Itulah hidup
Kau penyinarku, kau temanku
Pemberi semangat menjalani masa
Pemberi sinar menerangi jalanku
Kau arahku, kau temanku
Setiap kumelangkah,
Tak pernah bosan kau menuntunku
Kau adalah kau, jangan pernah berubah
Karena kau adalah temanku
Baca Juga : Pantun Untuk Sahabat
Hanya Teman
Aku selalu berteduh di bawah bayanganmu
Aku selalu berbagi kisah denganmu
Di kala air mataku membasahi pipi
Dan ketika tawa riangku tersebar
Tak ada tempat selain hatimu
Hanya teman yang sanggup memahami
Apa yang aku jalani
Baca Juga : Puisi Sahabat Pendek
Teman dan Waktu
Ingatkah saat bayangan kita menyatu di bawah sinar matahari?
Mengeratkan tali pertemanan kita
Tak orang yang bisa memutus tali itu
Hingga kita terpisah
Air mata ini refleks keluar
Ketika aku mengingat kalian
Aku ingin bersama kalian
Aku semakin rindu
Setelah memoriku dan kau terbesit di benak
Apa kita masih bisa bersama?
Seperti dulu,
Mungkin ini hanya anganku saja
Karena waktu yang mem-vonis kehidupan kita
Baca Juga : Puisi Tentang Perpisahan Sahabat
Aku dan Kau
Teman,
Sudah berapa lama kita bersama?
Tak pernah aku hitung
Dan tak pernah ku berniat menghitungnya
Karena bagiku,
Jawabannya adalah selamanya
Air mata akan menjadi pelangi bibir
Duka menjadi bahagia
Air mata yang jatuh ke pipiku
Akan menjadi pelangi,
Ketika aku bersamamu, di sampingmu
Kebosananku hilang sekejap,
Saat bersamaamu, di sampingmu
Aku ingat dulu,
Sempat terbesit untuk menjauhimu
Ternyata sungguh,
Apiku telah padam dengan cepat
Karena aku sadar,
Aku sudah jatuh di lubuk hatimu
Ingat teman,
Kita pernah bersama
Melukis cita-cita di langit
Baca Juga : Puisi Tentang Persahabatan Di Sekolah
Bintang Untukmu
Malam yang indah,
Tenang, hening, dan renung
Memandangi lagit dengan taburan bintang
Entah berapa jumlahnya
Jika aku bisa terbang,
Aku ingin membawamu ke sana
Dan menari bersama hingga pagi
Atau aku ingin mengambil bintang
Dan kuhaturkan padamu
Dengan tulus
Yang selalu ada
Menangislah
Terkadang kata tak bisa terungkap
Membuat bosan dan lelah
Jengkel pun mulai terasa
Hingga tubuh seperti es
Beku tak tahu cair
Aku tanpamu,
Seperti lampu tanpa listrik
Kau yang selalu menerangi
Tanpa kata dan air mata
Memang sangat menyedihkan,
Tapi ingat teman,
Kau tak sendiri di sini
Kau berdiri bersamaku
Di jalan gelap
Aku di belakangmu
Menangis sajalah, jika ingin menangis
Berteriak sajalah, jika amarah mulai membelenggu
Ini lebih baik, daripada kau hanya seperti bongkahan es
Bagai aktor tanpa dialog