Manfaat serai – Serai (Cymbopogon citratus) termasuk salah satu tanaman herbal yang banyak dicari di dunia. Selain dijadikan bumbu masakan, serai bisa dimanfaatkan sebagai herbal untuk mencegah dan mengobati sejumlah penyakit. Bahkan banyak obat dan produk kecantikan yang berbahan baku serai.
Tanaman serai termasuk jenis rerumputan, sehingga dalam literatur internasional disebut sebagai lemongrass. Tanaman ini merupakan anggota keluarga Poaceae, dengan genus Cymbopogon.
Genus tersebut terdiri atas 55 spesies. Yang paling terkenal dan banyak ditanam di Indonesia adalah Cymbopogon citratus. Ada lagi serai wangi (Cymbopogon nardus) yang makin marak dibudidayakan untuk diambil minyaknya.
Serai merupakan tanaman menahun, berupa rumput-rumputan tegak, dengan tinggi sekitar 50 – 100 cm. Tanaman ini memiliki akar serabut yang cukup dalam dan kuat. Sering tumbuh sebagai tanaman liar, meski kini mulai dibudidayakan untuk tujuan ekonomi.
Batangnya tidak berkayu, berwarna putih keunguan, dan membentuk rumpun. Bagian batang inilah yang sering dijadikan bumbu. Batang serai juga bisa diseduh dengan air menjadi semacam minuman teh.
Daunnya tunggal dan berjumbai, dengan panjang mencapai 1 m dan lebar 1,5 – 2 cm. Daunnya bisa disuling menjadi minyak atsiri dengan bau aromaterapi. Minyak serai kerap dijadikan pengharum ruangan.
Akar serai juga bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal, dengan cara direndam atau digerus dan dijadikan pasta / salep. Akarnya digunakan sebagai peluruh air seni, keringat, dan dahak.
A. Kandungan Gizi Serai
Sebelum mengupas manfaatnya, kita simak dulu kandungan gizi serai. Data diperoleh dari NutriData per 100 gram serai.
Dari tabel di atas terlihat bahwa serai sama sekali tidak mengandung gula, serat pangan, kolesterol, maupun alkohol, serta rendah lemak. Kandungan vitamin dan mineralnya cukup lengkap.
B. Aneka Manfaat Serai
Dalam berbagai penelitian, beberapa kandungan serai atau sering disebut sereh memiliki sifat anti-peradangan dan anti-mikroba, serta anti-diabetes, dan anti-kanker.
1. Manfaat Kesehatan
a). Mengurangi risiko kanker
Riset yang dilakukan sejumlah ilmuwan menunjukkan bahwah teh serai bisa melawan dan mencegah risiko kanker. Senyawa sitral yang terdapat dalam serai mampu membunuh sel kanker dalam tubuh, termasuk kanker payudara.
b). Mencegah dan mengatasi peradangan
Serai memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga dapat mencegah dan mengatasi peradangan. Ada dua senyawa penting yang berperan, yaitu sitral dan geraniol. Beberapa peradangan yang dapat diatasi melalui herbal serai antara lain tenggorokan dan pencernaan.
c). Mengeluarkan racun dalam tubuh
Serai memiliki sifat diuretik, sehingga bisa merangsang ginjal untuk memproduksi lebih banyak urin. Hal ini antara lain karena tingginya kadar kalium (K) dalam serai, yakni 723 mg per 100 gram.
Mineral inilah yang berfungsi meningkatkan produksi urin dalam tubuh. Dampaknya, berbagai racun di dalam tubuh manusia bisa dikeluarkan melalui urin.
d). Menurunkan tekanan darah
Karena buang air kecil lancar, maka tubuh akan membuang kelebihan garam, sekaligus mengontrol tekanan darah.
e). Menurunkan kadar gula
Tanaman herbal ini juga bisa membantu menurunkan kadar gula, sehingga bisa mencegah diabetes. Kalau rutin mengkonsumsi serai, maka racun-racun di dalam pankreas juga akan dikeluarkan. Hasilnya, kinerja pankreas dapat meningkat, sehingga secara berangsur-angsur bisa memproduksi kembali hormon insulin.
f). Menurunkan kolesterol
Dalam menggunakan objek tikus, para ilmuwan membuktikan bahwa ekstrak serai bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Reaksinya tergantung pada dosis. Jika makin banyak jumlah serai yang digunakan, tentu lebih besar pengaruhnya dalam menurunkan kadar kolesterol.
g). Menyehatkan sistem pencernaan
Serai mengandung senyawa sitral (C10H16O) yang membantu pencernaan makanan, menenangkan perut, dan menjaga fungsi pencernaan. Tak heran jika berbagai masalah perut seperti sembelit dan kembung bisa diatasi dengan minum teh serai.
h). Menyehatkan sistem pernafasan
Serai juga bisa menyehatkan sistem pernafasan, termasuk mengobati masalah asma serta bronkitis. Bahkan aroma wangi pada serai bisa dimanfaatkan untuk mengobati flu dan pilek. Serai juga efektif untuk memecah lendir dan mengurangi dahak.
i). Mengatasi depresi dan insomnia
Serai juga mempunyai sifat anti-depresan, yang berarti bisa dimanfaatkan untuk mengatasi depresi, kecemasan, dan sulit tidur (insomnia). Biasanya digunakan secara inhalasi, yaitu menghirup aroma minyak serai.
j). Mengurangi rasa sakit
Serai memberi efek analgesik sehingga bisa meredakan sakit, misalnya nyeri otot, sendi, dan perut, termasuk nyeri haid. Sejak lama, serai digunakan sebagai herbal bagi wanita yang mengalami nyeri perut saat menstruasi.
k). Meningkatkan kadar hemoglobin
Hasil riset pada tahun 2015 membuktikan, kebiasaan minum teh serai setiap hari selama 30 hari bisa meningkatkan kadar hemoglobin (sel darah merah).
l). Mencegah infeksi
Serai juga memiliki kemampuan mencegah infeksi.
2. Manfaat Kecantikan
a). Menyehatkan kulit
Minyak serai juga berfungsi menyehatkan kulit. Jika rutin digunakan, kulit terbebas dari jamur dan bakteri. Sebab serai memiliki sifat anti-jamur dan anti-bakteri.
Dengan dua sifat tersebut, serai bisa digunakan pula untuk:
- Membersihkan jerawat di kulit wajah
- Membuat wajah tetap segar dan berseri
b). Mencegah penuaan dini
Serai juga memiliki kandungan antioksidan, sehingga dapat mengecilkan pori-pori, mengencangkan kulit, serta mencegah penuaan dini akibat radikal bebas. Jenis antioksidan yang dimaksud antara lain asam klorogenat, isoorientin, dan swertiajaponin.
c). Mencegah obesitas / kegemukan
Berdasarkan laporan yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition (2013), polifenol yang terdapat pada serai bisa meningkatkan penggunaan energi dan meningkatkan oksidasi asam lemak dalam tubuh.
Dengan demikian, serai bisa dijadikan herbal penurun berat badan karena mampu membakar lebih banyak kalori. Dengan alasan yang sama, serai bisa menjadi solusi diet dan bagus untuk mencegah obesitas / kegemukan.
d). Mencegah gigi berlubang
Hasil riset yang diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry menyebutkan, ekstrak serai bisa mencegah atau menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis. Bakteri ini penyebab gigi berlubang.
Dengan alasan serupa, serai juga dapat mengatasi bau mulut. Caranya dengan mengunyah-ngunyah batang serai.
3. Manfaat Lain
a). Mencegah gigitan nyamuk
Tanaman serai mengandung zat sitronela dan geraniol yang tidak disukai nyamuk. Karena itu, serai bisa menjadi bahan pengusir nyamuk serta serangga lainnya. Beberapa produk lotion anti-nyamuk pun berbahan baku tanaman serai.
Anda bisa menggunakan minyak serai dan dioles ke bagian tubuh yang ingin dilindungi. Tetapi bisa juga menggunakan daun serai. Caranya, daun diris-iris, kemudian digosokkan ke beberapa bagian tubuh sebelum tidur.
b). Mengharumkan ruangan
Serai juga memiliki aroma wangi, sehingga minyaknya bisa dijadikan pengharum ruangan. Minyak ini berasal dari penyulingan bagian-bagian tanaman serai.
Baik serai maupun serai wangi bisa diolah menjadi minyak, melalui proses penyulingan bagian atas tanaman. Hanya saja, untuk pengharum ruangan, minyak serai wangi lebih afdol.
C. Efek Samping
Dalam kondisi tertentu, ada beberapa efek samping dari penggunaan serai yang perlu dicermati:
- Reaksi alergi (penggunaan dioles, misalnya salep).
- Peningkatan ensim amilase.
- Peningkatan bilirubin.
- Alveolitis toksik (penggunaan dihirup / inhalasi).
Sejauh ini, serai tidak memiliki interaksi parah, serius, sedang, atau ringan dengan obat lain. Kendati demikian, ketika Anda menerima resep dari dokter, tanyakan dulu apakah obat ini tidak berinteraksi dengan kebiasaan minum serai.
Selain itu, wanita yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya menghindari dulu penggunaan serai. Sebab dikhawatirkan bisa memicu menstruasi, sehingga menyebabkan keguguran.
D. Cara Penyajian Serai
Serai bisa digunakan melalui beberapa cara berikut ini:
- Diminum: Untuk mengatasi sakit perut, hipertensi, kejang, nyeri, sakit kepala, muntah, flu, batuk, rematik, demam, dan kelelahan. Produknya berupa teh serai.
- Dioles: Sakit kepala, kembung, dan nyeri perut. Produknya berupa salep. Bisa juga langsung menggerus serai dan dioles ke bagian tubuh yang sakit.
- Dihirup: aromaterapi untuk menenangkan diri, mengatasi kecemasan, dan sulit tidur.
Secara umum, serai bisa dikonsumsi sebagai bumbu, minuman (teh), atau disuling menjadi minyak atsiri.
1. Bumbu masakan
Banyak sekali resep makanan yang di dalamnya terdapat serai. Misalnya soto, gulai, tengkleng, rica-rica, dan sebagainya.
2. Teh serai
- Batang / tangkai serai dipotong dengan ukuran 2,5 – 5 cm, masukkan ke dalam gelas / cangkir.
- Rebus 1 gelas air.
- Tuangkan air mendidih ke dalam gelas, diamkan minimal selama 5 menit.
- Saring air, kemudian sajikan ke dalam cangkir.
- Jika senang minuman dingin, tambahkan es batu pada teh serai.
Jika sebelumnya tak pernah minum teh serai, sebaiknya dimulai dengan 1 gelas / hari selama satu minggu. Setelah itu, bisa ditambah menjadi 2 – 3 gelas per hari, masing-masing diminum pada pagi dan malam hari, atau pagi-siang-malam.
Beberapa hasil penelitian menyebutkan, konsumsi rutin teh serai dapat membantu menyehatkan mulut, menurunkan kolesterol, dan meredakan kembung.
3. Teh akar serai
Teh akar serai dapat mengobati masuk angin, perut kembung, mengatasi radang tenggorokan, dan menghangatkan tubuh. Berikut ini cara membuat teh akar serai:
- Akar serai dipotong-potong, kemudian dicuci sampai bersih.
- Masukkan akar serai (dan 3 gelar air) ke dalam panci, kemudian direbus hingga mendidih.
- Tunggu sampai airnya menguap dari 3 menjadi 1 gelas.
- Air rebusan disaring, sisa akarnya dibuang.
- Teh akar serai bisa diminum pagi dan malam hari sebelum tidur.
4. Minyak serai
Minyak serai diperoleh melalui proses penyulingan bagian atas tanaman. Minyak ini dapat digunakan sebagai aromaterapi untuk menyegarkan udara, mengurangi depresi atau stres, serta mengatasi sulit tidur. Aromanya mirip lemon.
Anda tidak perlu repot-repot membuatnya, karena minyak serai banyak dijual di apotik, toko herbal, baik offline maupun online.
Minyak serai mengandung senyawa sitronellal (32-45%), geraniol (10-12%), sitronellol (11-15%), geranil asetat (3-8%), sitronellal asetat (2-4%), serta sedikit seskuiterpen dan senyawa lainnya.
Itulah beberapa informasi mengenai manfaat serai beserta kandungan gizi dan cara penyajiannya. (*)