Urutan Imunisasi Bayi dari Usia 0-12 Bulan

Jagad.idUrutan Imunisasi Bayi dari Usia 0-12 Bulan, Imunisasi adalah cara untuk melindungi bayi dan anak-anak dari penyakit yang bisa membahayakan kesehatan. Melakukan imunisasi bayi dari usia 0-12 bulan adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Artikel ini akan membahas urutan imunisasi bayi yang direkomendasikan dari usia 0-12 bulan.

15 Urutan Imunisasi Bayi dari Usia 0-12 

Urutan Imunisasi Bayi dari Usia 0-12 Bulan

  1. Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B dilakukan sejak bayi baru lahir. Ini dilakukan karena hepatitis B bisa menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya dan sangat berbahaya bagi bayi. Imunisasi hepatitis B dapat membantu melindungi bayi dari virus tersebut.

  1. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) dilakukan untuk melindungi bayi dari infeksi tuberkulosis (TBC). Imunisasi BCG biasanya dilakukan pada bayi yang baru lahir atau dalam dua bulan pertama kehidupannya.

  1. Imunisasi Polio

Imunisasi polio dilakukan untuk melindungi bayi dari penyakit polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian. Imunisasi polio pertama dilakukan pada usia 2 bulan, kemudian dilanjutkan pada usia 4 bulan dan 6-18 bulan.

  1. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus) dilakukan untuk melindungi bayi dari tiga jenis penyakit sekaligus. Difteri bisa menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan dan mempersulit bernafas, pertusis bisa menyebabkan batuk yang parah dan bahkan kejang, dan tetanus bisa menyebabkan kram otot dan kesulitan bernapas. Imunisasi DPT biasanya dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

  1. Imunisasi Hib

Imunisasi Hib (Haemophilus influenzae type b) dilakukan untuk melindungi bayi dari infeksi bakteri yang bisa menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi darah. Imunisasi Hib biasanya dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

  1. Imunisasi PCV

Imunisasi PCV (pneumokokus konjugat) dilakukan untuk melindungi bayi dari infeksi bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi darah. Imunisasi PCV biasanya dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

  1. Imunisasi Rotavirus

Imunisasi rotavirus dilakukan untuk melindungi bayi dari infeksi rotavirus yang bisa menyebabkan diare yang parah dan bahkan dehidrasi. Imunisasi rotavirus biasanya dilakukan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

  1. Imunisasi Campak, Gondong, dan Rubella (MMR)

Imunisasi MMR dilakukan untuk melindungi bayi dari tiga jenis penyakit sekaligus, yaitu campak, gondong, dan rubella. Campak bisa menyebabkan ruam pada kulit, demam, dan bahkan komplikasi serius seperti pneumonia dan ensefalitis. Gondong bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening dan demam. Rubella bisa menyebabkan ruam pada kulit dan bahkan bisa menyebabkan masalah pada janin jika ibu hamil terinfeksi virus ini. Imunisasi MMR biasanya dilakukan pada usia 9 bulan dan 18 bulan.

  1. Imunisasi Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A dilakukan untuk melindungi bayi dari virus hepatitis A yang bisa menyebabkan sakit perut, mual, muntah, dan bahkan hepatitis akut. Imunisasi hepatitis A biasanya dilakukan pada usia 12 bulan dan diulang pada usia 18 bulan.

  1. Imunisasi Varisela

Imunisasi varisela dilakukan untuk melindungi bayi dari infeksi virus varisela-zoster yang bisa menyebabkan cacar air. Cacar air bisa menyebabkan gatal-gatal dan bahkan bekas luka. Imunisasi varisela biasanya dilakukan pada usia 12 bulan dan diulang pada usia 4-6 tahun.

  1. Imunisasi Influenza

Imunisasi influenza dilakukan untuk melindungi bayi dari virus flu yang bisa menyebabkan demam, sakit kepala, batuk, dan pilek. Imunisasi influenza direkomendasikan untuk bayi yang berusia 6 bulan atau lebih.

  1. Imunisasi Meningokokus

Imunisasi meningokokus dilakukan untuk melindungi bayi dari bakteri meningokokus yang bisa menyebabkan meningitis dan infeksi darah. Imunisasi meningokokus biasanya dilakukan pada usia 9 bulan dan diulang pada usia 12 bulan.

  1. Imunisasi HPV

Imunisasi HPV (human papillomavirus) dilakukan untuk melindungi bayi dari virus HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks, kanker vulva dan vagina, dan kanker anus. Imunisasi HPV direkomendasikan untuk bayi perempuan yang berusia 9-14 tahun.

  1. Imunisasi Pneumonia pada Orang Dewasa

Imunisasi pneumonia pada orang dewasa dilakukan untuk melindungi bayi dari infeksi bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi darah. Imunisasi pneumonia pada orang dewasa direkomendasikan untuk orang tua atau anggota keluarga lain yang merawat bayi.

  1. Imunisasi Difteri dan Tetanus pada Orang Dewasa

Imunisasi difteri dan tetanus pada orang dewasa dilakukan untuk melindungi bayi dari difteri dan tetanus. Difteri bisa menyebabkan pembengkakan pada tenggorokan dan mempersulit bernafas, sedangkan tetanus

Kesimpulan

Imunisasi bayi sangat penting dilakukan untuk melindungi bayi dari berbagai macam penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi serius. Urutan Imunisasi Bayi dari Usia 0-12 Bulan,  Imunisasi harus dilakukan secara tepat waktu dan lengkap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh dokter atau petugas kesehatan.

 

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan jika ada pertanyaan atau kekhawatiran tentang imunisasi bayi. Selain itu, lakukan langkah-langkah pencegahan lainnya seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta memberikan makanan dan nutrisi yang sehat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.