Puisi Tentang Sawah

Jagad.id – Puisi Tentang Sawah – Sawah adalah ladangnya para petani. Di ladang ini para petani menaruh harapan. Sebenarnya bukan hanya harapan para petani saja, melainkan masyarakat Indonesia yang mana kebutuhan atau makanan pokoknya adalah nasi yang terbuat dari padi. Sehingga tak heran kalau padi adalah harapan kita juga. Jadi, jangan sia-siakan adanya sawah yang luas. Dan kini, sawah-sawah banyak yang tergerus oleh keserakahan manusia hingga menjadi gedung-gedung, komplek, perumahan, dan lain sebagainya.

Daftar Isi Puisi Tentang Sawah :

  • Indahnya Sawah
  • Sejuk di Pagi Hari
  • Indahnya Sawahku
  • Alam Sawah yang Indah
  • Membajak Sawah
  • Menanam Padi
  • Padi Pun Tertanam

Untuk itu, mari pahami makna adanya sawah di lingkungan kita dengan puisi tentang sawah di bawah ini. 

Indahnya Sawah

Pada-padi menari kesuburan
Bersama memberi warna hijau yang indah
Angin pun sepo-sepoi bernyanyi
Indah sudah pemandangan hijau ini

Para petani yang mencangkul rejeki
Padi pun mulai tertanam
Riangnya kicauan burung
Menyambut keindahan sawah

Tuhan,
Sungguh indah pesona ini
Kau ciptakan surga dunia yang sebenarnya 

Sejuk di Pagi Hari

Hamparan hijau yang luas
Tetesan butiran embun yang sejuk
Menghias dan melekat
Kilau mutiara terbiaskan

Inilah suasana alam pagi di sawah
Matapun terasa manja oleh keindahan
Terpaku tak pernah lelah menatapnya
Membasuh kepenatan

Udara sejuk mengisi rongga dada
Napas segar hati damai
Indahnya kedamaian ini
Rumput yang ikhlas terinjak oleh kaki 

Indahnya Sawahku – Puisi Sawah

Burung burung berkicau merdu
Tanda pagi sudah menyambut
Aku terpaku oleh sawahku
Bagaikan ini miliku

Aku menutup mata
Membentangkan kedua tangan lebar
Tenang, damai, sejuk, dan riang
Aku bagai angin yang melayang di atas

Tuhan,
Kagumku sulit kuungkapkan
Juga sulit kupendam
Dari pagi hingga malam
Pesona sawah ku tak pernah sirna

Angin mendesir seirama angin
Pepohonan menari di atas sana
Indah
Bagai taman surga
Meski aku belum pernah ke sana

Indah dan sempurna
Aku pun terpana
Dan terbuai
Juga terkesima
Aku harus menjaganya
Juga melestarikannya
Agar indahnya tak pernah padam 

Alam Sawah yang Indah

Hari pun begitu cerah
Aku duduk di atas batu
Melihat sekelilingku
Melihat pesonanya

Indah sekali pesona ini
Dibanjiri warna hijau
Padi-padi mulai merunduk
Menyejukan hati

Para petani tak kenal lelah
Mencangkul, menanam, dan memanen
Gembira sorak yang mereka katakan 

Membajak Sawah

Ketika mentari tepat di atas ubun ubun
Aku duduk tenang
Di bawah pohon yang rindang

Aku melihat dari kejauhan
Ada seorang petani yang bermandikan keringat
Namun semangatnya tak pernah pudar
Kuatnya mereka menahan teriknya siang menyengat
Untuk membajak sawah
Dengan sapi atau traktor mereka membajak
Tak kenal keluh
Hanya semangat yang mereka tahu
Untuk harapannya dan keluarganya 

Menanam Padi

Ketika mentari mulai mengintip
Dari ufuk timur, kulihat para petani
Mengairi sawah mereka agar tak kering

Karena bumi mulai surut
Mereka tak ingin ada dahaga pada padi
Ketika mentari mulai meraja
Isrihata sejenak
Di sebuah gubug tua nan reot

Ketika burung burung mulai memangsa padi
Mereka mengusirnya
Ketika hama-hama mulai melekat
Mereka membasminya
Mulialah tugas mereka
Agar padi tak rusak
Agar panen terjadi
Dan kita bisa makan nasi 

Padi Pun Tertanam

Ketika ayam mulai bernyanyi bersama
Matahari pun mulai bangun
Dari ufuk timur tenda pagi terbuka

Ibu ibu tani mengawali hari
Dengan masakannya yang harum
Untuk suami mereka
Bergegas menuju sawah
Menjalankan tugas sehari hari
Menanam padi

Pelan, perlahan
Menyelesaikan tugas
Agar padi tertanam