Balik lagi dengan Jagad.id. Setelah kemarin kami menjelaskan mengenai sejarah dan lokasi geografis kota medan, pada kesempatan kali kami akan menjelaskan garis pembahasan yang sama, namun dengan kota yang berbeda. Karena kali ini kita akan membahas seputar kota Banda Aceh dalam kacamata sejarah dan peninjauan secara letak geografis. Berikut selengkapnya penjelasan dari kami.
Sejarah Banda Aceh
Kota Banda Aceh berstatus sebagai ibukota provinsi Aceh atau dahulu lebih dikenal dengan kesultanan Aceh Darussalam, dan telah berdiri sejak abad ke 14. Sebelumnya provinsi Aceh adalah sebuah negeri yang berdiri mandiri dengan ibukota Banda Aceh sebagai pusat wilayahnya. Berdasarkan catatan sejarah, keberadaan provinsi Aceh atau kesultanan Aceh Darussalam, dibangun diatas reruntuhan kerajaan kerajaan hindu dan Buddha. Berdirinya kesultanan Aceh Darussalam pun tidak lepas dari sumbangsih Kerajaan Islam Lamuri. Dan salah satu sultan yang sempat memimpin kerajaan di Aceh Darussalam adalah Sultan Ali Mughayat Syah, dimana beliau menjabat sebagai sultan di Aceh Darussalam sekitar 10 tahun lamanya.
Tidak hanya bergelar sebagai kota Islam tertua se Asia Tenggara (berusia 813 tahun), kota Banda Aceh juga berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia, hingga mendapatkan gelar / julukan sebagai Kota Serambi Mekah.
Selain Sultan Sultan Ali Mughayat Syah, terdapat juga salah seorang sultan tersohor di Aceh Darussalam yang pernah memimpin kesultanan Aceh selama 29 tahun lamanya, dan pada masa kepemimpinannya, ibukota Banda Aceh mengalami kemajuan pesat dalam hal perdagangan maritim, terlebih khusus bisnis lada dengan negara negara di Eropa saat itu.
Pada masa kejayaannya, wilayah Aceh Darussalam tidak hanya terkenal akan perdagangan di kawasan perairan, namun wilayah Aceh Darussalam secara umum juga dikenal sebagai salah satu tempat / wilayah pusat pendidikan Islam di Asia. Maka dari itu, tidak heran bila kawasan kesultanan Aceh Darussalam banyak di kunjungi para warga negara asing, seperti India, Timur Tengah, dan negara negara lainnya untuk menimba ilmu langsung di kota yang bergelar serambi mekkah ini.
Tragedi
Sekitar 15 tahun yang lalu, tepatnya di hari ahad pagi 26 Desember 2004 kota Banda Aceh mengalami musibah yang sangat menyayat hati. Dimana gempa berkekuatan 9,1 – 9,2 SR meluluh lantahkan Wilayah Aceh dan sekitarnya (termasuk Banda Aceh). Gempa tersebut berada di kedalam 30 km yang menyebabkan tsunami dan menewaskan sekitar 230 ribu hingga 280 ribu jiwa. Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa / musibah paling parah di Indonesia selama 20 tahun terakhir, dan menarik banyak perhatian negara negara di dunia untuk menyalurkan bantuannya.
Lokasi / Geografi
Secara umum, mungkin masyarakat Indonesia tahu dan mengenal bahwa provinsi Aceh berada bersebelah dengan provinsi Sumatra Utara, atau juga sebagai provinsi paling barat dari negara Indonesia. Tapi tahukah kita secara detail mengenai lokasi provinsi ini, khususnya Banda Aceh? Jika belum, cek dibawah ini selengkapnya.
Dalam tinjauan geografis, kota Banda Aceh terletak di 05°16’15″–05°36’16” Lintang Utara dan 95°16’15″–95°22’35” Bujur Timur. Banda Aceh mencakup wilayah 9 kecamatan, 70 desa dan 20 kelurahan dengan ukuran luas wilayah sekitar ± 61,36 km². Adapun mengenai batas wilayah kota Banda Aceh, sebelah utaranya berbatasan dengan Laut Andaman (selat malaka), Sebelah selatannya berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar, Sebelah Baratnya berbatasan dengan Samudra Hindia, dan Sebelah Timurnya juga berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar. Secara umum, provinsi Aceh memiliki badan geografis yang identik dengan jajaran pegunungan, setidaknya ada 26 gunung di wilayah provinsi Aceh yang berhasil kami rangkum. Berikut daftarnya.
- Gunung Leuser Memiliki Tinggi 3.381 Mdpl
- Gunung Bandahara Memiliki Tinggi 3.030 Mdpl
- Gunung Bateekeubeu Memiliki Tinggi 2.840 Mdpl
- Gunung Batee Meucica Memiliki Tinggi 1.140 Mdpl
- Gunung Burni Geureudong/ Buni Telong Memiliki Tinggi 2.670 Mdpl
- Gunung Peuët Sagoë Memiliki Tinggi 2.780 Mdpl
- Gunung Abong-abong Memiliki Tinggi 2.985 Mdpl
- Gunung Perkison Memiliki Tinggi 2.532 Mdpl
- Gunung Segama Memiliki Tinggi 2.015 Mdpl
- Gunung Ulumasen Memiliki Tinggi 2.390 Mdpl
- Gunung Seulawah Agam memiliki Tinggi 1.726 Mdpl
- Gunung Glee Ba’e Memiliki Tinggi 1.538, 6 Mdpl
- Gunung Gle Trieng Memiliki Tinggi 1.900 Mdpl
- Gunung Glee Meuntala Memiliki Tinggi 1.903 Mdpl
- Gunung Glee Meundom Memiliki Tinggi 1.800 Mdpl
- Gunung Glee Raja Memiliki Tinggi 1.650 Mdpl
- Gunung Cupliek Memiliki Tinggi 1.985 Mdpl
- Gunung Kawah Peut Sagoe Memiliki Tinggi 2.576 Mdpl
- Gunung Singgah Mata Memiliki Tinggi 2812 Mdpl
- Gunung Sembuang I Memiliki Tinggi 2.072 Mdpl
- Gunung Kemili Memiliki Tinggi 3.314 Mdpl
- Gunung Glee Goh Dua
- Gunung Glee.Deuk
- Gunung Awan
- Gunung Beuriyeung
- Gunung Glee Sijuk
Penutup
Berhubung keterbatasan waktu, sekian saja yang bisa kami sampaikan terkait sejarah dan lokasi/geografi Banda Aceh secara khusus, dan Provinsi Aceh secara umum. Mohon maaf bila belum mampu menghadirkan data secara spesifik berhubung waktu yang tidak memungkinkan. Jangan lupa, share artikel ini keteman teman Anda bila merasa konten yang kami hadirkan bermanfaat. Sampai jumpa.