Jagad.id – Pengertian Teks editorial merupakan artikel yang ada di surat kabar berisi pandangan atau pendapat redaksi untuk sebuah peristiwa aktual atau yang sedang diperbincangkan ketika surat kabar diterbitkan. Masalah aktual atau isu tersebut bisa berbentuk masalah sosial, politik atau ekonomi yang berhubungan dengan politik. Contohnya sepeerti peningkatan harga BBM, kebijakan impor, reshuffle kabinet dan lain sebagainya.
Biasanya teks editorial akan diterbitkan secara rutin di majalah atau koran. Opini yang ditulis redaksi dianggap sebagai bentuk pandangan resmi dari media atau penerbit untuk isu aktual. Meski teks editorial merupakan pendapat atau opini, akan tetapi tetap tidak boleh ditulis secara sembarangan. Penulisan opini atau pendapat harus lengkap dengan bukti, pendapat serta argumentasi logis.
Pengertian Teks Editorial Menurut Para Ahli
1. Menurut Pendapat Dja’far H. Assegaf
Dalam buku berjudul “Jurnalistik Masa Kini”, Dja’far H. Assegaf mengutip Lyle Spencer tentang opini serta fakta secara logis, singkat, menarik untuk ditinjau dari segi penulisan serta memiliki tujuan untuk mempengaruhi pendapat atau memberi interpretasi pada sebuah berita sedemikian rupa sehingga banyak pembaca yang akan menyimak betapa pentingnya arti dari berita yang sedang dijadikan tajuk tersebut.
2. Menurut Pendapat Kosasih
Ia berpendapat jika teks editorial adalah sebuah kolom khusus dalam surat kabar yang isinya berupa tanggapan redaksi media berbentuk kritik, pendapat, pujian sampai sindirian sebuah peristiwa faktual yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat yang luas.
3. Menurut Pendapat Sumadiria
Sumadiria menyatakan jika tajuk rencana bisa diartikan sebagai opini dari redaksi yang isinya berupa pendapat, aspirasi serta sikap resmi media pada berbagai persoalan, fenomena atau kejadian aktual kontroversial yang sedang terjadi di tengah lingkungan masyarakat.
Tujuan Teks Editorial
Tujuan utama dari teks editorial setidaknya terdiri dari 2 tujuan, yakni:
- Untuk mengajak pembaca agar mau ikut berpikir mengenai isu aktual yang sedang hangat diperbincangkan atau sedang terjadi di lingkungan sekitar.
- Untuk memberikan pandangan atau opini redaksi pada pembaca akan isu yang sedang berkembang saat itu.
Manfaat Teks Editorial
- Untuk memberikan informasi pada seluruh pembaca.
- Untuk merangsang cara berpikir pembaca.
- Untuk menggerakkan pembaca agar mau bertindak.
Fungsi Teks Editorial
- Untuk menjelaskan berita serta akibatnya yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
- Untuk memberikan latar belakang yang berhubungan dengan berita dan kenyataan sosial serta faktor yang dapat mempengaruhi secara menyeluruh.
- Untuk mempersiapkan masyarakat atas kemungkinan yang dapat saja terjadi.
- Untuk meneruskan penilaian moral tentang sebuah berita.
Ciri Teks Editorial
- Topik tulisan dari teks editorial selalu dipilih yang sedang dibicarakan dan berkembang luas di masyarakat, memiliki sifat faktual dan juga aktual.
- Memiliki sifat sistematis serta logis.
- Merupakan pendapat atau opini yang memiliki sifat argumentative.
- Menarik untuk dibaca sebab ditulis dengan memakai kalimat padat, singkat sekaligus jelas.
- Banyak memakai kalimat retoris yakni kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk dijawab akan tetapi juga untuk merangsang pembaca supaya bisa merangsang pembaca supaya bisa merenungkan sebuah masalah lebih dalam lagi.
- Menggunakan berbagai kata populer sehingga akan lebih mudah dicerna banyak orang seperti balada, pencitraan, terkaget-kaget dan lain sebagainya.
- Banyak memakai kata ganti penunjuk yang berujuk pada peristiwa, tempat atau waktu seperti begitu, ini, kesini, itu dan sebagainya.
Struktur Teks Editorial
Untuk struktur teks editorial tersusun dari 3 struktur yakni pernyataan pendapat atau tesis, argumentasi dan pernyataan atau penegasan ulang pendapat, pengenalan isu, penyampaian argumen, kesimpulan, saran atau rekomendasi:
- Pernyataan pendapat atau tesis: Bagian yang berisi tentang sudut pandang dari penulis mengenai masalah yang akan dibahas dan umumnya berisi teori yang akan diperkuat lagi dengan argumen.
- Argumentasi: Bukti atau alasan yang dipakai untuk memperkuat sebuah pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan bisa berbentuk pertanyaan umum atau data hasil dari penelitian, pernyataan para ahli atau fakta berdasarkan referensi yang dapat dipercaya.
- Pernyataan atau penegasan ulang pendapat atau reiteration: Berisi tentang penegasan ulang pendapat yang sudah didukung dengan fakta pada bagian argumentasi untuk menegaskan atau memperkuat. Untuk penegasan ulang ini akan diletakkan pada bagian akhir dari teks tersebut.
- Pengenalan isu: Pembuka dari sebuah persoalan aktual yang ditulis. Dengan begitu, pengenalan isu pada paragraf diperlukan untuk memberi konteks awal pada pembaca. Bagian tersebut berisi pengenalan isu utama yang menjadi tokoh, sorotan, opini masyarakat berupa pro kontra dan berbagai hal umum yang bisa membantu.
- Penyampaian argumen: Tanggapan penyusun media yang bersangkutan atau redaktur tentang peristiwa, kejadian atau persoalan aktual yang disoroti pada teks editorial. Di bagian ini, redaktur bisa menunjukkan posisinya atau keberpihakannya pada isu yang sedang dibahas, bisa setuju atau tidak atau bahkan hanya memberi apresiasi dan pujian saja.
- Kesimpulan, saran atau rekomendasi: Ini merupakan penutup dan bisa disebut sikap akhir, kesimpulan, saran atau rekomendasi dari informasi yang sudah dikomentasi tersebut.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Untuk kaidah kebahasaan teks editorial lebih dekat pada bahasa jurnalistik meski termasuk teks eksposisi. Ini disebabkan karena pada dasarnya tujuan dari penulisan teks editorial adalah untuk menyampaikan pendapat tentang sebuah berita. Untuk itu, akan sangat wajar jika kaidah kebahasaan masih berhubungan dengan teks berita.
- Kaidah kebahasaan yang dipakai pada teks editorial tidak jauh berbeda denngan teks prosedur yakni memakai verba material.
- Adverbia berguna supaya para pembaca bisa yakin pada teks yang sedang dibahas memakai kata keterangan seperti umumnya, terkadang, selalu, jarang dan masih banyak lagi.
- Konjungsi: Kata penghubung yang ada di teks seperti bahkan dan lainnya.
- Verba mterial: Verba yang menunjukkan sebuah perbuatan fisik atau juga bisa peristiwa.
- Verba rasional: Verba yang menunjukkan hubungan intensitas seperti “pengertian B adalah C” dan milik ‘Mengandung pengertian B memiliki C”.
- Verbal mental: Verba yang memperlihatkan persepsi seperti melihat, afeksi seperti khawatir dan juga kognisi seperti mengerti. Untuk verba mental ini terdapat partisi, pengindra serta fenomena.
Macam Jenis Teks Editorial
- Interpretative editorial: Ini adalah jenis teks editorial yang berguna untuk menjelaskan isu dengan cara menyajikan fakta serta figur agar bisa memberikan pengetahuan.
- Controversial editorial: Jenis editorial ini berguna untuk meyakinkan para pembaca pada sebuah keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca pada sebuah isu. Di dalam jenis editorial ini, umumnya pendapat yang berlawanan akan digambarkan jauh lebih buruk.
- Explantory editorial: Jenis editorial ini menyuguhkan masalah atau sebuah isu supaya bisa dinilai pembaca. Umumnya, jenis teks editorial ini berguna untuk mengidentifikasi sebuah masalah serta untuk membuka mata masyarakat supaya bisa lebih memperhatikan sebuah isu.
Cara Membedakan Fakta Serta Opini Pada Teks Editorial
Aapabila respon pada tulisan kurang baik, maka bisa jadi maksud sebenarnya disalahartikan. Akhirnya pembaca juga dituntut untuk bisa membedakan antara fakta dengan opini supaya bisa memastikan. Berikut beberapa cara yang bisa dipakai untuk membedakan antara fakta serta opini yang ada di dalam teks editorial:
- Pilah kalimat yang mengandung prediksi, kritik, harapan, penilaian serta saran. Kalimat yang seperti ini merupakan opini dan bukan sebuah fakta.
- Pisahkan kalimat yang mengandung data fakta seperti kalimat yang memberikan pernyataan sebuah angka statisik dari lembaga terpercaya atau kalimat langsung hasil dari wawancara bersama narasumber.
- Identifikasi tokoh, peristiwa serta segala sesuatu yang berkaitan dengan berita yang dikomentari pada teks editorial.
- Verifikasi kebenaran dari peristiwa, data serta seluruh konteks lain yang dipakai dalam teks editorial. Caranya bisa dilakukan secara sederhana yakni membandingkan dengan berita media lain atau mengakses website resmi penyedia data.
Tahapan Menulis Teks Editorial
Untuk tahap pengarapan teks editorial dibagi menjadi empat tahan, yakni:
- Pencarian ide serta topik.
- Seleksi serta penetapan topik.
- Pembobotan substansi materi serta penetapan tesis.
- Proses pelaksanaan penulisan
Sedangkan menurut Tim Kemdikbud mengatakan jika langkah menulis teks editorial terdiri dari beberapa tahap seperti berikut:
- Membaca dua hingga tiga teks editorial dari sumber berita seperti media massa yang berbeda untuk referensi gaya penulisan.
- Menyusun data isu utama supaya bisa dirumuskan menjadi sebuah pernyataan umum.
- Menelusuri data pendukung dari pernyataan umum yang sudah ditulis sebelumnya dari banyak sumber terpercaya seperti media massa, buku, lembaga penelitian, jurnal ilmiah daring atau luring serta badan pusat statistik.
- Menyusun perincian data lewat analisis kemudian membuat argumen berdasarkan hasil analisis.
- Menafsirkan banyak argumen yang sudah dibuat menjadi pendapat berupa apresiasi, kritik, penilaian umum atau harapan.
- Mengemukakan saran atau rekomendasi serta menunjukkan caranya supaya bisa memberikan solusi dan bukan hanya kritikan.
- Mengemas semua kerangka yang sudah dipersiapkan menjadi tulisan teks editorial dengan kalimat serta paragraf yang efektif supaya tidak terlalu panjang dan ringan dibaca yakni 8 hingga 10 paragraf dimana masing masing paragraf terdiri dari 2 hingga 3 kalimat saja.
Sedangkan menurut Kosasih menyatakan jika beberapa tahapan untuk membuat teks editorial adalah sebagai berikut:
- Memilih atau selecting: Ini menjadi langkah yang penting untuk memilih isu hangat yang nantinya akan diangkat menjadi tulisan.
- Mengumpulkan atau collecting: Mengumpulkan yang dimaksud disini adalah mengumpulkan banyak data yang bisa memperkuat argumen serta opini yang mau disampaikan supaya editorial bisa lebih dari sekedar opini saja.
- Mengaitkan atau connecting: berarti mengaitkan atau menghubungkan data serta argumen sehingga bisa didiskusikan dengan semua anggota redaksi sebab editorial mewakili media secara menyeluruh dan bukan opini pribadi.
- Memperbaiki atau correcting: Membaca tulisan kembali dengan menyeluruh serta memastikan tidak ada pada ketepatan struktur, isis serta kaidah kebahasaan.