Racun atau istilah lainnya disebut toksik merupakan segala zat (kimia) yang mengganggu bahkan sangat tidak menguntungkan bagi kehidupan organisme dibumi baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Racun atau toksik merupakan zat kimia berbahaya dengan dosis tinggi berbentuk zat padat, cair dan gas baik yang dapat diamati dengan mata langsung atau menggunakan alat bantu.
Secara umum, racun atau toksik dapat meyebabkan rasa sakit, luka, menghambat kerja organ tubuh pada manusia atau binatang. Toksik masuk melalui permukaan kulit dan mulut kemudian menghasilkan reaksi kimia yang tidak dapat ditolerir tubuh dan tumbuhan, merusak sel jaringan tumbuhan bahkan yang paling fatal adalah menyebabkan kematian.
Sebelum mengenal jenis-jenis racun dan efek yang ditimbulkan, ada baiknya memahami dulu perbedaan antara racun dengan toksik. Seringkali kita salah memahami antara racun dan toksik seinggah dalam kehidupa sehari-hari kita juga kerap salah mengambil tindakan dan kesimpulan apabila ada makanan atau makhluk hidup yang terkontaminasi racun dan toksik. Dalam dunia medis, racun dan toksik diartikan berbeda serta penanganannya pun berbeda.
Istilah racun dan toksik memang memiliki makna kata yang sama namun definisi yang berbeda. Jika racun dapat didefinisikan sebagai segala zat yang dapat menyebabkan kecacatan atau kerusakan pada makhluk hidup dengan dosis tertentu, berbeda dengan toksik yang didefiniskan sebagai racun yang hanya dihasilkan dari proses biologi makhluk hidup atau diproduksi di dalam organisme hidup atau sel makhluk hidup.
Reaksi toksin dan racun pada manusia dan tumbuhan biasanya memiliki dosisi tertentu dan tergantung pada skala ketahanan antibodi dan dosis racun. Bisa juga yang tadi pada awalnya zat yang masuk ke tubuh tidak berpotensi menyebabkan keracunan menjadi beracun dan menyebabkan kefatalan karena zat tersebut berekasi dengan zat lainnya yang sebelumnya terkandung dalam tubuh.
Mengenal Jenis Racun Dan Toksik Yang Paling Membahayakan
Disekitar lingkungan tempat tinggal kita, ada beragam racun yang tersebar. Hanya saja kita tidak mengetahui jenis atau ciri racun tersebut dikarenakan kita tidak memperhatikannya. Atau bisa saja racun tersebut tidak memberikan efek yang spontan terhadap aktifitas makhluk hidup disekitarnya. itulah yang membuat kita sering mengabaikan racun atau toksik yang ada di lingkungan sekitar kita.
Jenis Racun dan Efeknya
1. Natrium Sianida
Sianida termasuk ke dalam kategori racun karena merupakan zat kimia yang bukan dari sel organisme. sianida memiliki kadar bahaya yang sangat tinggi. Zat sianida dapat berupa gas, serbuk, dan kristal. Baunyapun cukup mudah dideteksi, hampir menyerupai bau kacang-kacangan almond dan ada bau menyengat yang terkesan pahit. Terpapar zatnya saja bisa menyebabkan pusing, mual dan muntah-muntah.
Ketika sianida masuk ke dalam tubuh manusia ataupun hewan, zat ini akan bekerja dengan cara mengikat oksigen-oksigen yang mengalir dalam darah makhluk hidup sehingga menyebabkan orang atau hewan tersebut meninggal karena kehabisan oksigen. Penggunaan dosis sehingga sianida dikategorikan beracun pun cukup rendah. Hanya dengan 5 miligram dengan etimasi waktu 1-15 menit saja sudah mampu membunuh manusia. Zat ini biasanya digunakan sebagai racun ketika memburu binatang liar secara ilegal.
2. Arsenix
Pada mulanya, Arsenik digunakan sebagai zat komposisi dalam pembuatan obat-obatan. Zat yang masuk ke dalam kategori racun ini dapat mengobati penyakit kulit seperti bisul hingga sifilis. Akan tetapi penggunaan yang lebihi aturan dosis yang sudah ditentkan akan menyebabkan seseorang yang terkena racun jenis ini akan mengalami muntah-muntah, kejang, pusing dan beberapa jam kemudian dapat menyebabkan kematian.
3. Digoxin
Digoxin merupakan salah satu jenis toksin yang dapat ditemukan pada tumbuhan bunga foxglove. Bunga jenis ini banyak dijumpai di inggris dan beberapa negara Eropa lainnya. Toksin ini dikategorikan sebagai toksin yang paling mematikan karena zat digoxin yang terserap tubuh bekerja dengan cepat. Zat ini akan masuk ke aliran darah dan berhenti di jantung.
Selama proses tersebut, korban akan mengalami gangguan seperti sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, bahkan halusinasi. Beberapa saat kemudian zat digoxin yang sudah mengendap di jantung akan menyebabkan penurunan dan pelambatan fungsi jantung yang kemudian berujung pada terhenti totalnya aktifitas jantung.
4. Botolinum
Toksik jenis ini dapat ditemukan dalam bakteri tertentu. Botalium pada umumnya digunakan sebagai bahan obat-obatan medis untuk botox. Dosis botolium yang digunakan untuk botox sangat kecil. Apabila dosis yang digunakan melanggar aturan dosis yang sudah ditentukan dan dianjurkan sebelumnya, maka zat ini akan otomatis berubah menjadi zat beracun yang teramat mematikan.
Botolium dapat merusak sel saraf mahluk hidup. Efek samping dari penggunaan botolium yang berlebihan yaitu dapat menyebabkan kelumpuhan, mengganggu otot pernafasan sehingga korban akan mengalami gagal pernafasan, dan yang lebih fatal tentunya kematian.
5. Tetrodotoxin
Toksin jenis ini banyak dijumpai pada hewan berupa ikan buntal atau ikan fugu. Zat beracun mematikan yang ada pada ikan buntal ini merupakan zat tetrodotoxin. Apabila mengkonsumsi atau terkena toksin ini maka akan menyebabkan mulut terasa panas seperti terbakar. Beberapa saat kemudian korban akan mengalami kejang-kejang karena seluruh fungsi tubuh menjadi lumpuh. Apabila tidak langsung ditangani dengan cepat, zat toksin ini akan menyebabkan kematian dalam jangka waktu beberapa jam saja.