Pengertian Ikatan Kimia : Macam Jenis dan Contoh Ikatan

Umumnya senyawa di dalam jasad hidup terdiri dari beberapa unsur antara lain : karbon, hydrogen, oksigen nitrogen, belerang dan fosfor. Kimia organic adalah cabang ilmu kimia khusus untuk mempelajari senyawa karbon. Sangat enting untuk mempelajari tentang ikatan kimia karena dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dari hal yang berhubungan dengan ikatan kimia.

A. Pengertian Ikatan Kimia

Menurut Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman, Ikatan Kimia merupakan gaya yang mengikat atom-atom dalam gabungan ion di setiap senyawa. Dalam dugaan jika gas mulia bersenyawa dengan unsure lain, aka nada keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang akan mencegah persenyawaan dengan unsure lain. Berdasarkan hal diatas maka dikembangkan teori disebut dengan Teori Lewis yaitu :

1. Ikatan kimia kemungkinan akan terbentuk dengan dua cara :

  • Adanya satu / lebih electron dari satu atom ke atom lain sedemikian rupa sehingga ion positif dan ion negative saling tarik-menarik karena muatan yang berlawanan membentuk ikatan ion.
  • Adanya pemakaian bersama pasangan electron antara atom-atom yang berikatan. Ikatan yang terbentuk disebut dengan ikatan kovalen.

2. Perpindahan electron bersama pasangan berlangsung sedemikian rupa hinga setiap atom mempunyai konfigurasi electron mantap yaitu konfigurasi 8 elektron valensi.

Dari ikatan kimia itu unsur-unsur membentuk molekul ataupun benda yang selanjutnya menyusun menjadi bagian dari alam semesta. Ikatan kimia terjadi karena interaksi elektronik dalam berbagai wujud dan mekanisme.

B. Jenis Ikatan Kimia

1. Ikatan Primer

Ikatan Primer merupakan ikatan kimia yang ikatan gaya anta atomnya relative besar. Ikatan primer terdiri dari ikatan ion, ikatan kovalen dan juga ikatan logam.

a). Ikatan Ion (James E.Brady, 1990) merupakan ikatan yang terjadi karena perpindahan electron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ini terbentuk antara atom yang dilepas electron (logam) dengan atom yang menangkap electron (bukan logam). Atom logam menjadi ion positif setelah melepas electron. Seangkan bukan atom logam negative setelah menerima electron. Ion-ion yang berlawanan akan terjadi tarik-menarik yang disebut dengan ion / elektrokovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionic yang biasanya terbentuk antara atom-atom unsure loga dan juga non logam.

b). Ikatan Kovalen (James e.Brady, 1990) merupakan ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan electron secara bersama-sama oleh dua atom. Ikatan ini terbentuk antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap electron (keduanya atom bukan logam). Pasangan electron yang dipakai secara bersama disebut pasangan electron ikatan (PEI), sedangkan electron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan electron bebas (PEB). Ikatan kovalen terjadi karena atom-atom unsure non logam bisa sejenis dan berbeda jenisnya. Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Katan kovalen terdiri dari

  • Ikatan Kovalen Nonpolar, yaitu ikatan kovalen yang PEI nay tertarik sama kuat kea rah atom-atom yang berikatan. Senyawa ini terbentuk antara atom-atom unsure yang memiliki perbedaan elektronegatifan nol / mepunyai molekul simetri.ikatan kovalen nonpolar terdiri dari : ikatan kovalen tunggal (memiliki 1 pasang PEI), ikatan kovalen rangkap dua (memiliki 2 pasang PEI), ikatan kovalen rangkap tiga (memiliki 3 pasang PEI).
  • Ikatan Kovalen Polar, yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan dari suatu unsure. Senyawa kovalen polar terjadi antara atom-atom unsure yang berbeda keelektronegatifaanya besar dan mempunyai bentuk molkul asimetris serta mempunyai momen dipole.

c). Ikatan Logam, merupakan ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama electron-elektron valensi antar atom-atom logam. Adanya ikatan logam menyebankan logam bersifat : berwujud padat pada suhu kamar kecuali Hg, keras tetapi lentur dan dapa ditempa, memiliki titik didih dan leleh yang tinggi, penghantar listrik dan panas yang baik dan mengilap.

2. Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)

Ikatan sekunder merupakan ikatan antar molekul yang gaya ikatannya timbul dari dipole atom atau molekul. Semakin kuat daya tarik antarmolekul maka semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga berakibat semakin tinggi titik leleh ataupun didih suatu senyawa.

a). Gaya London/ Dispresi, merupakan gaya tarik menarik antara molekul dan zat nonpolar. Electron senantiasa bergerak dalam orbital, perpindahan electron dari satu daerah e yang lainya menjadikan molekul bersifat nonpolar menjadi polar sesaat.

b). Ikatan Hidrogen, gaya antar molekul relative kuat terdapat dalam Hidrogen yang memiliki keelektronegatifan besar. Kekuatan ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegatifan antar molekul-molekul tersebut, semakin besar perbedaan maka semakin besar hydrogen terbentuk.

c). Ikatan Gaya Van Der Waals, gaya antar molekul secara kolektif disebut dengan gaya van der waals. Gaya London, gaya dipole-dipol dan gaya dipole-dipol terimbas tergolong gaya van der waals.

Jumlah unsure yang terdapat dialam lebih dari 118 unsur, itu karena atom-atom dapat bereaksi anara satu atom dengan atom lainnya membentuk substansi baru yang disebut senyawa. Jika dua ataiu lebih atom berikatan membentuk ikatan kimia menhasilkan senyawa yang unik dengan sifat kimia.