Pengertian Humorisme : Sejarah, Tes Kepribadian dan Pandangan Medis

A. Sejarah Humorisme

Humorisme dapat ditelusuri dengan mengetahui sejarah dari kepribadian. Melihat ke masa lalu, pada abad 18-an, saat itu psikologi bukan bidang ilmu sendiri. Psikologi masih menjadi substansi dari filsafat dan fisiologi. Salah satu pendekatan yang diaplikasikan dikenal dengan sebutan humorisme.

Pada tahun 1850-an, teori humorisme mendapatkan banyak kecaman dan mulai ditinggalkan. Dulunya humorisme diidentikkan dengan cairan tubuh tertentu yang mempengaruhi tempramen manusia. Walaupun teori humorisme ditinggalkan sejak lama, tetapi tipologi kepribadian 4 tipe substansial dijadikan inspirasi oleh berbagai tokoh psikologi dan filsuf.

Adapun 4 tipe yang masih eksis hingga saat ini antara lain sanguinis, koleris, phlegmatis, dan melankolis. Kini tipe yang dijelaskan tersebut dijadikan sebagai metafora dalam mendeskripsikan watak seseorang.

B. Pandangan Tes Kepribadian

Pembahasan kali ini tidak mengartikan humorisme sebagai humor dalam komedi. Namun, lebih mendeskripsikannya terkait cairan tubuh yang mendominasi tubuh manusia. Kemudian tentang bagaimana cairan tersebut mempengaruhi kesehatan dan tempramen manusia. Cairan tubuh dominan ini mampu membentuk temperamen tertentu. Berikut penjelasan keempat cairan tubuh yakni:

1. Sanguine (Darah)

Orang yang memiliki tipe pertama ini mudah diketahui, sebab ia menunjukkan kecenderungan aktif dan ceria. Orang sanguinis lebih senang menjadi pusat perhatian dan berada ditengah keramaian. Mereka identik dengan cerewet dan sering berbicara sebelum bertindak. Sangat spontan dan seperti tidak pernah lelah.

2. Choler (Cairan empedu kuning)

Selanjutnya adalah kolerik atau choler. Umumnya orang bertipe kolerik terlihat berani dan tegas dalam mengambil keputusan. Mereka juga tidak segan menyuarakan pendapatnya. Meskipun mereka tahu pendapatnya tidak disetujui orang lain. Tindakan yang dilakukan terlihat agresif dan tidak takut menimbulkan berkonflik. Adapun kelebihan dari tipe ini yaitu memiliki kapasitas kepemimpinan yang baik.

3. Melancholy (Cairan Empedu Hitam)

Tipe melankolis atau melancholy memiliki watak perfeksionis dan kemampuan berpikir lebih mendalam. Sedangkan perasaan mereka lebih peka, tetapi sayangnya terlalu peka sehingga bisa tersinggung. Melankolis juga memiliki sifat pesimistis yang intensitas setiap individunya berbeda. Sifat inilah yang dapat membuat seorang melankolis mudah tertekan.

4. Phlegm (Lendir)

Tipe keempat ini phegm lebih dikenal sebagai indivitu yang mencintai kedamaian. Mereka juga memiliki kebijaksanaan yang mempuni. Tipe phlegmatis juga kerap kali menghindari konflik dan selalu menunjukkan sikap tenang. Namun, ketenangan seorang phlegmatis sering dianggap kurang inisiatif dan pasif.

Setelah melihat keempat tipe substansial humoris diatas semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing. Tipe ini menciptakan tempramen ideal dalam diri individu apabila seimbang. Maksudnya, masing-masing sesuai dengan peran dominan yang diambil individu terhadap lingkungan sekitar.

Sejauh ini belum ditemukan penelitian terbaru terkait humorisme. Alhasil, para pakar psikologi menganggap humorisme tidak perlu diambil dengan serius. Artinya humorisme menjadi tes kepribadian non-resmi, seperti yang disajikan majalah, surat kabar, atau banyak platform online.