Pengertian Ekspektasi : Macam Jenis, Contoh, Manfaat, Perbedaan dan Motivasi

Jagad.id – Ekspektasi merupakan harapan besar yang dibebankan pada sesuatu yang dianggap bisa memberikan dampak lebih bagus atau lebih baik. Kata ekspektasi sendiri diadaptasi dari bahasa Inggris yakni expectation dengan kata dasar expect yang berarti, menduga, mengharapkan atau menyangka. Bisa disimpulkan jika ekspektasi merupakan keyakinan yang kuat jika sesuatu akan menjadi masalah di kemudian hari. Pada dasarnya, ekspektasi merupakan harapan atau sesuatu yang memang diinginkan untuk terjadi. Akan tetapi, tidak seluruh harapan atau ekspektasi bisa menjadi kenyataan meski sudah semaksimal mungkin diupayakan.

Pada dasarnya, ekspektasi adalah harapan atau sesuatu yang bersifat wajib terjalin. Namun, tidak semua ekspektasi atau harapan dapat dipadati walau telah dicoba sebanyak banyaknya. Ekspektasi adalah bayangan yang dokehendaki menjadi realitas dan biasanya berlawanan dengan realitasnya.

Pengertian Ekspektasi Menurut Para Ahli

Selain pengertian umum, para ahli juga menyatakan pendapat yang berbeda tentang pengertian dari ekspektasi dan berikut beberapa diantaranya:

1. Menurut Pendapat Fleming dan Levie

Menurut Fleming dan Levie, ekspektasi merupakan semua keinginan, cita cita dan harapan akan sesuatu hal yang mau didapatkan dengan tindakan dan tingkah laku yang nyata.

2. Menurut Pendapat Anderson dan Chambers

Anderson dan Chambers berpendapat jika ekspektasi merupakan sesuatu yang diyakini seseorang tentang apa yang akan diperolehnya berhubungan dengan sebuah kinerja dari pelayanan atau produk tertentu.

3. Menurut Pendapat Boeree

Boeree berpendapat jika ekspektasi merupakan harapan akan kesenangan yang tidak konstan yang terjadi karena gagasan mengenai sesuatu hal di masa yang akan datang.

4. Menurut Pendapat Sutisna

Sutisna berpendapat jika ekspektasi merupakan keyakinan atau kepercayaan seseorang sebelumnya mengenai banyak hal yang semestinya terjadi di kondisi tertentu.

Contoh Ekspektasi Dalam Berbagai Bidang

Berikut adalah beberapa contoh dari ekspektasi dalam bidang ekonomi, ekspektasi dalam dunia kerja dan ekspektasi dalam hubungan manusia.

1. Ekspektasi Dalam Bidang Ekonomi

Ekspektasi ekonomi merupakan harapan atau prediksi tentang perkembangan perekonomian di periode waktu yang akan datang. Ekspektasi ekonomi bisa berbentuk banyak hal seperti jumlah pengangguran, inflasi, pertumbuhan produktivitas dan juga neraca perdagangan.

• Contoh Ekspektasi Dalam Bidang Ekonomi

Pemerintah Indonesia mempunyai ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 yakni ada di angka 6%. Akan tetapi pada kenyataannya, ekspektasi ini tidak bisa terealisasi sebab adanya banyak faktor yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Ekspektasi ekonomi juga tidak selalu sama seperti prediksi atau harapan. Pertumbuhan ekonomi bisa saja berada di bawah harapan atau lebih baik dari yang diprediksi.

2. Ekspektasi Dalam Dunia Kerja

Ekspektasi dalam dunia kerja terjadi pada perusahaan serta karyawan yang juga sering tidak sama seperti kenyataannya. Dari sisi perusahaan mempunyai ekspektasi untuk memperoleh karyawan yang bisa memberi kotribusi besar untuk perusahaan namun dengan gaji yang murah. Sementara dari sisi karyawan punya ekspektasi gaji yang tinggi serta fasilitas agar bisa merasa nyaman dengan pekerjaan yang juga mudah.

• Contoh Ekspektasi Dalam Dunia Kerja

Sebuah perusahaan membuat iklan lowong kerja untuk posisi manajer berkualifikasi tinggi. Dengan gaji Ep 7 juta/bulan, maka perusahaan berhatap karyawan yang dapat membawahi beberapa divisi. Sebagian besar orang yang melamar pekerjaan mempunyai ekspektasi gaji 10 juta/bulan pada posisi tersebut khususnya karena kualifikasi serta tanggung jawab yang tinggi. Sedangkan untuk mendapatkan manajer yang diperlukan, maka perusahaan mempunyai 2 pilihan yakni menurunkan ekspektasi atau menambah gai sesuai dengan ekspektasi pelamar.

3. Ekspetasi Pada Hubungan Manusia

Pada hubungan antar manusia, seringkali setiap individu punya ekspektasi pada individu yang lain. Seseorang bisa saja melakukan apapun hanya untuk mewujudkan keinginannya dan terkadang juga sering tidak sama seperti ekspektasinya.

• Contoh Ekspektasi Pada Hubungan Manusia

Seorang laki laki berusaha untuk mendekati perempuan yang disukai dengan banyak cara dan menurut laki laki tersebut, semua usaha yang dilakukan pada akhirnya bisa membuat luluh perempuan tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya, perempuan tersebut merasa terganggu dan berusaha untuk menghindar. Dalam contoh kasus ini memperlihatkan jika ekspektasi tidak selalu sama seperti realita.

Perbedaan Ekspektasi dan Realita

Ekspektasi adalah kondisi pengharapan atau membayangi tentang sesuatu yang diinginkan agar terjadi meski tidak ada jaminan jika ekspektasi tersebut akan terjadi. Sementara realita merupakan kondisi yang sudah terjadi serta mutlak dan tidak dapat diubah menjadi menyenangkan atau menyakitkan.

Cara Mengganti Ekspektasi Menjadi Motivasi

Sebagian orang biasanya memiliki ekspektasi yang besar untuk sebuah tujuan. Namun ada kalanya hal ini tidak bisa diwujudkan dan belum dapat dijadikan realitas. Ditambah lagi, terkadang orang juga merasa kecewa dan sulit untuk menerima realitas. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan jika anda mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi yang gagal menjadi realitas:

1. Bisa Menerima dan Bersyukur Dengan Kenyataan

Cara ini mungkin akan sulit dilakukan sebab tidak semua orang punya jiwa yang ikhlas untuk menerima apa yang sudah terjadi. Namun, jika hal ini dilakukan, maka rasa kecewa bisa sedikit teratasi. Meski terkadang merasa menyakitkan, akan tetapi jangan sampai hal tersebut membuat anda putus asa dan terpuruk.

Memiliki anggapan negatif juga bisa menambah beban yang dirasakan. Untuk itulah, perilaku terbaik yang bisa dilakukan adalah bisa menerima dengan lapang dada dengan apa yang sudah terjadi dan bersyukur dengan apa yang dimiliki.

Biasanya, hasil belum tentu sesuai dengan keinginan yang mengarahkan seseorang menjadi individu yang lebih aktif dan juga tekun untuk berusaha. Selain itu, anda juga akan belajar dari kesalahan sehingga di kemudian hari bisa mendapatkan ekspektasi yang diharapkan.

2. Hadapi Realitas yang Terlihat Berat

Ada kalanya, rasa khawatir terjadi ketika mengingat realita yang tampak sangat berat dan juga menakutkan. Hal yang harus dilakukan adalah menghadapi realitas tersebut meski terasa berat. Hal ini bisa membuat anda menjadi seseorang yang lebih tangguh sekaligus siap untuk menghadapi segala kemungkinan di masa yang akan datang.

3. Bangkit dan Tumbuhkan Semangat Baru

Ekspektasi yang tidak sesuai bisa membuat seseorang tidak semangat dan tidak mau berupaya kembali. Hal ini kurang tepat karena hanya membuat seseorang bisa berlarut larut di dalam kesedihan. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah bangkit dan terus menumbuhkan semangat yang baru.

4. Belajar dan Berjuang Lebih Giat

Jika hasil yang anda harapkan tidak sesuai dengan ekspektasi, maka kemungkinan seseorang akan menyerah dengan perjuangan dan tidak mau berusaha dan ini adalah perilaku yang salah. Realita yang tidak sesuai dengan keinginan biasanya terjadi karena hasil dari seseorang yang kurang belajar. Untuk itu, cara mengatasi yang paling tepat adalah terus belajar dan berjuang dengan giat.

5. Membuat Cadangan Rencana

Terkadang, seseorang bisa lupa tentang hal berarti yang sebenarnya bisa dijadikan perhitungan dalam membuat sebuah keputusan. Jika keputusan yang sudah dibuat untuk rencana awal kandas, maka sebaiknya siapkan juga rencana cadangan. Memiliki rencana cadangan sangat berarti karena bisa berpengaruh pada tingkatan keberhasilan dari pencapaian ekspektasi. Untuk itu, jika memang rencana awal tidak berjalan dengan baik, maka sebaiknya segera jalankan rencana kedua.

Manfaat Ekspektasi Bagi Diri Sendiri

1. Ekspektasi Merupakan Hal yang Penting dan Wajar

Sangat wajar jika setiap orang mempunyai harapan selama hidup seperti contohnya mendapatkan karir yang baik di masa depan, punya kendaraan impian serta rumah yang sesuai dengan yang diinginkan.

2. Belajar Untuk Berharap Serta Percaya Pada Diri Sendiri

Orang yang mengharapkan sesuatu, maka juga harus berusaha dengan keras untuk mewujudkannya. Tidak hanya dengan berusaha untuk mewujudkan harapan, namun juga harus selalu percaya dengan kemampuan serta diri sendiri.

3. Memberikan Semangat Pada Diri Sendiri

Jika tidak mempunyai ekspektasi, maka tentunya tidak akan ada tujuan untuk masa depan. Harapan atau ekspektasi nantinya bisa memberikan semangat dalam diri sendiri agar bisa mewujudkan ekspektasi tersebut pada masa depan.

Ciri Ciri Orang yang Melakukan Ekspektasi

Tanpa disadari, kita mungkin pernah melakukan ekspektasi termasuk juga orang lain di sekitar. Untuk mengetahui apakah anda sedang melakukan ekspektasi, berikut adalah beberapa contoh tentang ekspektasi yang biasa ditemukan dalam kehidupan:

1. Memiliki Pemikiran Berbeda

Orang yang sering melakukan ekspektasi baik itu sesuatu atau kondisi biasanya mempunyai pemikiran berbeda dengan orang lain. Beberapa orang mungkin beranggapan jika orang yang sering berekspektasi merupakan orang yang keras terhadap diri sendiri. Ini terlihat dari harapan yang dimiliki sangat besar akan sesuatu yang baik di masa akan datang serta melakukan segala usaha agar tujuan tersebut bisa tercapai. Seseorang yang sering berekspektasi mungkin akan dianggap sebagai orang yang tidak kenal lelah serta menjalani semuanya sesuai dengan keinginan.

2. Melakukan Aksi Secara Nyata

Ekspektasi merupakan sikap mengharap sesuatu yang baik di masa berikutnya. Ini kemudian membuat orang yang melakukannya harus berbuat sesuatu agar bisa memenuhi harapan yang sudah ditetapkan. Banyak ahli yang menjelaskan tentang ekspektasi jika ini adalah istilah pengharapan yang diiringi dengan tindakan atau aksi nyata. Untuk itu, mereka yang sering melakukan ekspektasi merupakan seseorang yang pantang menyerah dan akan terus berusaha.

3. Berusaha Serta Berhasil

Karena ekspektasi adalah harapan positif akan hasil yang diperoleh, maka kebanyakan orang akan berusaha untuk memenuhi ekspektasi dengan cara bekerja keras. Lalu, ini dijadikan sebagai patokan dari sebuah keberhasilan. Untuk itu, salah satu ciri dari ekspektasi yang biasa ditemukan adalah seseorang memasang hasil sebagai sebuah pencapaian. Dengan begitu, usaha tidak akan menjadi sesuatu yang dihargai dan penting apabila tidak memberikan hasil sesuai keinginan.

Meski tidak terjadi pada semua orang, namun seringkali seseorang merasa tertekan sebab tidak memperoleh ekspektasi yang dikehendaki. Untuk itulah, menetapkan ekspektasi terlalu tinggi dengan frekuensi yang terlalu tinggi juga sangat tidak disarankan para praktisi kesehatan.