Apa Itu Desain Grafis : Sejarah, Materi Dasar, Aplikasi, Jenis dan Contoh

Apa Itu Desain Grafis : Sejarah, Materi Kuliah dan Jenisnya – Sejak zaman dulu manusia terus mengembangkan cara untuk mengkomunikasikan ide, gagasan, dan informasi. Selain menggunakan tutur bahasa lisan dan tulisan, saat ini cara untuk mengutarakan informasi dapat menggunakan desain grafis.

Secara umum pengertian Desain grafis atau bisa disebut rancang grafis adalah bentuk komunikasi dengan menggunakan elemen visual, yang terdiri dari tulisan, bentuk dan gambar. Maksud dibuat desain grafis adalah untuk menciptakan persepsi atau imaji terhadap pesan yang akan disampaikan kepada pembaca.

A. Sejarah Desain Grafis

Perkembangan desain grafis saat ini tidak dapat lepas dari sejarah perkembangan seni rupa. Oleh karena itu, contoh komunikasi visual tertua ditemukan pada lukisan gua di Lascaux, Prancis tahun 15.000-10.000 SM. Pada lukisan tersebut terdapat bentuk-bentuk ideogram (simbol grafis yang mewakili ide) kemudian berkembang menjadi aksara. Salah satu pelopor produk desain grafis adalah Morris pada akhir abad ke-19. Dari tahun 1891 hingga 1896, William Morris mempublikasikan buku berdesain apik dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan bahwa pangsa pasar produk desain grafis dengan terjualnya percetakan buku desain grafis. Karya-karya Morris dan pergerakan private press secara langsung berdampak pada Art Nouveau dan secara tidak langsung memengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.

Sejarah digunakan kata “Desain Grafis” pertama kali pada tahun 1922. Kata tersebut dimuat dalam esai berjudul New Kind Of Printing Calls For New Design, yang ditulis oleh seorang desainer buku Amerika bernama William Addison Dwiggins. Sehingga pada tahun 1927, terbitlah buku pertama berjudul Raffe’s Graphic Design yang menggunakan istilah desain grafis pada judulnya. Selain buku tersebut, ada juga desain klasik abad modern yang telah menggunakan font huruf yang dirancang oleh Edward Johnston tepat pada tahun 1916.

Uni Soviet pada tahun 1920 sudah ada aliran bernama konstuktivisme. Konstuktivisme merupakan aliran seni yang berorientasi pada kebebasan individu. Oleh pemerintah Rusia akhirnya menerapkan aliran ini sebagai acuan dalam membuat desain bangunan, perangkat teater, poster, pakaian, logo, menu dan lain sebagainya. Pada tahun 1928, Jan Tschichold telah membuat rumusan prinsip-prinsip dasar tipografi modern dalam sebuah buku karyanya berjudul New Typography. Tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia tipografi saat ini Tschichold, Bauhaus, Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky. Ke lima tokoh tersebut mempelopori teknik produksi yang digunakan selama abad ke 20. Hingga tahun selanjutnya, teknik typografi mulai diakui publik dan diterapkan pada banyak produk desain.

Setelah perang dunia II, kebutuhan pasar akan produk grafis sangat meningkat, misalnya dari sektor industri makanan membutuhkan desain kemasan produk, logo, spanduk untuk iklan dan lain sebagainya. Pengaruh Bauhaus pindah sekolah ke Chicago membawa banyak perubahan bagi perindustrian desain grafis di Amerika saat itu. Industri desain grafis semakin berkembang sering dengan perkembangan gaya konsumerisme. Meskipun menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain, kebutuhan akan desain grafis tetap meningkat karena gaya konsumenrisme semakin meluas.

Saat ini pun peralatan yang mendukung desain grafis sudah sangat canggih dan mudah, misalnya komputer, smartphone dan perangkat lainnya. Siapapun yang memiliki imajinasi untuk mendesain, pasti bisa melakukannya.

B. Materi Kuliah Desain Grafis

Materi Desain Grafis Logo
Desain Logo

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, desain grafis kemudian menjadi satu bagian jurusan pada universitas atau perguruan tinggi. Untuk mata kuliah desain grafis setiap universitas memiliki kebijakan tersendiri, namun inti dari pelajaran yang disampaikan adalah sama. Berikut merupakan pelajaran desain grafis yang akan dipelajari dalam ruang kuliah.

1. Design Fundamentals (Dasar-Dasar Desain)

Sebagai pemula, sudah pasti akan mempelajari dasar-dasar desain grafis. Mata kuliah ini mempelajari elemen desain seperti titik, garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Hal ini wajib diketahui dan dikuasai oleh seorang yang ingin menjadi desainer.

Prinsip prinsip dalam desain juga akan dipelajari pada Design Fundamentals, misalnya seperti prinsip keseimbangan (balance), kesatuan (unity), ritme, penekanan, proporsi, kontras, dan repetisi. Tujuan dari materi mata kuliah ini adalah supaya calon desainer memiliki dasar yang kuat untuk mendesain.

2. Fotografi dan Objek Manipulasi

Fotografi juga diperlukan dalam desain grafis. Dalam pelajaran ini akan dibahas seputar pemahaman teknis fotografi sebagai medium komunikasi visual melalui praktik lapangan. Disini akan dilatih menggunakan teknik-tekni fotografi, montage, komposisi dan pencahayaan.

Selain fotografi ada objek manipulasi atau obejct manipulation. Kebijakan universitas menamakan mata kuliah tentu berbeda-beda, sesuai dengan kurikulumnya. Tetapi hal yang dipelajari sama saja yakni memanipulasi objek sehingga dapat diterapkan pada hal baru.

3. Creative Drawing

Meskipun software desain grafis mudah digunakan, keterampilan tangan dalam desain grafis masih dibutuhkan. Creative Drawing dibutuhkan supaya creator dapat menciptakan desain baru dan original. Dalam creative drawing akan diberikan pemahaman mengenai teknik, proses dan cara dalam menggambar sebuah objek.

4. Etika Tipografi, Fotografi dan Desain

Dalam materi ini akan dijelaskan prinsip prinsip dasar serta etika yang perlu ditaati dalam menggunakan ilmu tipografi, fotografi dan desain. Etika ini muncul agar tidak terjadi penyimpangan desain yang dapat melanggar norma-norma masyarakat.

5. Art and Design History

Selain mendapatkan teknik, proses dan cara, sejarah perkembangan desain sebagai sebuah seni tidak dapat dilupakan. Dalam pelajaran ini, akan dibahas mengenai sejarah seni desain, gaya desain populer pada tahun tertentu dan perubahan-perubahan desain. Setelah mengetahui sejarah perkembangannya, diharapkan calon desainer dapat memodifikasi dan membuat sejarah baru dalam dunia desain.

6. Single Page Design

Langkah awal dalam digital publishing, materi ini diajarkan mengenai prinsip-prinsip dasar (warna, bentuk, tipografi dan komposisi). Prinsip-prinsip tersebut dipadukan dan diaplikasikan sehingga menghasilkan produk desain yang memenuhi syarat prinsip desain. Penerapan Layout juga akan dipelajari pada Mata kuliah ini.

C. Dasar Desain Grafis

Kuliah Desain Grafis 3D
Desain 3D

Untuk membuat desain yang original, proposional dan dapat diterima oleh khalayak umum, diperlukan pemahaman matang tentang desain grafis. Ada dua hal pokok yang harus dipahami yakni elemen-elemen desain dan konsep dasar desain.

1. Elemen-Elemen Desain

Elemen desain merupakan semua unsur yang menyusun atau menjadi basis sebuah produk desain. Elemen desain terdiri dari beragam jenis, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuuhan dan konsep dalam desain.

a). Titik

Titik merupakan elemen paling dasar dalam sebuah desain. Tanpa ada titik, maka elemen lain tidak dapat terbentuk. Pada bagian tertentu, elemen titik biasanya digunakan untuk menambah kesan simetris, ringan, tipis dan mengisi bidang kosong.

b). Garis (Line)

Garis merupakan elemen yang tersusun dari titik-titik yang saling terhubung. Sebuah desain biasanya terdiri atas banyak garis sehingga membentuk suatu konsep seni. Garis juga memiliki fungsi sebagai pembeda antara satu obyek dengan obyek yang lain, serta dapat memberikan pemahaman terhadap pemirsa atas desain yang disajikan.

Garis dapat terdiri dari beragam bentuk, dengan dasar 2 garis lurus (straight line) dan garis lengkung (curved line). Dari dua dasar garis tersebut berkembang garis zig-zag, garis putus-putus dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan elemen garis, sebuah desain dapat terbentuk dengan sangat bagus, contohnya pada desain vektor.

c). Form and Space (Bentuk dan Ruang)

Bentuk dan Ruang adalah kumpulan garis yang saling berkesinambungan sehingga membentuk satu obyek tertentu. Obyek yang terbentuk dari garis ini disebut dengan shape, bisa berupa obyek geometris seperti kotak, lingkatan, elips dan poligon serta obyek non-geometris lainnya.

Ketika membuat obyek, pada saat itu pula terbentuk ruang (space). Dalam dunia desain grafis, ruang dapat dibagi menjadi dua, yakni ruang positif dan ruang negatif. Ruang positif dalam desain grafis adalah ruang yang ada di dalam obyek itu sendiri. Sedangkan ruang negatif adalah ruang yang berada diluar dari obyek tersebut.

Misalnya ada sebuah obyek berbentuk balok, maka ruang positifnya berada didalam obyek balok tersebut. Sedangkan obyek negatifnya berada di luar obyek balok, misalnya area kanvas  yang digunakan untuk mendesain.

d). Warna (Color)

Warna menjadi bagian yang sangat penting dalam desain grafis. Sebab, secara psikologis, manusia lebih tertarik terhadap warna terlebihdahulu daripada bentuk dan teks. Semakin bagus kombinasi warna dalam desain, maka audiens yang pertama kali melihat akan tertarik.

Ada dua hal yang perlu diketahui oleh calon desainer dalam menerapkan warna dalam desainnya, yakni psikologi warna dan mode warna.

  • Psikologi warna ini berkaitan dengan persepsi manusia terhadap warna yang ada, sehingga berpengaruh terhadap imajinasi pada pikiran manusia. Ada 3 kategori warna global yang berpengaruh terhadap persepsi manusia, yaitu warna hangat (merah, kuning, oranye), dingin (hijau, biru, ungu) dan warna netral (hitam, putih, abu-abu).
  • Mode warna berkaitan dengan teknis penggunaan mode warna dalam software aplikasi desain sehingga berpengaruh terhadap hasil pencetakan. Pada umumnya terdapat dua mode warna, yakni RGB (Red Green Blue) dan CMYK (Cyan-Magenta-Yellow-Black).  Penggunaan mode warna RGB biasanya untuk dilihat pada media elektronik dan CMYK pada media cetak.
e). Teks

Elemen desain ini juga tidak kalah penting, karena tanpa sebuah teks maka desain grafis tidak bisa dipahami oleh khalayak umum. Teks merupakan kumpulan huruf yang membentuk kata dan kalimat, sehingga dapat dipahami oleh audiens. Tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi secara implisit, tampilan visual teks pada produk desain grafis harus dapat menarik orang lain.

f). Tekstur dan Gambar

Tekstur adalah elemen desain yang memiliki fungsi untuk memberikan penekanan pada obyek-obyek ilustrasi. Penggunaan tekstur yang tepat dapat memberikan keefektifan dalam menyampaikan informasi pada produk desain. Begitu juga dengan gambar yang juga dapat memberikan nilai lebih pada desain grafis.

2. Konsep Dasar Desain

Supaya hasil desain grafis dapat diterima oleh publik, maka dibutuhkan konsep dasar desain. Konsep dasar desain sangat penting agar proses desain menjadi lebih efektif dan efisien.

a). Keseimbangan

Konsep dasar ini berkaitan dengan “bobot” yang setara antar elemen-elemen penyusun dalam desain. Misalnya dalam sebuah desain ada beberapa macam obyek, maka tugas desainer adalah membuatnya terlihat seimbang dalam visual secara keseluruhan.

Prinsip keseimbangan pada desain ini dapat dikatakan berhasil, jika desainer mampu memanfaatkan unsur instrinsik dan ekstrinsik dari obyek-obyek yang ada. Seperti contohnya mengatur persebaran, pemilihan bentuk, penataan warna dan lain sebagainya.

b). Kontras

Kontras erat kaitannya dengan penekanan terhadap elemen tertentu terhadap elemen lainnya. Prinsip dasarnya adalah sebuah obyek akan terlihat lebih jelas karena obyek lain berkebalikan kualitasnya. Kontras sangat berguna untuk memberi bobot pada obyek tertentu, sehingga mengarahkan audiens untuk melihat pada obyek yang dianggap “penting”.

c). Kontinuitas

Setiap desain pasti terdapat elemen warna dan bentuk. Setiap elemen dan bentuk pada desain diharapkan memiliki kesamaan nuansa. Dengan hal tersebut, audiens tidak kehilangan imajinasi saat melihat produk desain grafis.

d). Repetisi (Pengulangan)

Pengulangan berkaitan dengan penggunaan obyek-obyek dengan tipe sama sebagai bagian penting dalam desain. Dengan menerapkan konsep repetisi, akan menumbuhkan pemahaman dan kesadaran audiens terhadap informasi dalam desain grafis.

e). Unity (Kesatuan)

Kesatuan adalah konsep akhir yang akan dicapai dalam sebuah desain. Kesatuan dalam desain memiliki penekanan makna dan pesan yang sama meskipun terdiri dari banyak elemen dan obyek.

D. Jenis Desain Grafis

Contoh Desain Grafis Website
Desain Web

1. Desain Grafis Identitas Visual

Desain grafis identitas visual merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengkomunikasikan identitas suatu perusahaan, lembaga atau produk dalam bentuk visual. Identitas visual lazim digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk pesaing, sehingga konsumen menjadi lebih ingat.

2. Desain Antar Muka

Dalam dunia desain grafis, desain antar muka (User Interface) terfokus pada pengalaman visual pengguna dalam memahami setiap elemen dalam layar, seperti tombol, menu, mikro-interaksi dan lain sebagainya. Ini tugas desainer untuk mengembangkan desain yang estetika serta mudah dimengerti.

3. Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan

Konten visual yang menarik dengan ide yang bagus akan memengaruhi orang dalam membeli suatu produk. Karena konsumen lebih tertarik pada desain produk bagus, maka desain grafis dapat membantu mempromosikan dan mengkomunikasikan produk kepada konsumen.

4. Publikasi

Desain grafis publikasi dikhususkan dalam membuat desain yang dapat diterima oleh khalayak umum. Misalnya desain sampul buku, koran, majalah dan lainnya. Dalam hal ini, desainer bekerjasama dengan editor dan penerbit untuk menyusun tata letak, tipografi, grafik dan ilustrasi.

5. Motion Grafis

Motion grafis adalah perkembangan dari seni desain grafis. Ini merupakan gabungan dari ilustrasi, tipografi, fotografi dan videografi dengan menggunakan teknik animasi bergerak. Kelebihan motion grafis adalah dapat membuat pemirsa lebih memahami apa yang disampaikan karena tak perlu memikirkan imajinya.

E. Aplikasi Desain Grafis

Untuk membuat desain seorang desainer dapat membuat sketsa dengan menggunakan media kerta dan pensil. Setelah itu, untuk membuat desainnya hingga jadi dapat digunakan software aplikasi desain grafis seperti aplikasi berikut.

1. Corel Draw

Corel draw merupakan aplikasi desain grafis berbayar yang paling banyak digunakan saat ini khususnya para kreatif desainer. Untuk dapat menggunakan software ini, pengguna harus membeli lisensi kepada perusahaan pembuat corel-draw. Untuk desain vektor sangat cocok dengan aplikasi ini.

2. Photoshop

Untuk seorang editor gambar, aplikasi photoshop dapat dikatakan terbaik dalam membantu pekerjaan tersebut. Software photoshop merupakan salah satu produk dari adobe, sehingga untuk menggunakannya harus membeli lisensi terlebih dahulu.

3. Inkscape

Salah satu software aplikasi desain grafis open source (gratis) ini dapat membantu dalam membuat produk desain. Pengguna tidak perlu membayar kepada penciptanya, karena software ini free lisensi dan bebas digunakan selamanya. Meskipun fiturnya tidak sebanyak dua aplikasi diatas, inkscape masih bisa dimanfaatkan dalam membuat berbagai macam desain.

Selain aplikasi diatas, masih banyak pilihan aplikasi desain grafis yang dapat digunakan dalam membantu membuat sebuah desain.

F. Contoh Produk Desain Grafis

1. Baliho

Baliho merupakan contoh desain grafis yang berfungsi untuk mengiklankan suatu produk atau perusahaan. Biasanya baliho dipasang pada pinggir jalan dengan ukuran yang cukup besar.

2. Pamflet

Pamflet biasanya digunakan untuk menyebarkan informasi mengenai suatu event atau acara yang diselenggarakan oleh instansi.

3. Info Grafis

Info grafis merupakan contoh produk desain grafis yang saat ini banyak digunakan untuk menginformasikan berita yang cukup penting. Dengan adanya info grafis, informasi dapat tersampaikan lebih efektif dan mudah dipahami. Biasanya info grafis hanya digunakan untuk elektronik publishing (tidak dicetak).