Pengertian Cerita Fiksi dan Contohnya

Jagad.id – Bagi anda yang senang membaca buku, cerpen, atau novel pasti tahu tentang pengertian cerita fiksi. Cerita fiksi dapat memancing imajinasi seseorang dalam membuat atau menciptakan sebuah cerita. Cerita fiksi dikategorikan ke dalam salah satu karya tulis non ilmiah, karena cerita ini bersifat subjektif artinya tidak terjadi di dunia nyata sama sekali. Karena subjektiflah, cerita ini ternyata bisa membawa anda untuk berimajinasi.

Pengertian Cerita Fiksi

Cerita fiksi adalah salah satu jenis karya sastra yang berisi karangan semata yang bukan berdasarkan dari cerita nyata. Imajinasi pengarang cerita bisa dari mana saja, misalnya dari wawasan, pengalaman, dari cerita yang ia baca di buku, pandangan, tafsiran, ataupun dari penilaian si penulis mengenai suatu peristiwa baik yang nyata ataupun tidak.

Fiksi merupakan prosa naratif yang memiliki sifat imajiner, tetapi jalan ceritanya harus masuk akal dan tetap mengandung kebenaran dan mengandung unsur dramatis antar manusia di dalamnya. Kebenaran dalam cerita fiksi merupakan keyakinan yang disesuaikan dengan pandangan pengarang cerita tersebut, terhadap segala jenis masalah yang terjadi dalam hidup.

Dalam kamus sastra, cerita fiksi memiliki definisi yaitu sebuah cerita rekaan yang memiliki tokoh dan alur yang dihasilkan oleh sebuah khayalan atau imajinasi. Pengarang dituntut untuk membuat cerita dengan cara mengolah imajinasi yang dimilikinya, terhadap segala peristiwa yang diungkapkan ke dalam bahasa.

Jenis-Jenis Fiksi

1. Roman

Kisah atau cerita roman yaitu sebuah karya fiksi yang disusun dalam jumlah yang banyak, karena isinya menceritakan tentang beberapa tokoh yang terdapat di dalam cerita tersebut. Kisah roman identik dengan sebuah karangan fiksi yang dalam bentuk fiksi lama, karena karangan tersebut mengandung banyak hikmah yang mengarah ke kisah klasik.

2. Novel

Pengertian novel yaitu sebuah karangan fiksi yang menceritakan tentang satu tokoh utama yang memiliki pro dan kontra, di akhir cerita novel akan ada klimaks atau akhir cerita yang dituliskan pengarang. Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang paling banyak penggemarnya, sehingga banyak pengarang novel yang menjadi terkenal karena karyanya.

3. Cerpen

Cerpen merupakan salah satu jenis cerita fiksi yang memiliki jumlah halaman paling sedikit, karena sesuai dengan namanya cerita pendek karena ceritanya memang tidak memiliki kelanjutan walaupun masih ada endingnya. Tetapi, kebanyakan orang akan lebih menyukai novel dibanding cerpen.

Contoh-Contoh Fiksi

Berdasarkan kategori jenis-jenis fiksi yang tadi telah disebutkan, maka ada beberapa contoh dari cerita fiksi dari jenis-jenis cerita fiksi. Diantaranya sebagai berikut :

1. Contoh fiksi roman

Salah satu contoh fiksi roman yang cukup dikenal oleh banyak orang di Indonesia yaitu, jalan cerita kerajaan singosari dan majapahit. Kedua kerajaan tersebut memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan dan perkembangan bangsa Indonesia. sehingga cerita nyata kerajaan tersebut dapat dijadikan karya fiksi roman yang panjang dan bermakna.

2. Contoh fiksi novel

Contoh cerita fiksi kategori novel yang dikenal baik oleh masyarakat yaitu beberapa judul novel berikut diantaranya 5 CM, ayat-ayat cinta, ketika cinta bertasbih, sampai novel dillan yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan publik. Selain itu ada juga novel klasik yang terkenal di Indonesia seperti Siti Nurbaya atau tenggelamnya kapal Van Der Wick.

3. Contoh fiksi cerpen

Ada banyak sekali contoh cerpen yang bisa anda baca di mana saja, misalnya di beberapa media cetak seperti di majalah. Judul cerpen yang cukup terkenal di Indonesia adalah Cinta Tak Kunjung Tiba karangan Heni Pratiwi. Jika anda ingin membaca cerpen berkualitas baik anda bisa membacanya di majalah-majalah yang cukup ternama.

Perbedaan Cerita Fiksi Dengan Non Fiksi

Perbedaan non fiksi dengan cerita fiksi terletak pada masalah faktual serta imajiner atau tidak. Namun perbedaan keduanya tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa, alur atau plot cerita di dalamnya. Yang jelas perbedaan mencolok dari keduanya yaitu sifatnya yang nyata atau tidak, misalnya cerita non fiksi bisa berdasar pada kisah nyata atau peristiwa yang pernah terjadi.

Sehingga cerita non fiksi tidak harus bersifat baku atau kaku, karena isi cerita non fiksi bisa saja mendayu-dayu dan penuh dengan drama layaknya cerita fiksi novel atau cerpen. Cerita non fiksi juga bisa dibuat dengan bahasa yang formal atau bisa juga dengan gaya slengean. Bahkan cerita cerpen dan novel pun bisa dibuat dengan gaya bahasa ilmiah tetapi tentu tidak akan cocok.

Di dunia sastra ada yang disebut dengan jurnalisme sastra, maksudnya yaitu berita non fiksi yang dibuat dengan bahasa sastra yang melow. Berita-berita non fiksi tersebut bisa kita dapati di beberapa majalah tertentu, dan kita yang membacanya akan serasa sedang membaca novel atau karya sastra tertentu padahal isinya benar-benar nyata dan berdasarkan fakta yang ada.