Fenomena aurora sangat berhubungan dengan interaksi yang terjadi di matahari serta bumi. Reaksi fusi yang terjadi di matahari tidak hanya menghasilkan energi termonuklir namun juga menghasilkan positron, e neutrino dan juga sinar gamma. Ditambah lagi juga menghasilkan inti hidrogen atau proton, inti helium dan partikel lain yang terpancarkan karena tekanan radiasi yang besar.
A. Pengertian Aurora
Fenomena alam yakni aurora terlihat seperti pancaran cahaya yang menyala dengan terang pada lapisan ionosfer di sebuah planet yang merupakan akibat dari sebuah interaksi antara medan magnetik yang ada di planet dengan partikel bermuatan yang dipancarkan matahari.
B. Sejarah Aurora
Pertama kalinya nama aurora digunakan Pierre Gassend yakni seorang ilmuwan di abad ke-17. Istilah aurora pertama kali dipakai Galileo Galilei di tahun 1619 yang mempelajari tentang cahaya menakjubkan ini. Ketika pihak gereja membatasi gerakannya karena dianggap bersebrangan dengan doktrin gereja yang sudah dianut ratusan tahun yang mengatakan jika bumi adalah pusat dari alam semesta, maka Galuleo terpaksa menyamarkan tulisannya dengan meminjam nama muridnya yakni Mario Guiducci.
Namun pendapat Galileo mengenai aurora tetap dirasa kurang tepat sebab menurutnya aurora terjadi karena pantulan sinar matahari di lapisan atmosfer atas. Ada 2 gas utama di atmosfer yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan aurora yakni oksigen penyebab dua warna aurora yakni hijau dan kuning serta nitrogen penghasil warna biru muda.
C. Proses Terjadinya Aurora
Pancaran partikel bermuatan yang memiliki energi tinggi dari matahari disebut dengan angin matahari atau solar wind. Dengan kecepatan antara 300.000 hingga 1.000.000 m/s dan kerapatan 0.1 hingga 30 cm2, maka berbagai partikel akan bergerak. Angin matahari ini tidak bisa secara langsung menyentuh permukaan bumi yang disebabkan karena bumi memiliki medan magnetik.
Ditambah lagi dengan kerapatan atmosfer bumi yang sampai 1019 partikel cm3 sehingga membuat kemungkinan partikel angin matahari sampai ke permukaan bumi semakin kecil. Namun ada beberapa partikel angin matahari yang bisa melewati atmosfer bumi dan menabrak molekul udara.
Tabrakan ini mengakibatkan aurora terjadi dengan cahaya yang indah. Cahaya ini terjadi karena molekul udara menyerap energi partikel dan memancarkannya kembali dalam bentuk cahaya. Aurora yang ada di atas kutub utara dinamakan dengan aurora borealis, sedangkan yang ada di kutub selatan disebut dengan aurora australis.
Aurora yang terjadi di kutub utara disebabkan karena kutub magnet bumi ada di dekat kutub geografis. Kutub utara magnet bumi terletak di dekat bumi begitu pun sebaliknya. Dengan begitu, partikel bermuatan yang masuk ke atmosfer bumi akan bergerak dalam lintasan spiral ke kutub magnet bumi.
Warna yang dihasilkan aurora terjadi akibat benturan partikel dan juga molekul atau atom yang berbeda. Contohnya aurora warna hijau bisa terbentuk akibat benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen. Sedangkan aurora merah terjadi akibat benturan partikel elektron dan atom oksigen.
D. Jenis Jenis Aurora
Aurora bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu aurora borealis dan juga aurora australis dan berikut penjelasan selengkapnya:
1. Aurora Borealis
Aurora borealis terjadi di sebelah utara. Disebut dengan borealis karena diambil dari nama Dewo Fajar Roma yakni Aurora dan juga nama Yunani untuk angin utara yakni Boreas. Ini diakibatkan karena di Eropa, auora sering terlihat berwarna kemerahan di ufuk atau kutub utara sehingga seperti matahari yang akan terbit pada arah tersebut.
Aurora borealis ini biasanya terjadi di bulan September dan Oktober serta Maret dan April. Aurora borealis umumnya akan terlihat di daerah antartika yakni Alaska, Kanada, Skandinavia dan juga Rusia.
2. Aurora Australis
Ini adalah fenomena aurora yang terjadi di sebelah Selatan dengan sifat yang hampir sama dengan aurora borealis. Seperti namanya, aurora ini umumnya terjadi di belahan bumi bagian selatan seperti Australia. Terkadang, aurora australis terlihat di puncak gunung daerah yang beriklim tropis termasuk gunung tertinggi di Indonesia.
E. Manfaat dan Dampak Aurora
Aurora mempunyai keindahan yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Bisa dikatakan jika manfaat dari hampir serupa dengan pelangi. Namun sayangnya, aurora juga memiliki dampak yang negatif pada bumi. Beberapa dampak negatif dari aurora diantaranya adalah merusak jaringan sistem seperti internet, telepon dan juga listrik. Negara Amerika pernah dilanda badai aurora dan mengalami kerugian hingga milyaran bahkan triliunan akibat jaringan listrik di negara bagian Amerika yang padam.
F. Fakta Tentang Aurora
Dari fenomena alam aurora, ada beberapa fakta yang mungkin belum banyak diketahui dan berikut beberapa diantaranya:
- Aurora tidak hanya terjadi di bumi namun juga pada planet di tata surya.
- Aurora bisa bergerak dari utara ke kawasan yang ada di selatan.
- Aurora mempunyai temperatur yang dingin sehingga tampilan langit terlihat seperti api.
- Aurora mempunyai temperatur yang dingin sehingga terlihat seperti api yang dingin.
- Aurora akan terlihat semakin indah ketika dilihat memakai kamera yang canggih.