Jagad.id – Self-harm adalah upaya menyakiti diri sendiri dikarenakan tidak sanggup menahan amarah yang ada didalam diri. Self-harm sendiri adalah cara seseorang untuk mengekspresikan perasaan yang tidak dapat diluapkan. Masa remaja merupakan masa rentan terjadinya sebuah konflik. Perubahan yang terjadi pada remaja dan tuntutan yang dialaminya bisa memicu stress sehingga dapat menyakiti diri sendiri.
Ciri-ciri pelaku self-harm
- Sering menyendiri
- Menyimpan benda tajam
- Tidak beristirahat dengan cukup
- Overthiking
- Selalu menyalahkan diri sendiri
Faktor pemicu self-harm
Trauma Psikologis
Kekerasan emosional, seksual dan fisik mejadi salahsatu penyebab seseorang melakukan self-harm. Mereka merasa mati rasa, hampa, tidak berguna dan malu terhadap diri sendiri.
Masalah Sosial
Seseorang yang mengalami konflik dengan keluarga, teman dan pasangan rentan menyakiti diri sendiri.
Gangguan Mental
Gangguan mental seperti bipolar yang ditandai dengan perubahan mood yang ekstrem juga menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan self-harm. Bipolar termasuk gangguan mental yang tidak dapat disembuhkan, namun bisa diatasi dengan obat-obatan.
Bentuk self-harm
- Melakukan goresan atau sayatan pada tubuh
- Menghantukkan kepala ke dinding
- Memukul diri sendiri
- Mengukir kata-kata tertentu pada kulit tubuh
Cara mencegah self-harm
- Mencari tahu penyebab masalah yang dialami
- Berbagi cerita dengan orang yang dipercaya
- Bersihkan lingkungan dari benda tajam
- Olahraga
- menangis
- Memiliki diary untuk meluapkan apa yang kamu rasakan
- Minum air hangat
- Menggenggam es batu
Orang-orang yang melukai diri sendiri merasa dendam mereka tersampaikan meski harus dengan cara melukai dirinya sendiri. Tekanan yang dialami bisa menjadi penyebab seseorang untuk melukai dirinya. Banyak orang yang terdorong untuk melukai diri sendiri karena melihat orang terdekatnya juga melukai diri sendiri.
Kebanyakan orang yang melakukan self-harm tidak merasakan sakit setelah melakukannya. Bagi mereka, ini adalah salahsatu upaya untuk membuat dirinya tenang. Orang yang melakukan self-harm ada yang hanya sekali maupun berulang kali.
Fania Ariani, Mahasiswi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.