Jagad.id – Doa Niat Puasa Ramadhan, Puasa Ramadhan adalah ibadah yang diwajibkan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama sebulan penuh, kaum Muslimin menjalankan puasa dengan menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas seksual dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan diri dari hal-hal yang diharamkan, tetapi juga harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Doa niat puasa Ramadhan merupakan salah satu doa yang harus dibaca sebelum memulai puasa. Doa ini berfungsi sebagai pengikat dan penyemangat bagi para pelaku puasa untuk menjalani ibadah dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Selain itu, doa niat puasa juga menjadi sarana untuk memperbaiki niat dan menghilangkan segala bentuk riya dan kesombongan dalam beribadah.
Menurut Mazhab Syafi’i, niat puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa nazar, dan qadha puasa wajib harus dinyatakan dalam hati pada malam hari. Hal ini penting untuk menentukan keabsahan puasa seseorang. Meski demikian, sangat dianjurkan untuk melafalkan niat puasa. Untuk membantu mereka yang wajib berpuasa Ramadhan, berikut beberapa contoh lafal niat puasa yang bisa dibaca:
Niat puasa dari redaksi dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala
Kata “Ramadhana” dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.
Terdapat redaksi niat puasa dari Kitab Asnal Mathalib sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala
Kata “Ramadhana” dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya
Kemudian ada redaksi lain dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala
Kata “Ramadhani” dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas badal kata “hādzihi” yang menjadi mudhaf ilaihi dari “Ramadhani“.
Terdapat dua redaksi niat puasa dari dari Kitab I’anatut Thalibin yang tergolong cukup pendek antara lain sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma ghadin min/’an Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
Terdapat pula redaksi niat puasa dari Kitab Asnal Mathalib sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ
Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya menyajikan beberapa argumen dari madzhab Syafi’i yang mendukung kewajiban menyatakan niat puasa wajib pada malam hari. Salah satu argumen tersebut adalah sebagai berikut:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر
Artinya, “Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,”
Doa niat puasa Ramadhan harus dibaca dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Sebagai pelaku puasa, kita harus menyadari bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga harus dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan yang tulus. Dengan membaca doa niat puasa, kita diharapkan dapat memperbaiki niat dan menghilangkan segala bentuk riya dan kesombongan dalam beribadah.
Selain membaca doa niat puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalankan puasa Ramadhan. Pertama, kita harus memperhatikan waktu imsak dan berbuka puasa yang telah ditetapkan. Kedua, kita harus menjaga kesehatan dan menghindari hal-hal yang dapat merusak kesehatan saat berpuasa.
Ketiga, kita harus memperbanyak ibadah dan amal kebaikan selama bulan Ramadhan. Dalam menjalankan puasa Ramadhan, kita juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah kita. Selain berpuasa, kita juga dapat memperbanyak ibadah lain seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan bersedekah. Dengan melakukan ibadah-ibadah tersebut, kita diharapkan dapat mendapatkan pahala yang lebih besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam kesimpulannya, doa niat puasa Ramadhan merupakan salah satu doa yang harus dibaca sebelum memulai puasa. Doa ini berfungsi sebagai pengikat dan penyemangat bagi para pelaku puasa untuk menjalani ibadah dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Selain itu, doa niat puasa juga menjadi sarana untuk memperbaiki niat dan menghilangkan segala bentuk riya dan kesombongan dalam beribadah.
Demikian ulasan Doa niat puasa ramadhan, kita diharapkan dapat menjalankan puasa dengan penuh kesabaran dan ketulusan serta memperbanyak ibadah dan amal kebaikan selama bulan Ramadhan. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan baik dan khusyuk. Amin.