Momen Bulan Rajab, Pembebasan Diri dari Azab dan Siksa Neraka

Jagad.idMomen Bulan Rajab, Pembebasan Diri dari Azab dan Siksa Neraka. Rajab merupakan momen yang pas untuk bertobat, khususnya Taubat Nasuha (Taubat dengan bersungguh-sungguh). Di bulan-bulan haram ini Allah SWT menganjurkan kita agar jangan pernah melakukan perbuatan dosa pada diri sendiri (Dzalim pada diri sendiri), contohnya yaitu melakukan kemaksiatan kepada Allah.

Momen bulan Rajab, momen terbaik untuk bertobat

Dengan semua aktivitasnya sehari-hari, manusia sebetulnya tidak pernah lepas dari lakukan kelalaian berbuat salah. Maka dari itu, kita benar-benar disarankan untuk sering bertobat dan meminta ampunan dengan beristighfar serta melaksanakan sholat malam.

Kesadaran diri untuk memohon ampunan sesudah melakukan kesalahan bahkan dosa merupakan karunia dan nikmat yang tidak ternilai dari Allah. Ini ialah pertanda jika Allah ingin melepaskan hamba-hamba-Nya dari siksa Neraka.

Allah SWT berfirman :

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْن

 

Artinya : “Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya) (QS. Ali Imran [3]: 135).”

Berdasarkan ayat diatas bercerita mengenai orang-orang yang bertaqwa dan para muhsinin (Hamba yang merasa diawasi Allah dalam setiap lakunya). Di ayat selanjutnya, Allah SWT memperjelas jika orang yang bertaqwa dan muhsinin akan mendapatkan surga dari Allah kelak.

Pertanda Seorang Hamba dibebaskan dari Azab dan Siksa Neraka

Habibana Umar bin Hafidz mengajarkan supaya kita selalu jaga diri, supaya kita terhitung orang yang terlepas dari siksa dan azab neraka. Ada beberapa pertanda jika Allah membebaskan seorang hamba dari azab dan siksa neraka, antara lain :

  1. Menyegerakan memohon ampunan ketika sudah berbuat kesalahan.
  2. Tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam perbuatan maksiat.
  3. Membenci tindakan yang diperbuat para penghuni Neraka.

Kemudian, Habib Umar berkata : “Apabila seorang membiarkan matanya menyaksikan suatu hal yang dilarang, atau ia tidak mengendalikan diri dari maksiat, karena itu ia belum terhitung barisan yang sudah dibebaskan dari siksa Neraka.”

Baca Juga : 10 Nasihat di bulan Rajab, Ayo amalkan !

Seorang hamba yang ditakdirkan menjadi penghuni surga akan berusaha melihat suatu hal yang akan mendekatkannya kepada Allah dan memperlihatkan ketaatannya kepada-Nya. Satu diantaranya ialah menjaga penglihatan pada beberapa hal yang tidak diridhoi Allah SWT.

Allah SWT berfirman :

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ

Artinya : “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang mereka perbuat.”

“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya memelihara kemaluannya (QS. An-Nur [24]: 30-31).”

Tidak Melakukan hal-hal yang mengundang Amarah Allah di Bulan Rajab.

Salah satu usaha ikhtiar agar dibebaskan dari api neraka pada bulan Rajab dengan membuang segala hal yang mengundang murka Allah dari rumah kita. Janganlah sampai bulan Rajab berakhir seperti bulan-bulan yang lalu.

Beberapa teman dekat atau sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebaik-baiknya panutan yang selalu menghiasi dirinya dengan hal-hal yang disayangi Allah. Bahkan, Allah menyebutkan keduanya dalam firman-Nya :

وَلٰكِنَّ اللّٰهَ حَبَّبَ اِلَيْكُمُ الْاِيْمَانَ وَزَيَّنَهٗ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَكَرَّهَ اِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الرّٰشِدُوْنَۙ

Artinya : “Allah menjadikanmu cinta pada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikanmu benci pada kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan kebenaran (QS. Al-Hujurat [49]: 7).”

Baca Juga : 4 Sunnah Nabi pada bulan Rajab

Perbanyak istighfar dan bertaubat merupakan amal ibadah yang dicintai Allah. Pada saat hati dan pikiran merasa nyaman, tentram dan senang bertobat serta meminta ampunan, itu berarti ada di dalam hati seorang hamba, baik pada pagi hari atau pada sore hari, pertanda dibebaskannnya dari azab api Neraka.

Berikut adalah salah satu do’a paling penting dalam bertobat untuk senantiasa kita amalkan :

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Artinya : “Ya Rabb kami, tolong ampuni dan terima tobat kami. Sungguh Engkaulah Yang Maha Menerima Tobat, Maha Penyayang.”

Hadirkanlah dalam hati untuk selalu mengikuti Rasulullah SAW dalam beristighfar

(Washilah/Tawassul). Dalam pertobatan dan meminta pengampunan, kita harus berusaha meneladani jalan Nabi Muhammad saw dalam beribadah. Disamping itu, kita harus menyembahkan hati kita dengan segenap hati dalam doa (Menghadirkan Hati yang ikhlas dan bersih dalam berdo’a).

Dengan meneladani Nabi Muhammad saw, mudah-mudahan Allah meridhoi dan memberkahi kita untuk dapat berwashilah kepada Baginda Nabi saw. Selalu bersholawat kepada nabi, semoga kita tergolong umatnya yang diampuni dan mendapat syafa’at kelak di hari kiamat.

Baca Juga : 5 Tanda-tanda Allah mencintai Hambanya

Karena apabila dalam bertobat senantiasa bertawassul/berwashilah kepada Nabi untuk pengampunan umatnya, karena itu Allah pasti terima tobat kita. Karena Rasulullah saw ialah orang yang doanya selalu diterima dan diwujudkan (dikabulkan).

Oleh karena itu, silahkan kita memperbanyak meminta ampunan pada bulan mulia dari Allah ini. Dengan mengharap pengampunan dan bertobat, kita akan menjadi satu diantara dari beberapa orang dipilih, untuk dekat dengan-Nya, dibebaskan dari azab dan siksa Neraka, serta mendapat syafaat dari Nabi Muhammad saw, untuk mendapat pengampunan di dunia dan di akhirat.

Nah, demikianlah pembahasan tentang Momen Bulan Rajab, Pembebasan Diri dari Azab dan Siksa Neraka, momen bertobat dan memohon ampunan kepada Allah melalui washilah kepada kekasihnya (Nabi Muhammad SAW). Semoga kita tergolong umatnya nabi saw yang diampuni dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya serta kelak mendapat syafa’at Nabi Muhammad SAW.