Metamorfosis Nyamuk – Nyamuk tumbuh hingga dewasa melalui empat tahap, proses ini disebut metamorfosis. Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna yaitu melalui empat tahap proses pertumbuhan mulai dari telur, larva, pupa dan menjadi nyamuk dewasa. Ada sekitar 2.700 spesies nyamuk yang diketahui tersebar di seluruh dunia pada saat ini. Setiap jenis spesies mungkin menunjukkan siklus pertumbuhan hidup yang sedikit berbeda.
Proses Tahapan Metamorfosis Sempurna Nyamuk :
Walapun nyamuk terlihat hewan yang sepele dan tidak begitu mengancam jika dilihat dengan mata, tetapi Nyamuk pada dasarnya sangat berbahaya karena mampu menjadi pemicu wabah penyakit yang mematikan. Banyak penyakit seperti Demam Berdarah, chikukunya, zika, malaria dan penyakit berbahaya lainya yang paling sering diderita oleh balita disebabkan oleh Nyamuk ini. Menurut penelitian Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap ancaman penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Daur Hidup Nyamuk yaitu dari telur nyamuk yang menetas, kemudian tumbuh memasuki tahap larva, berkembang menjadi pupa atau kepompong, selanjutnya pupa berubah menjadi nyamuk dewasa yang kemudian kawin dan menghasilkan nyamuk generasi yang baru dengan siklus sama yang akan berulang kembali.
Metamorfosis Nyamuk
1. Telur
Tidak semua nyamuk memerlukan darah, hanya nyamuk betinya yang diketahui menghisap darah manusia. Nyamuk Betina memerlukan darah sebagai sumber protein dan Energi yang cukup untuk digunakan saat masa memproduksi telur. Begitu dia siap bertelur, dia akan mencari tempat yang tepat. Nyamuk memerlukan tempat yang berair untuk meletakan telurnya, terutama di genangan air cenderung jernih atau air yang mengalir dengan sangat lambat sehingga telur tidak akan terseret arus air.
Bisanya Nyamuk Betina mampu memproduksi telur sebanyak 100-300 butir dengan ukuran yang sangat kecil yaitu 0,5 mm. Telur diletakkan satu per satu dan mengapung di permukaan air. Biasanya telur berwarna putih ketika pertama kali dikeluarkan, dalam satu hari kemudian warna telur nyamuk menjadi gelap mendekati hitam. Mereka menetas dalam satu hingga tiga hari tergantung pada suhu lingkungan sekitar. Lokasi yang digunakan untuk meletakan telur berbeda beda tergantung spesies dari nyamuk yang bertelur. Sebagai contoh Nyamuk Culex, Culiseta, dan Anopheles meletakkan telur mereka di atas air sementara Aedes meletakkan telur mereka di lumpur basah. Lamanya tahap telur sangat tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Kebanyakan telur menetas menjadi larva dalam waktu 48 jam atau sekitar 1-2 hari.
2. Jentik – larva
Larva yang baru menetas disebut larva instar. Saat baru menetas ukuran larva nyamuk pertama kali sangat kecil dan sulit untuk dilihat. Larva nyamuk biasanya dapat diamati dengan jelas mengapung di permukaan air. Di sini mereka dapat memperoleh makanan dan bernapas melalui siphon mereka. Siphon terletak di pangkal perut mereka dan nampak mirip dengan snorkel. Larva biasanya memakan bakteri alga, mikroorganisme dan bahan organik lainnya yang berada di air.
Karena kerangka larva nyamuk terletak di luar (exoskeleton), mirip dengan kepiting, mereka harus melepaskan rangka luarnya agar bisa tumbuh berkembang dengan normal. Diketahui, saat larva nyamuk terasa terganggu maka dia akan menyelam untuk menyelamatkan diri. Lama fase Jentik jentik pada nyamuk biasanya berkisar antara 8-10 hari yang dipengaruhi dengan kondisi lingkungan sekitar, mungkin terdapat sedikit perbedaan lama waktu dalam fase larva ini tergantung pada jenis spesies Nyamuk.
3. Kepompong – Pupa
Setelah larva nyamuk menyelesaikan tahap instar keempat kemudian larva nyamuk (Jentik jentik) akan berkembang menjadi pupa. Ini adalah tahap di mana Nyamuk akan bermetamorfosis untuk menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang. Prosesnya mirip dengan ulat yang menjadi kupu-kupu. Nyamuk akan menjadi kepompong hanya untuk beberapa hari, yang biasanya sekitar 1-2 hari tergantung dari spesies nyamuk.
Sementara sebagian besar pupa serangga tidak aktif, Pupa nyamuk bersifat unik karena mereka sangat aktif dan dapat bergerak cepat melalui air. Pada fase kepompong nyamuk sementara tidak mengkonsumsi makanan dan ciri kepompong nyamuk jika diamati yaitu berwarna semi transparan.
4. Nyamuk Dewasa
Setelah fase pupa atau kepongpong selesai, kulit pupa nyamuk bagian atas akan terbelah. Nyamuk dewasa dengan perlahan dan hati-hati akan keluar dari kulit pupa tersebut. Setelah lepas dari kulit pupa, maka nyamuk yang saat itu mengapung di permukaan air akan beristirahat di sana sampai tubuh dan sayapnya mengeras. Setelah tubuh mengeras nyamuk akan terbang untuk memulai kehidupan barunya. Salah satu hal pertama kali yang dilakukan nyamuk yaitu terbang mencari nektar untuk dikonsumsi sebagai energi beraktifitas kedepannya.
Umumnya nyamuk jantan muncul lebih dulu sebelum nyamuk betina menyelesaikan fase pupa. Ini memberi Nyamuk jantan kesempatan untuk matang sebelum betina muncul. Nyamuk jantan kemudian menggunakan antena berbulu mereka untuk mendengar sayap betina yang baru muncul. Setiap spesies nyamuk memiliki suara yang berbeda pada sayapnya sehingga jantan dapat menemukan betina dari spesies yang sama. Perkawinan nyamuk biasanya terjadi setelah 1-2 hari setelah keluar dari fase pupa. Setelah mereka kawin, betina akan mencari makanan berupa darah.
Ciri ciri fisik nyamuk jantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil daripada nyamuk betina. Nyamuk jantan tidak mengkonsumsi darah, diketahui hanya nyamuk betina yang menghisap darah, karena dia membutuhkan protein dari darah saat masa bertelur. Nyamuk yang menghisap darah manusia sangat berbahaya karena berpotensi menjadi sumber penularan penyakit.
Kesimpulan
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna melalui 4 tahap proses fase pertumbuhan yaitu; Telur, Jenitk (Larva), Kepompong (Pupa) dan akhirnya menjadi Nyamuk dewasa yang bisa terbang.