Kupu kupu adalah hewan jenis serangga termasuk dalam Ordo Lepidoptera. Hewan yang identik dengan keindahan saat dipandang dengan mata dan merupakan simbol kecantikan ini merupakan hewan diurnal (Aktif saat siang hari) berbeda dengan ngengat yang merupakan hewan nokturnal (Aktif di Waktu Malam). Kupu-kupu memiliki jumlah Spesies yang cukup banyak yaitu sekitar 600 Spesies yang diketahui di pulau Bali dan Jawa.
Proses Tahapan Metamorfosis Sempurna Kupu :
Walaupun tampak indah dipandang mata saat kupu kupu terbang dikebun, tetapi banyak orang jijik dengan bentuknya saat masih dalam fase ulat, padahal diketahui ulat dan kupu adalah hewan yang sama. Tidak sedikit orang yang belum paham mengenai metamorfosis pada kupu kupu ini. Kupu Kupu merupakan hewan yang mengalami Metamorfosis Sempurna.
Daur Hidup Kupu Kupu yaitu dari telur kupu kupu yang menetas, kemudian tumbuh memasuki tahap larva, berkembang menjadi pupa atau kepompong, selanjutnya pupa berubah menjadi kupu dewasa yang kemudian kawin dan menghasilkan kupu kupu generasi yang baru dengan siklus sama yang akan berulang kembali.
Proses Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu
Berikut ini adalah artikel teks dan gambar penjelasan mengenai siklus kehidupan pada kupu-kupu secara detail, termasuk semua empat tahap fase proses perubahanya. Semua kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna atau complete metamorphosis Untuk tumbuh menjadi dewasa, mereka melalui 4 tahap seperti metamorfosis sempurna serangga lainnya: telur, larva, pupa dan dewasa (kupu-kupu).
Setiap tahap fase perubahan memiliki cirikhas yang berbeda-beda. misalnya, saat fase ulat maka kupu kupu perlu makan banyak, dan saat menjadi kupu dewasa maka akan mengalami masa kawin dan berkembangbiak. Tergantung pada jenis kupu-kupu, siklus hidup kupu-kupu dapat berlangsung mulai dari satu minggu bahkan beberapa spesies kupu kupu dapat hidup hingga 4 minggu atau sekitar 1 bulan.
1. Telur
Seekor kupu-kupu memulai hidup dari fase telur yang sangat kecil, bulat, oval atau silindris. Hal paling unik tentang telur kupu-kupu, terutama telur kupu-kupu monarch, dapat dilihat dengan cukup dekat dan teliti maka akan nampak ulat kecil yang tumbuh di dalamnya. Beberapa telur kupu-kupu mungkin berbentuk bulat, tetapi ada juga beberapa berbentuk lonjong dan beberapa jenis telur kupu mungkin terdapat warna garis dan masih banyak macam bentuk dan warna telur tergantung spesies kupu lainnya. Telur kupu sangat beragam karena, bentuk telur tergantung pada jenis kupu-kupu yang memproduksinya.
Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di daun tanaman. Seekor kupu-kupu betina dapat bertelur antara 100 dan 300 telur. kupu-kupu bertelur pada daun dengan tujuan agar jika telur menetas maka kupu yang baru lahir bisa dengan mudah menemukan makanan.
2. Ulat – Larva (Caterpillar)
Larva kupu-kupu lebih dikenal dan sering disebut dengan nama ulat, pada fase ini ulat hanya memiliki sedikit waktu untuk berubah ke fase selanjutnya. Dalam fase Ulat yang lebih banyak dilakukan hanyalah makan. Ketika telur menetas, ulat akan memulai pekerjaannya dan memakan daun tempat mereka dilahirkan. Hal ini menjadi alasan sangat penting mengapa induk kupu-kupu meletakkan telurnya pada jenis daun yang akan dimakan ulat – sesuai dengan jenis ulat yang hanya menyukai jenis daun tertentu. Selain itu alasan lain induk kupu kupu meletakan telur pada daun tanaman tertentu karena untuk memudahkan ulat yang tidak dapat melakukan perjalanan ke lokasi baru yang cukup jauh untuk mencari makanan.
Ulat perlu makan yang sangat banyak sehingga mereka dapat tumbuh dengan cepat. Ketika ulat lahir, mereka sangat kecil. Ketika mereka mulai makan, mereka langsung mulai tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh menjadi ukuran Dewasa, ulat berganti kulit beberapa kali dalam fase ini yaitu dengan melepaskan Eksoskeleton lunak yang akan berganti dengan Eksoskeleton keras pada saat fase menjadi kupu dewasa.
3. Kepompong – Pupa (Chrysalis)
Tahap pupa adalah salah satu tahap cukup unik dari fase metamorfosis kehidupan kupu-kupu. Segera setelah ulat tumbuh dan mencapai panjang penuh, mereka membentuk diri menjadi Pupa, yang juga dikenal sebagai kepompong. Dari luar kepompong, kelihatannya ulat itu mungkin hanya beristirahat dan tampak tidak beraktifitas, tetapi sebenarnya di dalamnya terdapat proses perubahan yang dilakukan. Di dalam pupa, ulat akan dengan cepat berubah bentuk.
Seperti yang kebanyakan orang tahu, ulat memiliki ciri fisik pendek, gemuk dan tidak memiliki sayap sama sekali. Di dalam kepompong bagian tubuh lama ulat sedang mengalami transformasi yang luar biasa, yang disebut ‘metamorfosis,’ untuk menjadi bagian indah yang akan membentuk kupu-kupu. Beberapa anggota badan dan organ ulat semuanya telah berubah pada saat pupa selesai, dan sekarang siap untuk tahap akhir siklus hidup kupu-kupu.
4. Kupu-Kupu – Dewasa
Akhirnya, ketika ulat telah melakukan semua pembentukan dan perubahan di dalam pupa, maka akan menjadi kupu-kupu. Ketika kupu-kupu pertama muncul dari kepompong, kedua sayap akan menjadi lembut dan terlipat menempel di tubuhnya, Itu dikarenakan saat dalam pupa, ruangan tempat berkembang menjadi kupu didalamnya sangat sempit.
Begitu kupu-kupu telah beristirahat sejenak setelah keluar dari kepompong, maka proses selanjutnya tubuh kupu akan memompa darah ke dalam sayap untuk membuatnya bisa bekerja dan mampu mengepakkan sayapnya, kemudian mereka bisa terbang. Biasanya dalam waktu tiga atau empat jam, kupu-kupu akan menguasai terbang dan akan mencari pasangan untuk bereproduksi.
Ketika berada di tahap keempat dan terakhir dari kehidupan mereka, kupu-kupu dewasa terus mencari pasangan untuk berkembangbiak dan reproduksi. Ketika seekor betina bertelur di daun, maka akan menghasilkan siklus kehidupan kupu-kupu baru yang mulai dari awal.
Video Daur Hidup dan Metamorfosis Kupu Kupu
Kesimpulan
Kupu kupu termasuk serangga yang mengalami Metamorfosis Sempurna karena melalui 4 tahapan perubahan yaitu mulai dari Telur, Ulat, Kepompong dan akhirnya menjadi Kupu Kupu. Perkembangan hidup yang dialami kupu kupu pada setiap fase metamorfosisnya sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Serangga dengan metamorfosis sempuna selalu identik dengan 4 fase perubahan mulai dari Telur, Larva, Pupa dan akhirnya tahap Dewasa.