Apa itu Ecommerce dan Contohnya ?

Jagad.id – Indonesia adalah negara dengan populasi lebih dari 270 juta orang, menjadikannya negara terpadat keempat di dunia. Dengan populasi yang begitu besar, tidak mengherankan jika ecommerce berkembang pesat di Indonesia. Bahkan, pasar e-commerce di Indonesia diproyeksikan mencapai $82 miliar pada tahun 2025 atau sekitar 1.252.140,00 Rupiah Indoensia. Menjadikannya salah satu pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Apa itu Ecommerce?

Ecommerce, kependekan dari “perdagangan elektronik”, mengacu pada pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet. Jenis perdagangan ini menghilangkan kebutuhan akan toko fisik, karena pelanggan dapat membeli barang secara online. Dan mengirimkannya langsung ke rumah mereka atau mengambilnya di lokasi yang ditentukan.

Berikut adalah beberapa contoh Bisnis Ecommerce:

1. Amazon: Platform e-commerce terbesar di dunia, Amazon menawarkan berbagai macam produk, termasuk buku, elektronik, pakaian, dan barang-barang rumah tangga.

2. Alibaba: Perusahaan Tiongkok yang menyediakan layanan B2B, B2C, dan C2C. Termasuk pasar online, platform perdagangan eceran dan grosir, serta layanan cloud computing.

3. eBay: Pasar online tempat individu dan bisnis dapat membeli dan menjual berbagai barang. Termasuk barang elektronik, barang fashion, dan barang koleksi.

4. Shopify: Platform yang memungkinkan pengusaha membuat toko online sendiri dan menjual produk langsung ke konsumen.

5. Etsy: Situs web e-niaga yang mengkhususkan diri pada barang-barang buatan tangan, vintage, dan unik, seperti perhiasan, pakaian, dan dekorasi rumah.

6. Zara: Pengecer fashion yang menawarkan produknya secara online, termasuk pakaian, aksesoris, dan alas kaki.

7. Walmart: Salah satu peritel terbesar di dunia yang menawarkan berbagai produk secara online. Termasuk bahan makanan, elektronik, dan barang-barang rumah tangga.

8. Target: Pengecer besar lain yang memungkinkan pelanggan berbelanja berbagai macam produk secara online, termasuk pakaian, elektronik, dan perlengkapan rumah tangga.

Ini hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak bisnis e-commerce yang ada saat ini.

Baca Juga : Digitalisasi UMKM: Memberdayakan Usaha Kecil untuk Era Digital

Bagaimana Ecommerec lokal di indonesia

Ecommerce lokal di Indonesia semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, dengan munculnya platform ecommerce lokal yang melayani konsumen Indonesia. Platform ini menawarkan beragam produk dan layanan, mulai dari produk fashion dan kecantikan hingga makanan dan bahan makanan. Sehingga memudahkan masyarakat Indonesia untuk berbelanja online.

Salah satu pemain kunci di pasar e-commerce lokal di Indonesia adalah Tokopedia. Didirikan pada tahun 2009, Tokopedia dengan cepat menjadi salah satu platform e-commerce paling populer di negara ini, menawarkan berbagai macam produk dengan harga bersaing. Platform ini juga menyediakan berbagai pilihan pembayaran, termasuk transfer bank dan cash on delivery, sehingga dapat diakses oleh konsumen yang mungkin tidak memiliki akses ke kartu kredit.

Pemain besar lainnya di pasar e-commerce Indonesia adalah Shopee. Dimiliki oleh perusahaan Singapura Sea Limited, Shopee telah mendapatkan popularitas di Indonesia berkat fokusnya pada perdagangan seluler dan antarmuka yang ramah pengguna. Seperti Tokopedia, Shopee menawarkan berbagai macam produk, termasuk fashion, elektronik, dan perlengkapan rumah tangga, serta menyediakan berbagai opsi pembayaran.

Lazada adalah platform e-commerce lain yang mendapatkan daya tarik di Indonesia. Dimiliki oleh raksasa teknologi Cina Alibaba, Lazada menawarkan rangkaian produk yang mirip dengan Tokopedia dan Shopee, serta berbagai opsi pembayaran. Platform ini juga memperkenalkan fitur-fitur seperti in-app live streaming dan social sharing, sehingga memudahkan konsumen Indonesia untuk menemukan produk baru dan terhubung dengan penjual.

Tantangan yang dihadapi Ecommerce lokal

Salah satu tantangan yang dihadapi e-commerce lokal di Indonesia adalah logistik. Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, yang dapat mempersulit dan mahalnya pengiriman produk ke pelanggan di daerah terpencil. Namun, perusahaan seperti J&T Express dan JNE telah muncul untuk menawarkan layanan pengiriman yang andal dan terjangkau bagi penjual e-commerce, sehingga memudahkan mereka menjangkau pelanggan di seluruh negeri.

Baca Juga : 7 Teknologi Terbaru tahun 2023

Tantangan lainnya adalah kepercayaan. Beberapa konsumen Indonesia ragu untuk berbelanja online karena khawatir akan penipuan dan kualitas produk. Namun, platform e-niaga telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti ulasan dan penilaian pengguna, dan proses verifikasi penjual. Selain itu, banyak platform menawarkan program perlindungan pembeli yang menjamin pengembalian uang atau penggantian jika produk tidak sesuai deskripsi atau tidak sampai.

Manfaat dan Dampak Ecommerce bagi perekonomian UMKM

E-commerce telah merevolusi cara orang berbisnis, dan manfaatnya jauh melampaui sekadar kenyamanan. Usaha kecil dan menengah (UMKM) sangat diuntungkan dari kemajuan teknologi ini, karena telah memberi mereka lapangan permainan yang setara untuk bersaing dengan bisnis yang lebih besar. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi manfaat e-commerce dan dampaknya terhadap perekonomian komunitas UMKM.

1. Peningkatan Jangkauan dan Aksesibilitas

Salah satu manfaat utama e-commerce adalah memungkinkan UMKM menjangkau khalayak yang lebih luas. Dengan toko online, bisnis dapat menjual produk dan layanan mereka kepada pelanggan di seluruh dunia. Ini sangat bermanfaat bagi usaha kecil yang beroperasi di daerah terpencil atau pedesaan, karena memungkinkan mereka mengatasi hambatan geografis dan menjangkau pelanggan di bagian lain dunia.
Selain itu, platform e-commerce tersedia 24/7, sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan pembelian kapan saja siang atau malam hari. Peningkatan aksesibilitas ini dapat menghasilkan lebih banyak penjualan dan pendapatan bagi UMKM.

2. Penghematan Biaya

Ecommerce juga dapat membantu UMKM menghemat biaya. Menyiapkan toko online umumnya lebih murah daripada menyewa toko fisik, dan menghilangkan kebutuhan biaya overhead seperti sewa, utilitas, dan pemeliharaan. Selain itu, pemasaran online bisa lebih murah daripada bentuk periklanan tradisional, seperti iklan cetak atau televisi.

Selain itu, ecommerce memungkinkan bisnis untuk merampingkan operasi mereka, yang dapat membantu mengurangi biaya. Misalnya, mengotomatiskan manajemen inventaris dan proses pengiriman dapat membantu bisnis menghemat waktu dan uang, yang dapat mereka investasikan kembali ke area lain dalam bisnis mereka.

Baca Juga : Inovasi Teknologi Terbaru tahun 2023 

3. Peningkatan Pengalaman Pelanggan

E-commerce juga menawarkan UMKM kesempatan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan mereka. Dengan memberikan deskripsi, ulasan, dan gambar produk yang mendetail, bisnis dapat membantu pelanggan membuat keputusan pembelian yang tepat. Selain itu, platform e-niaga sering kali menawarkan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat penjelajahan dan pembelian pelanggan, yang dapat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan.

Selain itu, e-commerce memungkinkan bisnis menawarkan berbagai opsi pembayaran, seperti kartu kredit, kartu debit, dan gateway pembayaran online, yang dapat membantu meningkatkan penjualan dengan memudahkan pelanggan menyelesaikan transaksi.

4. Peningkatan Pengumpulan dan Analisis Data

Manfaat lain dari e-commerce adalah memungkinkan UMKM untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan. Dengan melacak perilaku pelanggan, bisnis dapat memperoleh wawasan tentang preferensi pelanggan, yang dapat membantu mereka menyesuaikan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Selain itu, bisnis dapat menggunakan data untuk mengidentifikasi tren dan pola, yang dapat membantu mereka membuat keputusan bisnis yang tepat. Misalnya, jika bisnis mengetahui bahwa produk tertentu laris manis di wilayah tertentu, mereka dapat memfokuskan upaya pemasaran di wilayah tersebut untuk mendorong lebih banyak penjualan.

5. Penciptaan Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi

Terakhir, e-commerce dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian masyarakat UMKM dengan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Saat bisnis memperluas kehadiran online mereka, mereka mungkin perlu mempekerjakan staf tambahan untuk mengelola toko online dan upaya pemasaran digital mereka. Selain itu, e-commerce dapat membantu UMKM menjangkau pasar baru dan meningkatkan penjualan, yang dapat menghasilkan laba lebih tinggi dan investasi ulang dalam bisnis.

Selain itu, dengan meningkatkan daya saing UMKM, ecommerce dapat mendorong inovasi dan kewirausahaan, yang dapat berujung pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Baca Juga : Pentingnya Digital Marketing Bagi Bisnis Anda 2023

Penutup

E-commerce memiliki banyak manfaat bagi komunitas UMKM. Dengan meningkatkan jangkauan dan aksesibilitas, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pelanggan, memungkinkan pengumpulan dan analisis data, serta mendorong pertumbuhan ekonomi, e-commerce telah menjadi alat penting bagi bisnis yang ingin berkembang dan bersaing dalam ekonomi digital saat ini.

Kesimpulannya, ecommerce lokal di Indonesia telah menjadi industri yang berkembang pesat, dengan beragam platform dan layanan tersedia untuk melayani konsumen Indonesia. Meskipun ada tantangan yang harus diatasi, seperti logistik dan kepercayaan, potensi pertumbuhan pasar cukup signifikan, dan e-commerce kemungkinan akan memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang.