Membangun rumah dengan konsep modern saat ini sudah dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Saat ini yang menjadi impian dan idaman semua orang adalah rumah dengan konsep smart home. Sama seperti namanya, smart home berarti rumah yang memiliki fasilitas dan perlengkapan yang canggih dan berbeda dengan rumah konvensional.
Seperti rumah Tony Stark dalam film avengers yang telah dilengkapi dengan asisten pribadi berbasis artificial intelligent bernama jarvis, pengoperasian peralatan rumah menjadi serba otomatis. Seperti menghidupkan lampu ketika malam tiba, mengaktifkan alarm atau memasak air bisa dilakukan dengan canggih dan praktis. Tentu saja itu semua berkat teknologi AI.
A. Apa itu konsep Smart Home?
Konsep dasar yang menjadi ciri khas smart home adalah otomatisasi dengan menggunakan jaringan wireless sehingga kendali semua perangkat di rumah dapat dilakukan dalam satu genggaman. Jika biasanya Anda membutuhkan remote kontrol untuk setiap peralatan rumah seperti TV, Kulkas, atau AC, dengan konsep smart home Anda dapat melakukannya dengan satu perangkat. Bahkan bisa dilakukan dengan perintah suara.
Konsep rumah pintar ini menjadi idaman bagi semua orang khususnya para pecinta teknologi karena memudahkan dalam melakukan aktvitas rumahan. Mengecek isi kulkas, membuka pintu, mengatur suhu ruangan dan sampai memantau keamanan rumah pun bisa dilakukan dengan satu perintah. Tanpa perlu melakukannya secara manual, smart home akan bisa melakukannya.
Pembuatan smart home ini dibagi menjadi dua konsep yaitu otomatisasi atau pengendalian otomatis dan pengoperasian perangkat jarak jauh seperti halnya pada smartphone. Konsep otomatisasi artinya rumah bisa bekerja tanpa perlu perintah lagi. Misalnya, lampu mati sendiri ketika ada cahaya yang cukup masuk ke dalam ruangan atau mengaktifkan AC ketika cuaca panas dan ada orang yang beraktivitas dalam ruangan.
Sedangkan konsep kontrol perangkat jarak jauh bisa disamakan ketika Anda menggunakan aplikasi lokasi di perangkat android ketika smartphone Anda hilang. Dengan fitur lokasi ini Anda dapat mengunci smartphone atau bahkan bisa menghapus data-data nya. Tapi, konsep smart home lebih canggih lagi, dimana setiap peralatan di rumah dapat di kontrol melalui gadget atau perangkat apapun yang terhubung dengan sistem di smart home. Akan jadi menyenangkan ketika dari perjalanan pulang, bisa memerintah rumah untuk menghangatkan air. Untuk konsep smart home lebih lengkap, Anda dapat melihat nya disini.
B. Perkembangan Rumah Pintar
Konsep rumah pintar atau smart home ini telah populer dibangun pada negara-negara barat dan eropa. Tentu saja orang yang membangunnya memiliki uang yang banyak karena memang teknologi yang digunakan pada konsep smart home sangat mahal. Negara barat yang telah menggunakan konsep smart home ini adalah negara-negara maju dan melek teknologi.
Oleh para developer, konsep smart home ini mulai dibawa ke Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan pangsa pasar yang luas. Tentu saja konsep smart home lebih menarik dibanding konsep rumah modern atau rumah minimalis yang sudah menjamur di Indonesia. Dengan adanya konsep rumah pintar tentu saja hunian akan terlihat lebih canggih dan memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang tinggal di kota besar.
Perkembangan bisnis properti rumah pintar ini tak bisa secepat konsep rumah umum lainnya. Hal ini karena terbatas pada orang-orang tertentu yang mampu membelinya dengan harga sangat mahal. Sebenarnya banyak orang yang memimpikan hidup di dalam rumah pintar ini. Namun, banyak juga yang enggan ketika mendengar berapa harga yang harus dibayarkan atau alasan tidak mau pindah dari rumah lamanya dengan berbagai alasan historis.
C. Apakah bisa mengubah rumah lama menjadi smart home?
Jawabannya adalah tentu sangat bisa. Sebenarnya, kunci dari rumah pintar adalah perangkat yang telah terintegrasi dan bisa melakukan pengoperasian otomatis. Sehingga, untuk membuat rumah lama menjadi smart home, Anda hanya perlu membeli perlengkapan rumah yang telah tersematkan fitur canggih serta melakukan sedikit renovasi rumah lama.
Namun, sebelum memutuskan membuat rumah pintar atau tidak, sebaiknya Anda perlu memikirkan berbagai hal yang menjadi dasar pertimbangan awal. Memang kelihatannya sangat menyenangkan tinggal di dalam smart home, tapi tidak semua kondisi cocok dengan konsep smart home. Berikut adalah beberapa pertimbangan sebelum mengubah rumah lama menjadi rumah pintar.
1. Anggota keluarga
Dalam benak ketika hidup di rumah pintar mungkin Anda membayangkan kesendirian yang mana keperluan rumah telah dilakukan secara otomatis. Tapi, hilangkan bayangan itu dan lihatlah realita. Apakah anggota keluarga Anda siap untuk hidup bersama dalam rumah pintar? Perhatikan pula bagaimana kebiasaan anggota keluarga sebelum mengubah rumah menjadi smart home. Hal ini penting dilakukan karena konsep rumah pintar akan sia-sia apabila anggota keluarga tidak melek teknologi.
2. Lokasi rumah
Sebenarnya dimanapun lokasi rumah saat ini, bisa dipasang peralatan penunjang agar menjadi smart home. Tetapi, Anda perlu mempertimbangkan dimana lokasi Anda saat ini. Apakah berada di tengah desa, pinggiran kota atau tengah kota? Lokasi rumah perlu dipertimbangkan untuk menunjang akses wifi rumah karena konsep smart home ditunjang oleh koneksi wireless yang cepat. Urungkan niat apabila lokasi Anda saat ini masih tidak terjangkau oleh jaringan internet kabel seperti indihome, mnc, biznet dan lain sebagainya.
3. Keuangan dan biaya
Tentu ini menjadi dasar pertimbangan utama yang perlu dilakukan setelah melihat kesiapan dua pertimbangan di atas. Susunlah rencana keuangan yang detail untuk memilih produk teknologi yang menunjang rumah pintar. Dengan membuat rencana biaya dan kemampuan keuangan, Anda akan dapat menemukan perangkat apa saja yang sebaiknya harus ada dan sebaiknya tidak dulu.
4. Prioritas fungsi
Perlu diketahui, konsep smart home yang benar-benar lengkap membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk tahap awal, Anda dapat memilih membangun komponen smart home misalnya security system dulu seperti pagar, alarm darurat, kamera pengintai, system pemadam kebakaran otomatis atau membangun electrical usages seperti pendingin ruangan, lemari pendingin, pemanas air, bak air panas dan lain sejenisnya.
5. Biaya perbaikan
Tak dapat dipungkiri bahwa semua hal yang berhubungan dengan elektronik pasti membutuhkan perbaikan apabila telah lama digunakan. Apalagi sebuah sistem rumah yang berjalan terus menerus pasti akan mengalami kendala, sama halnya ketika smartphone digunakan selama bertahun-tahun akan mengalami penurunan fungsi, baterai drop, gampang lag atau system error. Maka dari itu, Anda perlu merencanakan keuangan jangka panjang untuk biaya perbaikan sistem.
D. Apa saja keuntungan dan kerugian memiliki smart home?
Teknologi yang diciptakan memang pada awalnya untuk mempermudah pekerjaan manusia. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa setiap perkembangan teknologi ada sisi positif dan sisi negatif. Sama halnya ketika membangun rumah berbasis smart home, ada sisi menguntungkan dan sisi yang merugikan.
1. Hal yang menguntungkan dari smart home
Hidup lebih praktis dan mudah, merupakan hal paling menguntungkan dari memiliki smart home. Bayangkan saja ketika bangun tidur sudah ada alarm yang membangunkan, telah tersedia air panas untuk menyeduh teh, air bak mandi telah dihangatkan dan lampu otomatis dimatikan. Tentu semua hal menjadi praktis dan Anda tinggal fokus pada pekerjaan. Selain itu, kontrol rumah dapat dilakukan secara jarak jauh melalui ponsel pintar Anda.
Hemat dan efisien, pada awalnya memang biaya yang dibutuhkan untuk membuat rumah pintar tidak murah. Tapi untuk jangka panjang penggunaan energi listrik dapat dioptimalkan. Hal ini karena sistem rumah pintar dapat mematikan AC apabila suhu ruangan sudah cukup dingin, mematikan lampu ketika ruangan cukup cahaya, sehingga penggunaan energi listrik dapat ditekan. Konsep rumah pintar memang didasari dari visi penghematan listrik.
Memonitor dan kontrol jarak jauh, smart home yang terfokus pada security system, Anda akan mendapatkan akses untuk memonitor dan mengontrol rumah dari manapun melalui perangkat smartphone. Rumah pintar di desain untuk mampu memproteksi dirinya sendiri apabila terdapat berbagai macam gangguan. Gangguan dari hal besar seperti resiko kebakaran rumah, pencuri dan adanya rayap kayu sekalipun, smart home akan memberitahu Anda.
2. Hal merugikan memiliki smart home
Biaya perbaikan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa biaya perbaikan smart home terbilang mahal, apalagi Anda tidak paham system seperti ini. Diperlukan teknisi handal dan biaya nya pasti tidak murah. Sehingga, untuk meminimalisir kerusakan system, sebaiknya Anda dan anggota keluarga memperhatikan manual sistem. Ingat, sistem bisa saja error apabila terjadi hal-hal diluar kode programnya.
Harga yang mahal, tak dapat disanggah bahwa untuk melengkapi rumah lama menjadi rumah pintar membutuhkan biaya yang mahal. Biaya ekstra ini dimulai dari pembelian perangkat, biaya penghantaran hingga pada biaya pemeliharaan. Namun, Anda tak perlu khawatir karena tiap tahun ke tahun, teknologi ini semakin murah seiring munculnya teknologi baru. Lebih baik Anda mencoba memasang smart home versi lama dengan biaya murah tetapi fitur yang masih canggih.
Infrastruktur yang harus bagus, memiliki rumah pintar artinya harus siap segala penunjang seperti energi listrik dan internet. Sedangkan, di Indonesia jaringan internet dan listrik belum bisa dikatakan stabil. Jaringan provider saja meski sudah 4G masih terasa lelet, apalagi harus mengoperasikan perangkat rumah pintar akan banyak kendala. Di sisi lain, jaringan internet kabel di Indonesia masih belum terjangkau luas. Hanya ada di kota-kota besar atau area dekat dengan pusat keramaian.
Penyesuaian yang lama, bagi anggota keluarga yang gaptek, teknologi rumah pintar menjadi asing apabila diperkenalkan. Tak seperti penggunaan smartphone yang cepat dimengerti seperti mengirim pesan whatsapp atau memutar video youtube, penyesuaian agar terbiasa dengan smart home akan lama. Kenapa lama? Karena smart home mengubah kebiasaan-kebiasaan manual menjadi otomatisasi.
E. Perangkat apa yang dibutuhkan?
Sebenarnya ada banyak perangkat yang dibutuhkan untuk membangun rumah berkonsep smart home. Namun, Anda dapat memulai membeli perangkat seperti berikut.
1. Voice Controlled
Perangkat kontrol suara ini sangat penting dipasang, karena perintah untuk smart home menggunakan suara. Pada awal perkembangannya, perangkat kontrol suara ini hanya bisa memutar musik, tapi saat ini bisa bertindak sebagai pengubah suara menjadi perintah sinyal digital. Perangkat inipun sama seperti asisten pribadi. Voice controlled dapat mengatur alarm, mengontrol lampu, terhubung ke smart TV dan memberitahu jika ada suatu hal aneh di rumah Anda.
2. Smart lighting
Lampu bisa juga dikontrol oleh voice controlled apabila mendukung teknologi tersebut. Untuk mengotomatisasi lampu, Anda dapat memasang sensor cahaya, dimmer dan kontrol nirkabel agar terhubung pada pengontrol suara. Dengan smart lighting, penggunaan listrik akan bisa ditekan apalagi mengatur jadwal on off.
3. Keamanan router
Router merupakan perangkat penting pada smart home yang bertugas untuk mengatur lalu lintas jaringan di rumah. Sama seperti jaringan wifi umumnya, router bisa saja disusupi oleh hacker dan mengacaukan perangkat rumah pintar. Untuk itu, Anda dapat mengantisipasinya dengan mengubah sandi router secara rutin minimal tiap bulan. Hindari penggunaan sandi yang berupa angka tanggal kelahiran.
4. Sensor deteksi otomatis
Sensor deteksi ini bermacam-macam, ada yang digunakan untuk mendeteksi asap kebakaran, mendeteksi gerakan, mendeteksi suhu ruangan dan lain-lain. Dengan penggunaan sensor deteksi, akan membuat rumah pintar Anda lebih aman dan canggih dalam merespon berbagai hal yang mungkin saja membahayakan.