Cara Mendidik Anak Usia Dini yang Baik dan Benar, Selamat datang kembali di Sekutu Keadilan. Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting dan itu adalah hal pertama yang di butuhkan oleh si kecil. Bisa dikatakan, orang tua adalah guru pertama yang mendidik anak usia dini.
Parenting atau Pendidikan Anak di bawah umur 5 tahun yang baik dan benar akan sangat mempengaruhi dan menentukan pertumbuhannya di masa yang akan datang. Nah, oleh sebab itu sebagai orang tua tentunya harus mendidiknya dengan baik dimulai sejak lahir sampai anak bisa mengerti hal yang baik dan yang buruk.
Pola Asuh Orang Tua yang Umum Di terapkan
Memang tidak ada yang sempurna baik itu cara atau metode dalam mendidik anak. Semua itu bergantung pada karakter dan watak dari orang tuanya. Ada orang tua yang memiliki watak disiplin dan keras, mendidik anak nya dengan cara otoriter. Ada juga yang mendidik dengan cara demokratis atau bahkan ada yang mendidik apa aja dibolehkan. Berikut adalah beberapa Pola Asuh Orang tua, Anda bisa menirukan mana yang sesuai dengan karakter diri masingĀ masing.
Otoriter
Pola asuh yang pertama adalah bersifat ketat dan keras. Orangtua lah yang menetapkan peraturan untuk si anak dan diharapkan anak mematuhi peraturan tersebut. Biasanya, jika si anak tidak mematuhi peraturan yang dibuat orang tua akan di beri hukuman atau mungkin langsung dimarahi.
Orang tua yang menerapkan pola seperti ini tidak akan berdebat dengan si anak mengenai aturan yang harus dipatuhi. Tentu saja, sebagai orang tua lebih tau apa yang terbaik untuk anaknya. Dalam hal ini si anak tidak diperbolehkan mengutarakan pendapatnya.
Pola asuh seperti ini, biasanya saya temukan pada keluarga pejabat atau keluarga tentara. Pola asuh seperti ini dilakukan pada anak usia dini dengan peraturan yang berbeda. Pada anak usia dini jangan terlalu mengerasi atau terlalu ketat dalam memberikan peraturan kepada anak usia dini. Hal itu bisa mempengaruhi kondisi psikologi si anak.
Demokratis
Pola asuh orang tua terhadap anak ini berbeda jauh dengan pola asuh otoriter. Dalam pola asuh demokratis, orang tua akan menetapkan peraturan berdasarkan pendapat dan kebutuhan dari si anak. Semua nya dibicarakan dengan si anak dan menghasilkan sebuah kesepakatan. Dan ketika si anak melanggar kesepakatan, orang tua akan menegur dan memberikan hukuman jika anak melanggar kedua kali. Tujuannya biar anak tidak mengulangi kesalahan lagi.
Ketika anak masih usia dini, orang tua mengijinkan anaknya untuk memiliki mainan kesukaannya. Tetapi ketika, anak memilih mainan yang sekiranya tidak baik untuk si anak peran orang tua disini adalah menegur dan melarang. Alihkan anak dengan mainan atau pilihan lain yang sesuai dengan masa pertumbuhannya.
Serba di bolehkan
Anak yang tumbuh dan dibesarkan dengan pola asuh ini akan memiliki sifat yang manja dan mengganggu. Hal ini terjadi karena orang tua tidak menetapkan peraturan atau batasan yang tidak boleh dilanggar anak. Tetapi ketika anak melanggar orang tua tidak menegur atau menghukum sama saja anak akan sesuka hati.
Cara ini, tidak saya anjurkan untuk semua orang tua. Cara mendidik seperti ini hanya akan membuat si anak berperilaku buruk jika tidak mendapatkan apa yang di inginkan. Mumpung anak masih usia dini, jangan mengasuh anak dengan pola serba di bolehkan.
Baiklah, itu adalah beberapa pola asuh orang tua terhadap anak. Ada yang baik dan ada yang kurang baik. Yang tidak baik hanya sebagai gambaran saja, tidak untuk ditiru. Terimakasih sudah berkunjung dan selamat beraktivitas. Kunjungi terus sekutu keadilan.