Jagad.id – Hari Ibu : Cinta dalam Perjuangan Seorang Ibu. Seorang anak ialah buah dari cinta dan perjuangan ibu dan bapaknya. Sesudah pembuahan, ibu berperanan besar dalam menjaga calon anak yang tumbuh dalam rahimnya, karena Allah sudah memercayakan kasih-sayang yang besar ke calon anak manusia.
Firman Allah tentang Perjuangan Seorang Ibu
Walaupun proses kehamilan meletihkan, si ibu tidak lepas dari perjuangannya. Allah sampaikan dalam firman-Nya :
حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ
Artinya : “Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah (QS. Luqman [31]: 14).”
Menggenggam suatu hal dengan berat yang serupa sepanjang 9 bulan kemungkinan membuat lengan Anda mati rasa. Tetapi, janin ialah makhluk yang tumbuh dan semakin bertambah berat dari hari ke hari tanpa keluar sedetik juga dari dada kandungan ibu.
Tetapi Allah selalu membuat ibu kuat dalam membawa si buah hati kesayangan itu, karena kemampuan cinta yang Allah berikan dalam hatinya, sekalipun masih tetap melakukan aktivitas seperti umumnya.
Cerita tentang Pengorbanan Seorang Ibu
Seorang Ibu guru membawa janinnya ketika dia mengajar. Ibu pegawai/karyawan juga membawa calon anaknya yang belum lahir keluar dari rumah saat pagi hari sampai ia pergi kembali esok paginya. Seorang ibu yang mengurusi rumah selalu memangku atau menggendong buah cintanya saat ia membersihkan rumah, mencuci pakaian dan memasak sekalipun calon buah hati masih dalam perutnya.
Ketika yang serupa, ibu masih tetap mengatur emosinya supaya janin tidak depresi karena pengaruh dengan aktivitas yang dilakukan ibundanya. Di saat yang serupa, ibu dan ayah berdoa supaya anak yang lahir jadi orang yang sholeh dan sholehah.
Syahidah (Menjemput Kelahiran)
Di antara enam hingga 9 bulan, calon ibu dan bayi dekati periode paling darurat atau menentukan. Si ibu sedang menanti ini hari tiba, tapi di sini sebagai puncak dari pengorbanannya. Untuk membawa anaknya menyaksikan dunia dengan selamat dan sehat, si ibu mempertaruhkan darah dan nyawanya. Rasa sakitnya seperti dipatahkan 50 tulang secara bersamaan. Proses melahirkan memanglah tidak gampang. Persalinan alami atau operasi caesar pun sama sebagai pengorbanan besar. Dengan air mata, robekan dan luka seorang anak lahir ke dunia dengan harapan dalam kondisi sehat tanpa ada kekurangan suatu apapun.
Baca Juga : Wanita Muslimah : Alasan Allah Memperintahkan Menutup Auratnya !
Ibu telah menuntaskan perjuangan intinya untuk melahirkan hamba Allah yang baru lahir ke dunia. Beberapa pada mereka masih tetap bersama (Si ibu dan Anak tetap dalam kondisi sehat). Beberapa ibu kembali kepada Allah sebagai syahidah di jalan-Nya. Beberapa dari mereka berjumpa dengan jasad bayinya, sementara jiwa mereka menjadi tabungan ayah dan ibu mereka kelak di surga. Semuanya sudah menjadi qodho dan qodharnya (Ketetapan) Allah yang terbaik dari Allah yang Maha Tahu.
Perjuangan Selanjutnya
Peranan khusus seorang ibu tidak berhenti sampai di sana. Dan sesudah lahir, Tuhan memercayakan mereka dengan Tugas mulia yang lain. Allah berfirman :
وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ
Artinya : “dan menyapihnya dalam dua tahun (QS. Luqman [31]: 14).”
Lalu dalam ayat lainnya Allah berfirman :
وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ
Artinya : “Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan (QS. Al-Baqarah [2]: 233).”
Menyusui tidak lebih gampang dari 2 peranan awalnya. Bayi memerlukan ASI lebih dari sepuluh kali satu hari. Si ibu mempertaruhkan tidurnya, mempertaruhkan jam istirahatnya untuk kesehatan dan pertumbuhan si anak yang tengah beradaptasi dengan dunia barunya. Tetapi Allah selalu membuat seorang ibu kuat dan tamgguh, memupuk cintanya pada figur kuat di pangkuannya ini. Saat menyusui, ibu memberi rasa nyaman dan aman pada bayinya. Ibu ialah penjuru dunia bagi anak-anaknya waktu itu.
Untuk kebaikan anak-anak mereka, beberapa ibu kemungkinan memutuskan untuk ke sang buah hati, dan mengikhlasakn karir atau profesi mereka yang sedang gemilang, serta meninggalkan tugas dan pengabdian mereka di luar rumah. Semuanya untuk memuliakan diri dalam dalam mengem ban tugas mulia ditugaskan padanya oleh Allah, yakni menjadi ibu dan madrasah atau sekolah pertama untuk penerusnya sebagai hamba Allah dan khalifah dimuka bumi ini.
Dengan besarnya peranan mereka untuk umat manusia, Allah pantas menghadiahkan mereka dengan janji Syahidah untuk bersaksi setiap kelahiran, dan memerintah tiap manusia untuk menghargai dan menghormati, serta berbakti pada ibu mereka.
Mengucapkan terima kasih ke mereka setara bersyukur ke pada Allah, dan kewajiban untuk berbakti kepada mereka melebihi batasan agama dan keyakinan.
Nah, demkianlah pembahasan tentang Cinta dalam Perjuangan Seorang ibu. Semoga bisa menjadi renungan kita dalam momen hari ibu ini untuk senatiasa berbakti dan menyayanginya sampai kapanpun dan dimanapun.
Sekian.
Semoga bermanfaat dam terima kasih telah mampir membaca. Have a nice Day.