Jagad.id – Salah satu pembuluh darah yang ada pada tubuh manusia adalah pembuluh darah vena atau sering disebut juga dengan pembuluh darah balik dan akan membawa darah menuju jantung. Darah yang dibawah ke jantung ini banyak mengandung karbon dioksida.
Pengertian Pembuluh Darah Vena
Pembuluh darah vena berbanding terbalik dengan pembuluh darah arteri yang membawa darah dari organ tubuh masuk ke jantung. Untuk bentuk serta susunannya hampir serupa dengan arteri. Katup di vena yang ada di sepanjang pembuluh darah yang berguna untuk mencegah supaya tidak kembali lagi ke jaringan atau sel. Vena yang terbesar merupakan vena pulmonalis dan vena juga memiliki cabang yakni venolus yang kemudian akan menjadi kapiler.
Ciri Ciri Pembuluh Darah Vena
- Mempunyai diameter antara 1 sampai 1.5 cm.
- Ada di dekat permukaan tubuh dan terlihat seperti kebiruan.
- Memiliki dinding pembuluh yang tipis serta tidak elastis.
- Jika diraba, maka denyut jantungnya tidak akan terasa.
- Mempunyai katup di sepanjang pembuluh yang berguna agar darah bisa mengalir dalam satu arah. Dengan adanya katup ini, maka aliran darah akan tetap mengalir ke jantung. Untuk itulah jika pembuluh darah vena terluka, maka darah tidak memancar namun akan merembes.
Proses Kerja Pembuluh Darah Vena
Dari semua tubuh, nantinya pembuluh darah vena akan bermuara di satu pembuluh darah vena besar yang dinamakan dengan vena cava. Pembuluh darah vena kemudian akan masuk ke jantung lewat serambi kanan.
Darah kapiler yang ada di dalam jaringan tubuh akan kembali ke jantung lewat venula kemudian ke pembuluh balik atau vena yang terjadi sebab darah dalam perjalanan kembali ke jantung punya tekanan yang rendah.
Tekanan darah yang rendah ini nantinya mengakibatkan darah cenderung mengalir kembali meninggalkan jantung. Supaya ini tidak terjadi, maka pembuluh balik mempunyai banyak katup untuk memastikan darah hanya mengalir ke satu arah yakni menuju jantung. Tekanan darah yang rendah di dalam pembuluh balik nantinya mengakibatkan denyutan tidak ada sehingga darah hanya akan menetes ketika sedang terluka.
Sesudah pertukaran gas pada paru paru terjadi, maka darah akan mengalir ke jantung kembali lewat vena paru paru. Pembuluh darah vena tersebut akan membawa darah mengandung oksigen. Untuk itupembuluh darah vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali untuk vena pulmonalis.
Jenis Jenis Pembuluh Darah Vena
Jika dilihat secara umum, ada 4 jenis pembuluh darah vena yakni vena pulmonalis, vena cava, vena superfisialis dan juga vena dalam:
- Vena pulmonalis atau vena paru paru: Ini adalah pembuluh darah balik yang kaya akan oksigen dari paru paru menuju antrium kiri jantung. Vena pulmonalis ini dibagi menjadi 2 jenis yakni vena pulmonalis kanan dan kiri.
- Vena cava atau cena sistemik: Ini adalah pembuluh darah balik yang membawa darah dari semua tubuh ke jantung bagian antrium kanan. Vena cava ini dibagi menjadi 2 yakni vena cava superior dan juga vena cava interior.
- Vena superfisialis: Ini adalah pembuluh darah balik yang ada di dekat permukaan kulit serta tidak terletak dengan arteri yang tepat.
- Vena dalam atau deep vein: Ini merupakan pembuluh darah balik yang menyertai arteri dan umumnya tersimpan di dalam selubung pembungkus vena serta arteri.
Pembuluh Darah Vena Pada Lengan
Arkus vena palmaris meluas dari tangan hingga ke lengan bawah dimana beberapa vena tersebut akan menjadi vena radialis serta vena ulnaris. Ketika vena ulnaris serta radialis sampai ke fosa kubiti yakni lipatan siku, maka akan bergabung untuk membentuk vena brakhialis.
Ketika vena brakhialis meluas lewan lengan atas, maka vena tersebut akan bergabung dengan vena superfisialis lengan untuk membentuk vena aksilaris yang kemudian akan berjalan lewat aksila serta menjadi vena subklavia di dalam rongga toraks. Vena subklavia tersebut akan membawa dari mulai lengan serta area toraks atau dada menuju ke vena kava superior.
Pembuluh Darah Vena Pada Kaki
Darah yang meninggalkan beberapa kapiler di setiap jari kaki nantinya akan bergabung dan membentuk jaringan vena plantaris. Jaringan plantar tersebut akan mengalirkan darah ke vena dalam kaki yakni vena tibialis anterior, poplitea, tibialis posterior serta femoralis. Vena safena magna serta safena parva superfisial akan mengalirkan darah di telapak kaki dari arkus vena dorsalis menuju ke vena poplitea serta femoralis.
Trombosis Vena Dalam
Adanya thrombus yakni bekuan darah pada vena dalam serta disertai dengan proses peradangan dinding pembuluh darah dinamakan dengan trombosis vena dalam. Stasis aliran darah, kerusakan vaskular serta hiperkoagulabilitas adalah predisposisi terbentuknya trombosis di pasien. Vena mayor yang umumnya terkena diantaranya adalah poplitea, vena iliaka dan juga femoralis.
Risiko terjadinya trombosis vena dalam berhubungan dengan beberapa faktor yang bisa dengan mudah diidentifikasi meliputi bedah mayor, usia, tiwayat TVD sebelumnya, keganasan, trauma dan juga status hiperkoagulabilitas. Pasien dengan TDV tersebut biasanya akan mengalami pembengkakan kaki unilateral, eritema, hangat serta rasa nyeri. Terkadang obstruksi sepeti lempengan juga bisa diraba di palpasi kaki yang terkena. Sedangkan untuk perubahan warna kulit sangat bervariasi dari mulai pucat, eritema atau kebiruan.