Otot jantung merupakan satu dari sekian jenis otot lurik tidak sadar yang menjadi otot penyusun dinding jantung meliputi sel otot myocardiocyteal berjumlah satu atau dua bahkan bisa sampai tiga atau empat meski jarang terjadi. Otot jantung adalah satu dari 3 jenis otot yang ada di tubuh manusia selain otot lurik dan otot polos. Otot jantung juga disebut dengan myocardium yakni myo yang berarti otot dan cardium yang berarti jantung.
Selain itu, otot jantung juga sering disebut otot istimewa sebab mempunyai sifat gerak tidak sadar dan bisa berkontraksi lambat namun tidak mudah lelah. Otot jantung akan selalu bergerak di bawah kesadaran manusia yakni selalu bisa bergerak tanpa pengaruh dari saraf pusat atau otak.
Otot jantung bergerak involunter yakni selalu bergerak tanpa lelah, tanpa istirahat dan selalu mengalirkan darah ke semua bagian tubuh. Dalam otot ini, ada mitokondria, mioglobin dan juga penyuplai darah sehingga bisa memungkinkan terjadinya metabolisme aerobik secara terus menerus dan terjadi penyuplaian oksigen serta nutrisi terus menerus tanpa berhenti. Pada saat otot jantung berhenti bergerak, maka secara ototmatis seseorang juga akan meninggal.
A. Ciri Ciri Otot Jantung
- Mempunyai bentuk memanjang.
- Bisa bekerja terus tanpa istirahat.
- Inti selnya berada di bagian tengah.
- Bekerja di luar kesadaran atau dinamakan bekerja tanpa ada pengaruh dari otak atau saraf pusat.
- Ukuran panjang serabutnya adalah antara 50 hingga µm.
- Memiliki diameter sekitar 14 µm.
- Memiliki jumlah serabut sekitar 1500 filamen.
- Serabut otot jantung berupa sarkolema terdiri dari beberapa myofibril yang berdampingan.
- Terdiri dari 1 dan 2 inti sel atau bahkan bisa berjumlah 3 sampai 4 meski jarang terjadi.
- Dipengaruhi dengan saraf otonom yakni saraf simpatik dan juga saraf parasimpatik.
- Mempunyai bentuk silindris bercabang dan menyatu.
- Mempunyai serabut yang bercabang.
- Mempunyai diskus interkalaris.
B. Fungsi Otot Jantung
Jantung adalah alat yang mempunyai peran sangat penting untuk tubuh dan otot jantung ada dalam jantung tersebut. Dibawah ini adalah beberapa fungsi dari otot jantung:
- Untuk membantu memompa darah.
- Untuk memberikan hasil metabolisme tubuh berupa karbondioksida.
- Sel otot jantung berguna untuk kontraksi sel yang lain.
- Menyediakan cara pemompaan ventrikel jantung.
- Memerah atau meremas darah sehingga darah bisa keluar dari jantung ketika proses kontraksi terjadi.
- Mengambil darah ketika relaksasi.
- Mendukung pekerjaan organ jantung.
C. Struktur Otot Jantung
1. Perikardium Pariental
Bagian kantung yang tidak menempel di jantung atau bisa dikatakan terletak di bagian luar. Struktur perikardium parietal lebih tebal dan juga keras sehingga bisa melindungi jantung dari benturan dan untuk menahan pembesaran volume jantung ketika terjadi kelebihan darah di dalam jantung.
2. Sarkoma
Sarkoma adalah kumpulan dari serat protein yang menanggapi sinyal serta kontrak. Sarkomer di otot jantung serta otot rangka tersusun dari aksin dan juga miosin yang didukung dengan protein yang sama.
3. Tropomiosin
Tropomiosin adalah protein yang membungkus aktin dan akan memutuskan ikatan miosin dari ikatannya.
D. Cara Kerja Otot Jantung
Cara kerja dari otot jantung manusia adalah bekerja di bawah kesadaran atau tanpa kendali dari individu. Aktivitas otot jantung akan dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatik dan juga saraf parasimpatik sehingga otot jantung bisa bekerja involunter atau bekerja tanpa henti serta berperan penting untuk keberlangsungan hidup dari setiap orang.
Otot jantung akan bekerja yang dipengaruhi oleh sel khusus bernama sel pacu jantung. Sel ini bertanggng jawab sebagai pengendali kontraksi jantung manusia. Sistem saraf kemudian akan mengirim sinyal ke sel pacu jantung yang bisa mempercepat dan memperlambat detak jantung. Untuk itu, manusia tidak bisa mengendalikan kinerja dari otot jantung tersebut.
E. Gangguan Serta Penyakit Otot Jantung
1. Kardiomiopati Restriktif
Ini bisa terjadi pada saat otot jantung kaki serta tidak elastis yang membuat jantung tidak dapat mengembang dan memompa darah secara baik.
2. Kardiomiopati Dilatasi
Kondisi yang terjadi ketika otot jantung di bagian bilik kiri meregang dan membesar sehingga kerja jantung ketika memompa darah supaya bisa keluar dari jantung tidak berjalan dengan maksimal. Beberapa penyebab dari masalah ini adalah serangan jantung dan juga antri koroner.
3. Kardiomiopati Hipertopik
Ini adalah kondisi ketika jandung di bagian bilik bawah menebal dan membesar tanpa penyebab yang jelas. Penebalan ini membuat otot jantung tidak bisa memompa darah dengan baik. Umumnya, ini adalah penyakit genetik yang diturunkan keluarga atau juga bisa terjadi karena penyakit seperti gangguan tioid, hipertensi atau diabetes.
4. Kardiomiopati Restriktif
Masalah ini biasa disebut dengan dilansia yang terjadi karena otot jantung yang kurang elastis sehingga tidak bisa mengembang secara sempurna. Ini kemudian bisa menyebabkan aliran darah menuju jantung jadi berkurang atau bahkan berhenti sama sekali. Penyebabnya sendiri tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi ini adalah bagian dari penyakit lain yang juga berpengaruh pada organ jantung seperti penumpukan zat besi dalam tubuh atau hemokromatosis dan juga penyakit jaringan ikat.