Meteorit merupakan batu meteor yang telah berhasil sampai ke permukaan bumi. Ini disebut juga dengan meteor sesudah berhasil menembus atmosfer bumi namun belum sampai ke permukaan bumi. Meteor sendiri merupakan asteorid kecil dari luar angkasa yang tertarik gravitasi bumi. Pada saat masuk ke atmosfer bumi, maka akan terjadi gesekan udara pada lapisan ionosfer, maka mengakibatkan meteor panas serta terbakar kemudian menimbulkan cahaya yang terang dan terkadang disebut dengan bintang jatuh.
Apabila batu meteor yang berukuran sangat besar tidak habis pada lapisan udara ionosfer, maka akan jatuh ke bumi yang dinamakan dengan meteorit. Di Indonesia sendiri, meteorit bisa ditemukan pada Museum Geologi Bandung.
A. Pengertian Meteorit
Pada saat benda luar angkasa masuk ke atmosfer yang dinamakan dengan meteor namun tidak terbakar sepenuhnya, maka akhirnya akan jatuh ke permukaan bumi yang disebut dengan meteorit. Untuk itu, semua yang tersisa dari meteorid atau asteroid yang menghantam bumi dan ditemukan di permukaan disebut dengan meteorit.
B. Jenis Meteorit
Meteorit adalah benda langit yang terdiri dari banyak jenis, Jenis meteorit tersebut didasari dengan kategori atau kriteria tertentu. Beberapa jenis dari meteorit diantaranya adalah:
1. Jenis Meteorit Berdasarkan Komposisinya
a). Meteorit Besi
Meteorit besi adalah jenis meteorit yang memiliki bahan penyusun kebanyakan besi. Jenis meteorit ini ditemukan sekitar 4.8% dari semua meteorit yang sudah pernah ditemukan di dunia.
b). Meteorit Stony
Selain besi, meteorit juga tersusun dari bebatuan yang dinamakan meteorit stony. Jenis meteorit ini ditemukan sekitar 94% dari semua meteorit yang sudah pernah ditemukan di dunia.
c). Meteorit Campuran Besi dan Stony
Jenis meteorit berikutnya adalah campuran besi dan stony. Ini adalah campuran yang masih langka dan persentasenya hanya sekitar 1.2% dari total meteorit yang sudah ditemukan di dunia.
2. Jenis Meteorit Berdasarkan Asal Usulnya
Sama seperti meteorit berdasarkan komposisi, jenis meteorit berdasarkan asal usulnya juga terbagi menjadi 3, yakni:
a). Meteorit Aastroidal
Meteorit jenis ini adalah meteorit yang berasal dari pecahan asteorid atau planet yang sudah hancur atau meledak. Asteroid atau planet yang pecah tersebut lalu akan berubah menjadi bagian lebih kecil sehingga dinamakan dengan meteorit.
b). Meteorit Kekometan
Tidak hanya meteorit yang berasal dari pecahan planet atau asteroid, ada juga meteorit yang berasal dari pecahan komet sehingga dinamakan meteorit kekometan. Ini dikarenakan pecahan dari komet yaitu bahan meteorit sama seperti yang ada pada komet yakni gas serta komponen padat yang lain.
c). Meteorit Parabolis
Meteorit parabolis merupakan meteorit dari pecahan benda luar angkasa namun belum diketahui dengan pasti jenis bendanya.
3. Jenis Meteorit Berdasarkan Hujan Meteornya
Jenis meteorit juga bisa ditentukan berdasarkan jenis hujan meteornya. Meteorit bisa jatuh dan ketika jumlahnya banyak maka dinamakan dengan hujan meteor dan berikut beberapa jenisnya:
a). Hujan Meteor Orinoid
Hujan meteor ornioid merupakan hujan meteor yang terjadi setiap tahun dan puncaknya di bulan Oktober. Nama Orinoid sendiri diambil dari tempat yang bercahaya sebagai titik meteor yang melintas yang biasa disebut dengan konstelasi orion. Proses terjadinya jenis hujan meteor ini bisa terlihat jelas dan umumnya berwarna hijau serta kuning.
b). Hujan Meteor Perseid
Seperti namanya, ini terjadi di atas rasi bintang perseus dan umumnya terjadi pada saat bumi melewati aliran meteor yang dinamakan dengan awan perseid. Dari pengamatan yang sudah dilakukan semenjak 2 abad lalu, puncak jenis hujan meteor ini terjadi di pertengahan Juli sampai Agustus di setiap tahun. Jenis meteor ini bisa terlihat jelas di belahan bumi utara saat malam hari musim panas dan langit yang sedang cerah.
c). Hujan Meteor Geminids
Hujan meteor ini terjadi akibat meteor dari asteroid yang dinamakan dengan 3200 Phaethon. Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan semenjak 1.5 abad lalu, hujan meteor ini terjadi di akhir tahun bulan Desember.
d). Hujan Meteor Quadrantid
Ini merupakan hujan meteor dari konstilasi Bootes yang dari pengamatan mulai bulan Januari. Akan tetapi, pengamatan ini akan lebih sulit sebab puncaknya hanya terjadi selama beberapa jam saja.
C. Ciri Ciri Meteorit
1. Ukuran Meteorit
Meteorit memiliki ukuran diameter yang beragam dari mulai beberapa milimeter sampai beberapa meter. Meteorit individu yang diketahui yakni Hoba yang terdiri dari besi dan Namibia memiliki lebar hoba di bawah 9 kaki atau 2.7 meter dan potongan holbrook adalah sampai 1 sentimeter.
2. Bentuk Meteorit
Untuk bentuk dari meteorit sangat jarang memiliki bentuk bulat. Biasanya, meteorit memiliki bentuk yang tak teratur dengan bagian ujung yang membulat.
3. Warna Meteorit
Permukaan meteorit yang baru saja jatuh akan terlihat hitam mengkilap sebab terdapat kerak fusi yakni hasil pemanasan gesekan serta abrasi dari permukaan bagian luar batu saat melewati atmosfer bumi. Jika semakin banyak kerak fusi yang menghilang, maka meteorit akan berwarna coklat berkarat.
4. Permukaan Meteorit
Sebagian meteorit mempunyai permukaan halus dan tanpa lubang. Sementara beberapa meteorit punya garis aliran tipis atau fitur seperti sidik jari bernama regmaglypts. Garis aliran merupakan garis dingin yang berasal dari kerak fusi sekali cair. Regmaglypts mungkin terjadi karena pencairan parah serta abrasi komponen meteorit ketika masuk ke atmosfer bumi.
5. Berat Meteorit
Untuk berat meteorit biasanya lebih berat jika dibandingkan dengan batuan bumi khususnya chontrite biasa yakni jenis meteorit yang banyak ditemukan di bumi akan memiliki bintik logam kecil di permukaan yang terpotong, rusak atau dipoles. Sebagian besar meteorit juga berbatu akan memperlihatkan chondrule bulat kecil berukuran 4 inci.