Ada cukup banyak tumbuhan atau tanaman di sebuah ekosistem. Vegetasi sendiri diartikan sebagai bentuk dari kehidupan yang berhubungan dengan tumbuhan atau tanaman. Sedangkan istilah vegetasi di dalam ekologi lebih kepada komunitas tanaman yang hidup pada sebuah ekosistem.
A. Pengertian Vegetasi
Vegetasi bisa memiliki banyak arti tergantung dari waktu, tempat dan juga komposisinya. Vegetasi pada sebuah tempat bisa berubah seiring dengan perubahan iklim yang terjadi. Tergantung dari lebar serta posisinya, vegetasi sendiri bisa dibedakan ke dalam banyak formasi.
Masing masing formasi dari vegetasi menggunakan nama dari spesies tanaman yang paling banyak seperti contohnya tundra, savana, taiga, alpina, hutan lembab ugahari, stepa iklim sedang dan sebagainya. Vegetasi yang ada di sebuah lokasi nantinya bisa berubah seiring waktu, karena perubahan iklim dan juga akibat aktifitas manusia. Contohnya vegetasi yang sudah ada sejak lama di hutan Afrika yakni hutan hujan tropis.
Akibat penggundulan hutan, tidak menghargai perlindungan alam dan sebagainya, maka hujan troopis yang dulu pernah menjadi paru paru dunia secara perlahan namun pasti akan berubah menjadi gurun yang tandus dan juga kering. Vegetasi yang lama nantinya akan punah dan bukan mengganti tipe vegetasi baru yang sesuai dengan kondisi iklim serta kondisi dari eksistem sekarang ini. Vegetasi yang terdiri dari kumpulan tanaman pada sebuah lokasi nantinya bisa dianalisis dari komposisinya.
B. Jenis Vegetasi dan Ciri Cirinya
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, vegetasi terdiri dari beberapa jenis dan ciri yang berbeda beda seperti bioma taiga, bioma tundra, bioma hutan dan sebagainya. Berikut adalah beberapa jenis vegetasi lengkap dengan ciri cirinya:
1. Bioma Taiga
Bioma taiga mempunyai karakteristik atau ciri vegetasi hutan jenis konifera atau jarum yang ada di Skandinavia, Alaska, Kanada dan juga Siberia. Bioma taiga ini juga disebut dengan hutan konifer yakni bioma paling luas dan paling besar yang ada di bumi dengan curah hujan 35 cm sampai 40 cm per tahunnya.
2. Bioma Tundra
Jenis bioma berikutnya adalah bioma tundra dengan ciri vegetasi lumut atau lichenes dan juga rumput. Bioma tundra ini biasa terjadi di Rusia, Kanada, Siberia dan juga Skandinavia. Bioma tundra ini terjadi pada bagian utara dari bumi dengan curah hujan yang rendah.
3. Bioma Hutan
Bioma hutam memiliki ciri vegetasi hutan hijau pada musim panas serta akan menggugurkan daun ketika masuk musim dingin. Biasanya, bioma hutan ini ada di daerah beriklim sedang seperti Amerika, Eropa dan juga Asia.
Bioma hutan gugur akan terjadi pada iklim yang sedang di semua bagian Asia Timur serta Eropa Tengah. Bioma hutam ini mempunyai karakteristik suhu sangat rendah pada musim dingin dan akan berubah menjadi sangat panas ketika musim panas yakni antara -30 derajat celcius sampai 30 derajat celcius.
4. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput memiliki ciri vegetasi yang tanpa pohon dan hanya tanaman berbentuk rumput atau graminae. Bioma padang rumput ini terdapat di Hungaria, Argentina, Amerika Utara dan juga Rusia Selatan. Sedangkan ciri lain dari bioma padang rumput adalah memiliki curah hujan antara 25 hingga 30 cm per tahun yang tidak teratur.
5. Bioma Gurun
Untuk bioma gurun ini memiliki ciri vegetasi dengan pohon yang sangat kecil yakni spesies tanaman yang tahan pada kekeringan atau xerophyte, berbunga dan berbuah dalam waktu singkat atau efermer. Bioma gurun ini biasa terjadi di Amerika, Afrika, Asia, India dan juga Australia.
6. Bioma Pantai
Bioma panta atau littoral vegetation terdapat di Kepulauan Bala Balakang, Sulawesi Barat dan juga Pulau Lamundaan. Perbedaan elevasi atau ketinggian serta bentang alam kemudian menciptakan kondisi lingkungan yang sangat khas sehingga flora dan fauna yang hidup di daerah ini harus bisa beradaptasi. Dari hubungan tersebut kemudian tercipta banyak macam ekosistem yang unik dan salah satunya adalah ekosistem hutan. Meski Indonesia merupakan daerah yang tropis dan ditumbuhi dengan hutan yang luas, akan tetapi jenis tumbuhan serta hewan di hutan di beberapa pulau tidak sama. Setiap hutan tersebut mempunyai spesies tumbuhan serta hewan sendiri.
C. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi merupakan cara untuk mempelajari komposisi atau sifat komponen dan juga bentuk atau struktur vegetasi pada sebuah ekosistem. Analisis vegetasi dipakai untuk mengukur serta menentukan komposisi spesies tanaman, kepadatan tanaman, domain spesies serta kondisi penutupan kanopi. Analisis vetegasi ini bisa dilakukan dengan banyak metode, seperti:
- Metode garis.
- Metode kuadran.
- Metode kwarter.
- Metode tanpa plot atau tindakan.
Selain analisis vegetasi di atas, ada juga beberapa sebutan lain untuk metode analisis, yakni:
- Analisis vegetasi dengan beberapa diagram.
- Analisis vegetasi menurut diagram.
- Analisis vegetasi dengan garis kotak kotak.
- Analisis vegetasi cara jalur atau transept.
- Analisis vegetasi tanpa petak.
Sedangkan pengertian vegetasi dari Marsono merupakan kumpulan tanaman yang umumnya terdiri dari banyak spesies yang hidup di sebuah area. Pada mekanisme hidup bersama, terdapat interaksi yang erat antara pencipta individu dari vegetasi dan organisme lainnya yang kemudian menghasilkan sistem terpadu yang tumbuh serta hidup dengan dinamis.