Puisi Bencana Alam

Jagad.id – Bencana alam adalah suatu kejadian yang dapat mengganggu dan mengancam kehidupan masyarakat yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor alam maupun manusia itu sendiri. Bencana alam dapat menimbulkan korban jiwa, kerugian harta, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis yang disebut trauma.

Daftar Isi Puisi Tentang Bencana Alam :

  • Kenapa
  • Hukum Alam
  • Banjir
  • Bencana Terkirim
  • Bumi dan Gunung

Mengingat adanya bencana alam yang kerap terjadi, maka hal ini bisa dituangkan ke dalam bentuk puisi bencana alam di bawah ini. 

Kenapa

Kenapa kini sungai menjadi kering
Dan bumi terlihat rapuh
Hingga mengeruh
Bumi usia senja

Di sana, ada kehidupan
Namun menjadi lusuh karena serakahnya manusia
Hutan mulai botak
Hijaunya alam pun menjadi cokelat

Di sana, tanah subur mulai gersang
Kita salah
Kita rusak alam
Tapi tak pernah mawas diri
Dan berkaca siapa kita 

Hukum Alam

Air yang menyerang
Bukan keputusan Tuhan
Bukan Tuhan yang kejam
Dan kita salahkan Tuhan
Ketika banyak nyawa yang menumpuk

Ketika kita lupa
Alam sudah tercipta
Kini menjadi kosong
Alam adalah sahabat
Sahabat hidup kita
Ketika kita lupa
Tangan tangan serakah merenggutnya
Merenggut alamnya asri

Masih lupa?
Dengan pohon-pohon yang kau renggut
Hingga hutan menjadi tandus
Masih lupa?
Dengan sampah yang berserakan
Karena tingkah lakumu
Hingga semua keruh dan banjir

Ingatlah
Penting untuk sadar
Jangan menunggu bencana
Ini adalah peringatan Tuhan
Agar kita ingat 

Banjir

Air begitu deras
Memenuhi daratan yang gersang
Awan bergemuruh
Kilat bercahaya
Ranting-ranting tak melambai
Melainkan terhempas acak
Sampah menjadi hanyut

Muara tertutup benda-benda aneh
Rawa teronggok sampah
Semuanya gunung sampah
Bau tak sedap bukan salahnya

Air sudah tak bisa ditahan
Daratan kini penuh beton dan aspal
Tak ada lagi akar
Tak ada lagi yang menahan
Air memenuhi daratan

Rumah tergenang
Rumah tenggelam
Ingatkah kita
Sadarkah kita
Bahwa sampah adalah sumbernya 

Bencana Terkirim

Pohon-pohon ditebangi tanpa ampun
Seperti air yang mengalir deras
Kemarahan dari Sang Pencipta
Hingga semua umatnya berlari ketakutan
Entah bersembunyi di mana lagi
Tak peduli siapa saja
Yang penting ia selamat
Tangisan pun tertumpah seperti air dari langit
Tanpa perubahan
Letusan gunung pun juga menyertai
Bencana kini terjadi
Kita hanya terpaku menyaksikan

Laut meronta
Gunung dingin
Negeri mulai gelisah

Kita memohon pada Sang Pencipta
Jangan sampai terjadi lagi
Ini adalah cobaan
Atau peringatan?
Sekuat hati meyakinkan diri

Kita hanya manusia
Bukan dewa bukan malaikat
Tak luput dari dosa dan khilaf
Beri damai pada kami
Kau Sang Pencipta
Dan Pengampun

Langkah kaki bergetar
Dari kegetiran alam
Apa ini teguran?
Teguran tak tertawar
Semoga perjuangan tak sia-sia 

Bumi dan Gunung

Tak dapat diduga
Ketika mala petaka tiba
Kita hanya meratap sedih
Hilang segalanya
Keluarga dan orang tercinta
Harta pun iya
Lari ke sana kemari
Tak sempat apa yang dibawanya
Kecuali orang yang dicinta

Kini sudah terjadi
Apa lagi yang dipungkiri
Tobat?
Sesal?
Keyakinan?
Hari ini terlambat

Asa
Untuk kita semua
Bantuan demi bantuan berdatangan
Dari tangan-tangan yang memegang erat harta
Kebijaksanaan
Bukan bulu bukan suku
Yang dipandang
Karena kita semau sedang pilu
Juga sembilu menghampiri

Ketika pulang
Kita lihat semua beriang
Dengan sebuah mimpi
Sebagai teduhnya kita
Tuk bertahan hidup
Kita semua butuh

Semoga kita semua
Jauh dari musbiah
Semoga bumi ini cepat sembuh
Jasmani dan rohani kita terjaga
Untuk selalu tabah