Puisi Anak SD Tentang Guru

Jagad.id – Puisi adalah salah satu genre sastra yang sering digunakan sebagai perwakilan isi hati dari pengarang atau penyairnya. Ketika di zaman penjajahan, puisi digunakan sebagai motivasi para pahlawan untuk menumpas para penjajah. Di zaman orde baru, puisi digunakan pada era reformasi, seperti puisi-puisi karya Wiji Tukul ketika ingin menjatuhkan Soeharto pada eranya. Di zaman sekarang puisi sebagai bentuk apresiasi atau penghargaa terhadap sestau, termasuk pada seseorang yang kita hargai seperti seorang guru.

Daftar Isi Puisi Anak SD Tentang Guru

  • Guruku, Kau Pengajarku
  • Ibu Guru Kenapa Pergi?
  • Pak Guru yang Rajin

Kali ini, kami akan membagikan beberapa kumpulan puisi anak sd tentang guru yang bisa digunakan atau dibacakan oleh anak-anak SD untuk guru-gurunya. 

Guruku, Kau Pengajarku

Guruku,
Setiap hari
Dengan diawali bel masuk berbunyi
Atau lonceng yang digoyangkan
Hingga waktu pulang pun tiba
Dengan tanda bel berbunyi
Atau lonceng yang digoyangkan

Kau adalah pengajarku
Memberiku ilmu
Mengajariku apa yang tak ku tahu
Kepadaku, kepada kami
Murid-muridmu
Yang kau anggap anak sendiri

Kesabaranmu mengajari kami
Bagaimana cara menyebut angka
Bagaimana cara menyebut bilangan
Hingga mengurutkannya
Lalu menghitungnya perlahan-lahan

Tanpa lelah kau ajarkan kami
Bagaimana menuturkan abjad
Dari A sampai Z
Hingga kau ajarkan pada kami
Bagaimana mengurutkan huruf
Hingga menjadi kata
Hingga menjadi kalimat
Dan menjadi puisi ini

Kau ajarkan pada kami
Bagaimana tata krama
Bagaimana sopan santun
Bagaimana menaati semua peraturan yang ada
Pada guru
Pada orang tua
Pada orang lain

Guruku,
Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu
Yang sudah mendidik kami
Dengan penuh sabar dan ikhlas
Tak lupa juga senyum yang selalu kau beri 

Ibu Guru Kenapa Pergi?

Bu Guru,
Ternyata waktu sudah berlalu
Ternyata kau sudah di masa pensiun

Masa-masa yang sudah tak boleh kerja
Masa-masa menikmati santai di rumah

Sekarang aku tak bisa lihat
Lelah di wajahmu
Yang sering aku lihat di kelas
Ketika kau mengajar kami

Masa pensiun mu telah tiba
Sudah saat nya kau bersantai
Jangan kau mengabdi terus
Pada negeri ini Bu
Kau sudah lelah

Aku ingat kok,
Ketika usiamu masih kuat
Kini usiamu sudah senja
Tapi kau masih saja semangat mengajar

Suaramu masih lantang
Bahkan kau masih sanggup menuntun kami
Ke arah jalan yang benar
Ke arah jalan dengan ilmu yang kau beri
Kami murid-muridmu yang sering nakal

Tapi,
Ternyata usia telah menentukan
Sebentar lagi kau pensiun Bu

Kau telah meninggalkan kami
Padahal kami masih membutuhkanmu
Membutuhkan bimbinganmu
Membutuhkan senyummu
Dan membutuhkan perhatianmu

Bu Guru,
Apa bisa aku balas semua jasamu
Yang sudah relah berkorban waktu
Demi mengajar kami

Aku Cuma bisa berdoa Bu
Semoga nanti, Tuhan senantias memberimu kebahagiaan
Di masa tuamu
Amin 

Pak Guru yang Rajin

Kini aku sudah berseragam merah putih
Teman-temanku pun juga sama

Kelas satu sampai enam
Yang diajar oleh seorang guru
Dia pria
Dia bapak-bapak
Seusia bapakku
Tapi dia terlihat lebih muda
Umurnya mungkin tiga puluhan

Aku memanggilnya Pak Guru,
Dia sangat rajin sekali

Jam setengah tujuh
Aku sudah melihat sepeda motornya di parkiran
Padahal pintu gerbang baru terbuka

Setiap melihatmu aku selalu mencium tanganmu
Teman-temanku juga

Dan aku mengikuti langkahmu
Menuju kelas untuk belajar
Untuk menimba ilmu bersamamu

Pak Guru meminta kami untuk membersihkan kelas
Agar kita terbiasa hidup sehat dan bersih
Juga rapi

Temanku ada yang menghapus papan tulis
Ada yang menata kursi dan meja
Ada juga yang menyapu lantai
Pak Guru mengajari kami bagaimana rajin itu